... FITRAH MANUSIA ...



Segala Puji bagi Allah. Sumber Segala Yang Wujud di milyunan alam. Alam material maupun immaterial. Lahiriah maupun ruhaniah.

Segala Puji bagi Allah. Sumber segenap Cahaya Rahmat dan Kesempurnaan. Yang Rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Dari keseluruhannya, dari sebagiannya maupun dari zarrah-zarrah terkecilnya maupun yang ada di balik itu semua

Segala Puji bagi Allah. Yang kekuatan-Nya mengaliri Segala. Sehingga tampak langit-langit material tanpa tiang, dan adakah pula tiang yang terlihat bagi langit-langit Ruhaniah.

Segala Puji bagi Allah. Yang memancarkan dari cahaya Wujud-Nya yang Kekal Mewangi, Ruh ke dalam tubuh-tubuh mahalemah dari tanah dan air yang nista ini. Sehingga segala yang ada di tujuh lapisan langit keberadaan ini senantiasa menyampaikan Shawalat dan Salam kepada Junjungan Kita, Insan-Kamil, Manusia Sempurna, Muhammad (SAWW), dan betapa para malaikat harus bersujud kepada Kakek Kita YM, Nabi Adam (a.s).

Segala Puji bagi Allah. Yang memuliakan Bani Adam dengan Amanah Suci. Yang tidak mampu ditanggung oleh langit dan bumi…Yang menunjukkan jalan-Nya kepada Bani Adam untuk melaksanakan amanah ini dengan Nabi dan Risalah Yang Terang, dan dengan hati yang bagaikan cermin jernih menangkap Cahaya dari para Nabi dan Wali-Wali-Nya.

Maha Suci Nama-Mu, Duhai Tuhan Pujaan hati-ku. Duhai Tuhan Sari Cinta-ku. Duhai Tuhan segala ruang dan segala waktu. Duhai Tuhan segala imajinasi dan yang nyata.

Maha Suci Nama-Mu, dari apa yang aku sifatkan. Karena sungguh seluruh keterbatasan diriku yang mahalemah ini niscaya mensifatkan sesuatu yang terbatas, dan Maha Suci Engkau. Engkau-lah Wujud Sempurna Tiada Berbatas. Lautan Agung Kesempurnaan Tiada Tara Yang Tunggal dalam KesendirianMu Yang Abadi.

Pena Penciptaan menorehkan satu tujuan yang jelas bagi pencipataan jin dan manusia. Beribadah kepada-Nya. Beribadah kepada Yang Maha Agung. Beribadah dengan sepenuh hakikat diri kita kepada-Nya. Tuhan telah menciptakan jin dan manusia kita untuk beribadah kepada-Nya.

Maka dalam diri manusia ada sesuatu hasrat abadi untuk mengagungkan sesuatu dan menuhankannya. Memuliakan sesuatu dan memujinya tiada berbatas. Menalikan dirinya pada sesuatu yang kokoh dan menggantungkan nasibnya pada sesuatu ini. Ini adalah beberapa dari unsur-unsur yang substansial dalam ibadah. Beribadah kepada Tuhan adalah substansial dan essensial dalam diri manusia. Tidak aksidental dan additional. Beribadah kepada Tuhan adalah keniscayaan penciptaan suatu kemestian yang dilakukan manusia bukan keharusan.

Karena itu jika hati manusia di suatu saat tidak mengakui Tuhan Allah (SWT), Tuhan Yang Sebenarnya, maka pasti hatinya tertaut pada tuhan-tuhan selain Allah. Atau manakala hati sedang melupakan Tuhan, pasti ada tuhan-tuhan lain yang diingat selain Allah. Apakah itu harga. Apakah itu kedudukan. Apakah itu anak. Apakah itu istri. Apakah itu hasil karya. Apakah itu partai. Apakah itu mobil. Apakah itu keinginan-keinginan nafsunya yang lain.

Bayangkan ada seorang Romeo yang tengah merindukan Julietnya yang tak kunjung tiba. Lentik alis dan kecantikan Juliet yang tiada banding tentu membayanginya setiap saat setiap waktu. Mengganggu hati yang tentram. Menggundahkan sukma. Mencairkan wadah-wadah airmata hati.

Betapa mungkin seorang beriman melupakan TuhanNya, sedang ia menyaksikan kebesaran TuhanNya setiap saat dan setiap waktu di seluruh ufuk dan cakrawala alam maupun jiwa. Dan ia tahu dengan sebenar-benarnya pengetahuan bahwa Tuhan-lah sumber seluruh kecantikan wanita yang tercantik maupun bidadari surgawi, sumber keindahan semua keindahan, sumber kasih semua yang mengasihi. Ia tahu bahwa Ia lah yang Maha Indah, MahaAgung, MahaCantik (Al-Jamiil), MahaKasih,….Betapa mungkin seorang berimana menegasikan satu interval pendek waktu hidupnya dengan hati yang lupa kepadaNya?

Yaa, sungguh hanya dengan berdzikir pada Allah-lah, hati menjadi tentram. Sebagaimana bayi dicipta untuk merintih kehausan, maka tatkala ia menemukan tetek ibunya kembalilah ia dalam ketentraman. Begitu pula fitrah manusia senantiasa merindukan Nama-Nama Allah.

(a life/JFlbudam)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

...GOLONGAN WANITA YANG BELUM PERNAH DILIHAT RASULULLAH...



Rasulullah saw bersabda:

“Dua golongan dari ahli neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu: suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan kaum wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti ini tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya, padahal baunya tercium dalam jarak begini dan begitu.” (H.R Muslim)

Dalam hadist ini, Rasulullah memberikan wasiat kepada kaum wanita untuk tidak bertabarruj. caranya dengan mengingatkan mereka agar jangan sampai masuk dalam golongan wanita ahli neraka yang belum pernah dilihat Rasulullah, yaitu berpakaian tapi telanjang. Maksudnya, mereka sebenarnya mengenakan pakaian, akan tetapi disaat yang sama mereka seperti telanjang. sebab pakaian itu tidak menutup seluruh tubuhnya, bisa jadi karen terlalu tipis dan transparan (tembus pandang), terlalu ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, atau terlalu cekak sehingga aurat mereka terlihat.

Kelompok wanita berpakaian tapi telanjang -yang Allah kabarkan mereka sebagai ahli neraka- yang belum pernah dilihat Rasulullah ini, telah kita saksikan di zaman sekarang. ini menunjukkan bukti kenabian dan mukjizat Muhammad SAW.

ukhti muslimah…

Jangan terpedaya dengan banyaknya wanita yang bertabarruj. jangan merasa susah karena mengenakan jilbab. sebab dengan menutup aurat ada nilai ketaatan pada Allah dan keselamatan dari api neraka. jangan tertipu oleh banyaknya penempuh jalan kesesatan, sebab di hari kiamat nanti engkau akan datang sendirian, lalu Allah akan bertanya kepadamu, “mengapa kamu tidak menutup auratmu?”

“Katakanlah kepada wanita beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali (yang biasa) nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka. (Q.S AN-Nur [24]:31)

Dibalik busana ketat dan seronok itu terdapat cengkeraman dari bangsa Yahudi, yang menjadi pemilik rumah mode internasional. Merekalah aktor di balik menyebarnya penyimpangan dan perbuatan zina di seluruh dunia. Mereka ingin menyebarkan budaya telanjang di dunia islam sehingga mudah menguasainya. sebab jika perbuatan kotor telah merejalela, para pemudapun rusak. Padahal pemudalah yang berperan sebagai senjata dan amunisi umat ini. jika pemuda terbiasa dengan budaya hidup santai dan telanjang, ia akan lemah dalam urusan jihad dan perang, dan tidak akan peduli dengan permasalahan-permasalahan umatnya.

Ukhti muslimah….

Ketika dirimu berjalan di jalanan mengenakan pakaian ketat, hal itu akan menggoda pemuda untuk melihatmu dan auratmu. Ini akan memancing syahwatnya dan akan memperlihatkan siapa dirimu sebenarnya. Relakah engkau dengan ini? Tidakka engkau malu menjadi pusat perhatian semua pandangan yang mengganggu dari para pemuda dan yang lainnya? Tidakkah engkau malu kepada Allah? Tidakkah engkau malu kepada dirimu sendiri? tidakka engkau malu kepada manusia?

Ukhti muslimah….

Jangan terpedaya oleh para penyeru gerakan pembebasan wanita. Pembebasan wanita tidak berarti harus menanggalkan pakaiannya. Tetapi para pembela propaganda pembebasan wanita – yang sebenarnya mereka adalah kaum sekuleris- menginginkan pembebasan wanita dalam arti melepaskan diri mereka dari ikatan agama, norma, dan akhlak, sehingga mereka berubah menjadi wanita barat, tidak ada lagi bedanya.

Akan tetapi dengan kalimat ini – kalimat pembebasan wanita- mereka menipu kaum wanita. Kalau mereka benar-benar ingin memperlakukan wanita dengan adil dan membebaskannya dari belenggu kejahilan, tentu mereka akan menyerunya berkomitmen dalam ajaran Islam yang luhur dan bersih dari berbagai kekotoran, serta membuang kebiasaan-kebiasaan yang menyelisih agama Allah. Sebab Islam membebaskan wanita dari belenggu kejahilan dan keterbelakangan, serta memberikan haknya tanpa terkurangi. Sayangnya, disana ada kebiasaan-kebiasaaan yang sudah terlanjur menyerang masyarakat Islam, kebiasaan-kebiasaan yang jelas menyelisihi ajaran islam. Maka siapa yang benar adalah kembali kepada sumber Islam yang murni, Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan membuang semua kebiasaan menyimpang dan keduanya yang masih tersisa. Bukan justru dengan melepaskan diri dari agama dan akhlak.

Apa susahnya kalau wanita muslimah menjadi dokter tapi juga taat beragama, misalnya? Apakah kemajuan ilmiah wanita berarti dekadensi moral? sesungguhnya para pengikut gerakan pembebasan wanita -menurut pengertian barat- tertipu dengan kemajuan yang dicapai bangsa barat, baik dalam bidang ilmu maupun kebudayaan, lantas mereka menilai penyebabnya adalah kebebasan, artinya berpaling dari ajaran-ajaran agama, norma dan akhlak, lalu mereka pun mengajak orang lain untuk mengambil kebudayaan barat, baik yang bagus maupun yang jelek.

Kita sebagai kaum muslimin memang diperintahkan untuk mengambil ilmu apa saja yang kita inginkan dari selain kita. Kita juga diperintahkan untuk melakukan kemajuan dan peningkatan budaya. Peningkatan itu adalah agar kaum muslimin kembali kepada generasi pertama mereka dahulu. Akan tetapi di waktu yang sama kita tidak pernah diperintah untuk mengambil pemikiran, norma, dan akhlak kaum di luar kita. Sebab apa yang kita punya lebih baik, lebih suci, dan lebih bersih.

bih suci, dan lebih bersih.
(
JFlbudam)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS