Bagaimana Kabar Ruhiyahmu ?



Alangkah indahnya semesta hidup ini manakala terus diwarnai dengan kebaikan yang membawa kita pada masa yang lebih indah dari saat ini. Salah satunya dengan mengokohkan iman islam dan kecintaan kita pada sang Pencipta, dengan pengaplikasian yang nyata tanpa ada rasa gundah gulana dan menjadi suatu kebutuhan makanan jiwa.

Dengan cinta Allah menciptakan segala kebaikan untuk kehidupan kita didunia ini, dunia yang memang hanya sementara. Allah pun telah mempersiapkan keindahan yang lebih membahana indahnya pada SurgaNya yang telah dijanjikan kepada kita semua dalam ayat suci yang mentereng pada kitab luar biasa, Al-Qur'an.

Sebagai manusia yang ingin mencapai keindahan itu semua tak disalahkan jika mengisi ruhiyah dengan kebaikan. Sudahkah? atau masih berusaha? yang jelas usaha di dunia ini akan terus di legalkan oleh Allah Swt agar kita senantiasa mengaplikasikan kebaikan untuk tabungan di akhirat kelak. Ya, akhirat, sebuah dunia yang didalamnya banyak sekali apa yang belum pernah kita melihat sebelumya di dunia fana ini. Akhrat adalah satu-satunya tempat yang nyata dan Allah siapkan untuk semua insan. Terkadang kita mengabakan apa yang diberikan Allah yang bernama nikmat, nikmat yang berlimpah tak luput dari kehidupan kita ini namun sering kali kita terus mengeluh untuk mendapatkan yang lebih.

Jika kita sudah menginginkan yang lebih dan banyak maka artinya kita juga harus siap mengindahkan aqidah kita kepada Allah. Banyak orang yang mengatakan bahwa setiap kebaikan akan Allah balas kebaikan pula, semua terasa sangat berkesinambungan antara apa yang kita kerjakan dengan apa yang kita lakukan, semua seimbang sesuai usaha kita. Ruhiayh adalah salah satu tempat dimana kadar keindahan rasa cinta kita kepada terukur, bukan dengan alat canggh namun dengan kekuasaan yang Allah miliki, Allah bisa faham apa yang kita inginkan sesungguhnya. Jika memang usaha kita baik maka dan yang kita kerjakan termasuk membangun ruhiyah yang baik sudah terlaksana dengan baik pula, maka tanpa berpikir panjang Allah akan menempatkan nikmat dan keinginan kiita itu pada diri kita segera. Tetapi jika apa yang kita lakukan dalam menata ruhiyah yang baik belumlah maksimal atau bahkan tak ada usaha membangun ruhiyah sama sekali, maka Allah pasti segan untuk memberikan keinginan kita.

Seringkali terpikir dalam benak ni, apakah memang benar-benar ruhiyahku sudah pada kadarnya? di setiap apa yang aku inginkan yang aku usahakan, berasa belum maksimal namun Allah dengan sengaja bukan secara kebetulan memberikan apa yang aku inginkan. Terbesit rasa bingung, padahal apa yang aku inginkan sudah tercapai, hahh itulah aku, itulah manusia yang aku, itulah manusia yang diriku. Apakah dirimu juga begitu?

Semoga saja apa yang kita lakukan memang benar-benar Allah  takdirkan karena ruhiyah yang baik pula, agar bbisa juga menjadi patokan dasar diri ini, karena kita hanya bisa mengukur diri kita dengan hal seperti itu saja, kita tak mungkin memliki alat yang bisa berbicara seberapa ukuran ruhiyah kita. tak jarang ruhiyah in tergoyah mana kala ada hal yang dibuat para pengganggu dunia (syaithan) yang bergleria dimanapun kapanpun kita ada, usaha kta juga untuk bisa bertahan dalam ruhiyah yang baik.

Ruhiyah yang baik pun meliputi apa yang kita ikuti selama ini, apakah baik atau tidak. Ruhiyah yang adanya dalam qolbu ini menjadi patokan dasar kita, namun dengan apa yang kita ikuti bisa pula menjadi alat pendukung yang luar biasa. Dengan mengikuti pengajian rutinan (halaqoh) menjadikan diri ini lebih terjaga dan banyak yang menjaga. Dalam mengikuti lingkaran pekanan tak selamanya membuat kita terjaga, tak jarang pula keburukan menimpa hat ini jika sedang lalai dan lain sebagainya. Yang terbesit dalam benak ini adalah, jika ruhyah ini yang setiap pekannya terisi dengan motivasi dipekannya saja masih bisa goyah dan futur, apalagi yang tidak sama sekali mengkuti agenda rutn tersebut, mungkin akan jatuh dan terus meringkih, naudzubillahimindzalik..

Untuk itu, yang mengaku bisa menata ruhiyah dengan baik, tetaplah pada tempatnya, tetaplah berkarya dengan apa yang Allah ridhoi, karena belajar juga seni, karena beribadah juga seni, karena mencintai Allah juga seni yang tak terlepas dari proses penghambaan. Bukan karena kita tekun berharap dan mencari ridho Allah, kita tak bisa menyalurkan seni kita. malahan dengan ketaatan kepada Allah membuat kta terus berpikir bagaimana menata islam yang lebih baik dan mengajak banyak ummat yang telah terperosok pada kejahiliyahan, dan berpikir untuk itu pun seni, seni yang memukau juga akan berdampak baik untuk kehidupan ini, Insya Allah :)

Terus semangat, berkarya dan menyalurkan bakat senimu kepada ummat karena Allah Swt.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengalaman ke Amerika ?



Amerika, siapa sih yang gak kenal? sudah jadi biasa ketika kita mendengar Amerika di televisi atau dimanapun. Tetapi kalau kita kesana apakah menjadi biasa? Wah keren rasanya jika kita bisa kesana dengan niat untuk menuntut ilmu. Seperti teman orangtuaku yang sudah lama menetap disana untuk kuliah sambil kerja disana. Mereka berpasangan alias suami istri, mereka menikah pun karena bertemu disana, keren ya. Sama-sama orang indonesia dan sama-sama sedang belajar disana akhirnya sekarang memiliki 2 anak dan menetap disana untuk meneruskan studinya.

Mereka bercerita dengan santai saat ditanya bagaimana bisa ke Amerika dan berdua menetap disana? merka bilang bahwa mereka awalnya memang sama-sama niat belajar disana dan ada yang dengan jalur beasiswa. Akhirnya mereka bertemu disana dan menikah lalu memiliki anak. Saat ibuku bertanya, "kapan ingin kembali tinggal dan menetap di Indonesia?" dan mereka menjawab bahwa Indonesia sangat lah panas, mungkin mereka akan lebih lama tinggal disana.

Memang sih siklus di Indonesia sangatlah bisa dikatakan panas, tapi menurut kita yang setiap hari tinggal di Indonesia tidak merasa sepanas yang mereka rasakan, akhirnya ada rasa jenuh siklus yang menyebabkan mereka menetap disana hingga saat ini, katanya pun puasa kemarin adalah puasa yang terasa panas, karena puasanya pas banget saat musim panas, yang waktu dari sahur ke maghrib itu sangat lama sekali, namun itu tak menjadi alasan. Namun llag-lagi tetap lebih panas disini hehe

Memiliki memiliki 2 anak yang berbahasa campuran, saat anaknya sedang menonton televisi dengan tambahan layanan saluran, mereka berdua ketawa-ketiwi saat menonton Blues clues yang juga pernah ditayangkan di Indonesia. Seolah seperti sedang menonton OVJ mereka tertawa terbahak-bahak, dan ibu saya hanya bisa senyum-senyum sendiri karena ia pun tak faham mereka sedang menertawakan apa hehe. Kedua anaknya menyapa orangtuanya dengan sebutan ibu dan ayah, "supaya tidak terlalu ke bule-bulean" kata ibunya, walau begitu banyak tetangganya disana yang menanyakan what the mean of ayah and ibu? lalu mereka menerangkannya dengan bahasa anak-anak dan lucu haha.

Mungkin sedikit yang aku tau tentang kisah in, namun sangat menginspirasi untukku lebih bisa mengembangkan bahasa inggrisku dan menjadi salah satu cita-cita juga bisa berkeliling dunia lalu menikmati indahnya nkmat yang Allah berikan disetiap Negara. Hmmm semoga bukan hanya ekedar mimpi, melainkan sebagai tujuan yang akan tercapai Aamiin ^_^

Oiya, ada beberapa ceritanya lagi yang menginspirasi, bahwa selama mereka di Amerika, mereka tetap menjalankan pengajian pekanan dengan rutin. Dulu saat mereka bertemu pun (ta'aruf) itu yang menjadi perantaranya adalah pesawat, butuh waktu untuk membuat mereka bertemu dan berta'aruf. Tapi begitulah kisah mereka yang romantis hingga bisa menikah tanpa pacaran sebelumnya. Semoga kebaikan-kebaikan seperti itu bisa tertular untukku (Hayooo kebaikan yang mana? :D), yang pasti kebaikan seperti bisa belajar di luar Indonesia dan menjadi orang yang sukses dalam bidang apapun :)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS