Apa itu kebuntuan ?
Apakah itu suara yang ada dalam tong ?
Apakah itu sebuah jalan yang tak ada jalan lagi ?
Apakah itu sebuah tangisan seorang bayi yang mencari ibunya ?
Apakah itu sebuah musik yang tak jelas ?
Ataukah itu sebuah pensil yang tak dapat ditajamkan ?
Huhhh, aku pun tak mengerti, tapi yang ku fahami saat ini adalah fikiranku sedang buntu, tak tau, sampai tak sanggup untuk melukiskan sekian banyak fikiranku. Banyak kenapa buntu ? Sesulit apakah itu sampai buntu ? Mungkinkah ini yang di namakan buntu ? Buntu dari dunia, dunia yang setiap hari aku alami, aku rasakan, aku bayangkan dan aku ketahui.
Dunia seperti apakahh itu ? Seperti dulu mungkin, yang selalu banyak ide karena banyak inspirasi. Inspirasi dari sahabat disekitarku, sahabat yang selalu membantuku manakala ku membutuhkan mereka, sahabat yang mengerti betul tentang kondisiku yang sedang gundah. Tapi kini, semua takk ada, sibuk... sibuk... sibuk... dan entah kemana ?
Aku tau mereka sibuk dan takkan mungkin setiap pagi mengokku dalam kesunyian tirai jendela rumahku yang masih basah karena habis dilap oleh selembar kain pembersih kaca. Tapi aku percaya sesuatu.
Percaya ? Percaya apa ? Mungkin aku percaya kepada mereka yang kini sedang meniti jalan baru, menjelajahi dunia baru, menapaki langkah baru, didunia lain selain di lingkungan SMK pada waktu itu. hanya pesan singkat dari telepon genggamku yang kudapat hari ini tentang harapan mereka, hanya sedikit kabar gembira yang kudapat dari ketikan obrolan online tadi pagi yang aku lihat, dan hanya semangat dari mereka saja yang aku dapatkan dari foto-foto yang tak bernyawa saat aku bersama mereka.
Huhh... aku buntu... buntu... buntu karena aku merindu...
Merindukan teman-teman yang selama ini berlari dengan ceria, menatapku dengan teras mata yang tajam dan menemaniku saat aku merasa sudah payah dalam perjuangan ini. Duhai kawan, duhai sahabat, duhai saudariku... Aku mengetahui hatimu saat ini, yang dengan lelah mencari jati diri, melangkah dengan pasti untuk langkah selanjutnya, mencari secercah rezeki untuk keluargamu walupun kau tau tubuhmu masih terlihat seperti anak lulusan SMK yang mungkin masih pantas untuk mengenakan balutan seragam yang kau dapat dari orangtuamu. Tapi kau tak peduli itu.
Kau berfikir bahwa kau harus bisa mengejar prestasi ke tingkat yang lebih tinggi, namun harus kau awali dengan tertatih-tatih melewati dunia yang kini kau pijak, dunia ayah kita, dunia orang dewasa, dunia banting tulang, dunia yang tak bisa kau tinggal... dunia kerja...
Kini, kau terlihat seperti orang dewasa, memakai tas selempang berbahan kulit berwarna coklat yang kau bawa dengan semangat dan melewati pagi buta yang tak kau hiraukan. Aku salut dengan perjuanganmu itu. Walau kini ku masih menjadi orang yang merasakan Mewah (Menganggur sambil dakWah). Tapi tetap doaku untukmu dan kuharap sebaliknya kau pun begitu kepadaku.
Dengan semangat perjuanganmu ini, aku harap kau bisa terus menjadi mujahidah disetiap tempat dan saat kau melangkah. Dan semoga Ukhuwah kita akan selalu terjaga dengan senyuman hangat yang kau letakan dihatiku. Good Luck, We must success, because Effort is the Hope, and Hope it Will Always be There....
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |






0 komentar:
Posting Komentar