Nulis Jalan-Jalan
Rasanya kalo kita ngomongin tentang nulis bakal banyak banget cerita dari tiap sosok yang menyampaikannya, atau banyak juga yang kita pikirkan. Salah satu yang kepikiran adalah mau nulis apa? Emang enak nulis itu saat mood lagi up dan suasana mendukung, tapi lebih menarik kalo kita nulis tentang suatu tempat yang kita hadiri, lalu tempat itu adalah yang keren luar biasa.
Seperti yang dijelaskan oleh Mas Gol A Gong dan Mba Tias Tatanka dalam acara Talk Show yang diadakabln oleh KAMDA Banten, dengan tema "Travel Writer Juga Entrepreneur". Pasangan yang saling melengkapi ini berkisah tetang perjalanannya berkeliling negara sambil menginspirasi untuk nulis. Hmmm keren banget dan hal ini bisa menggugah semangat orang yang membaca tulisan mereka, agar bisa termotivasi untuk jalan-jalan juga.
Gak munafik kalo kita menginginkan untuk jalan-jalan keluar kota hingga keluar negeri, tapi kendalanya adalah ya dana yaa dana hehe. Tapi kalo kita niat, kayaknya semua bisa terwujud. Acara yang diadakan di Aula RS. Sari Asih ini menjadi inspirasi buat para pemuda yang hadir, diantaranya para pelajar antusias dari daerah Cikande juga turut serta mendengarkan dengan seksama talk show ini.
Intinya, nulis itu kudu niat dan bukan karena mood juga, tapi karena tempat dan suasanannya yang mendukung juga mengakibatkan inspirasi terus ada untuk dituang ke dalam tulisan yang berarti bagi para pembaca.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Hutang Kita Kepada Para Syuhada
"Di wajihah xxx Universitas xxx"
Hmm begitulah sedikit perbincangan dari salah dua orang yang bertemu tiba-tiba disebuah masjid saat beristirahat ditengah perjalanan mudik lebaran. Karena merasa ketemu tampang yang nggak jauh beda, akhirnya saling tegur sapa. Sudah biasa rasanya kalau kita juga mengalami hal seperti ini, bertemu dengan sahabat dari beda Universitas namun dengan lebel wajihah yang sama. Itu sudah lumrah.
Banyak dari kita mungkin yang mengaku bahwa kita aktivis dakwah, baik dalam hati maupun sebuah pengakuan dengan lisan, namun belum paham isi dari konteksnya. Jika kita tersadar, maka mungkin kita akan ingat bahwa hutang untuk menjadi ADK/ADS/ADW (W = wilayah) itu sangatlah bergelimpangan. Apa lagi di Indonesia ini, masih banyak PR besar yang harus kita selesaikan bukan dengan hal yang ecek-ecek, melainkan dengan strategi yang matang dan arah pasti.
Buku-buku yang sengaja saya potret (lihat gambar), itu beberapa bekal untuk menjadikan kita lebih bersemangat dan tau arah (walau belum begitu lengkap dan masih banyak lagi santapan buku sebagai referensi para aktivis). Selain kita ahli dalam menguasai medan, kita juga harus memiliki bekal dan ahli dalam bidang ilmu atau bisa dibilang ini adalah salah satu pemantapan fikroh. Sudah sejauh mana kita menguasai? Apakah kita menyi'arkan islam dengan kemampuan seadanya dan untuk bekal sesaat saja, yang tak bisa menumbuhkan rasa antusias orang lain (yang kita syi'arkan) untuk tetap pada prinsip yang baik?
Tempo hari, saya berkumpul dengan beberapa sahabat di rumah, yang sama-sama gelisah dengan kondisi ummat saat ini. Kenapa saya sebut gelisah? Ya, karena kegelisahan inilah yang terpenting dalam dakwah. Saya sangat khawatir jika men-judge bahwa saya dan kawan-kawan adalah aktivis dakwah, karena sepertinya belum bisa dikatakan pada taraf itu. Kami sama-sama mengulas balik kisah para sahabat dengan kriteria perjuangannya masing-masing, yang tetap konsisten, yang pada dasarnya menempatkan semua karena Allah.
"Sudah sampai mana bacaan manhaj antum? Sudah selesaikah? Atau malah, masih belum selesai sama sekali (a.k.a belum dibaca)?" Tersontak pertanyaan dari seorang sobat itu hadir dalam keceriaan kami dan hanya sunyi yanga ada saat itu. Saat semua menjawab bergiliran, jawabannya nggak jauh berbeda dan penuh tampang malu. "Buku ini baru separo, kalo yang itu udah habis sih tapi itu juga PR dari MR plus syarat ikut dauroh, terus yang lain yaa sama masih separo-separo aja. Mungkin bacanya tergantung mood itu.." santai-santai malu memilukan, jawaban itu pun muncul seketika. Rata-rata jawabannya sama seperti itu. Akhirnya mengundang pertanyaan yang lain.
"Terus antum berdakwah berdasarkan apa? Al Quran dan As Sunnah aja?" ketawa-ketiwi hadir saat itu, namun tetap malu memilukan, huft... Lanjut.. "Antum gimana siap terjun untuk dakwah kalo bacaan antum masih separo-separo? Nanti yang ada mungkin apa yang antum sampaikan separo-separo juga lagi"
Dari pertanyaan yang nyentil itu menghasilkan banyak pemikiran, salah satunya bagaimana terus semangat dan memaksakan diri untuk membaca buku-buku itu, buku-buku yang memang disiapkan untuk mental pejuang dakwah yang sesungguhnya. Pikiran ini terus bercabang-cabang sampai memunculkan banyak ide-ide sederhana namun sepertinya bisa menjadi cara agar perjalanan indah ini terus berlanjut. Mungkin cara-cara yang terpikirkan ini sudah biasa dikalangan orang-orang terdahulu (para senior), namun sekarang, kemerosotan dakwah sangat terasa, bukan di satu tempat, melainkan banyak tempat di Indonesia yang meresakan hal tersebut karena beberapa faktor.
Para qiyadah yang kian sedikit bertoleransi mengingatkan jundi-jundinya akan kesadaran cita-cita bersama ini. Atau malah bekal qiyadahnya pun belum bisa dibilang cukup? Jika kita membayangkan posisi kita seperti saudara-saudara di Mesir yang sedang bergejolak saat ini, mungkin kita akan segera hancur lebur, karena masih mengartikan perjuangan ini untuk formalitas belaka. Masih ada diantara kita yang halaqoh karena untuk menggugurkan keberadaan di wajihah, lalu karena ada teman yang asik, karena ingin cari jodoh, karena untuk kekerenan aja saat berada di wajihah. Sebetulnya bukan itu yang diinginkan oleh para sahabat kepada kita. Kita diajak berkumpul bersama, untuk menumbuhkan pemikiran yang matang, yang jelas arahnya, kita disana diingatkan betapa pentingnya hidup antum untuk orang lain dan antum harus menguasai setiap ilmu untuk menjadi senjata ampuh, kita juga diingatkan bahwa setiap kita adalah pemimpin yang akan memajukan ummat. Jika dalam halaqoh saja hati-hati kita belum menyatu satu sama lain, maka bagaimana untuk menyatukan seluruh hati ummat muslim se-Tanah Air ini? Apa kabar Rabithah kita?
Apakah dakwah kita masih ecek-ecek? "Kalo nggak ada si ukhti, ane nggak mau dateng ah.. males nggak ada temen yang bisa diajak ngobrol" atau "Kalo ada si akhi, ane males dateng ke kajian lah, males ketemu dia" Itu kah dakwah kita? Mau beramai atau sendiri kita harus siap. Jika masih ada pemikiran cetek seperti itu, tak dipungkiri bahwa dakwahnya masih seujung rambut, belum sampai akar-akarnya dipahami. Astaghfirulloh.. Inikah kemerosotan ummat? Jika kita masih merasa, "ah kayaknya ane nggak kaya begitu, malah ane yang bergerak sendirian, ane masih bisa ko, tapi mereka itu mbok yaa sadar gitu lho.." Bagus kalo kita masih sadar dan bisa bergerak walau sendiri, tapi apakah dalam kesendirian mempercepat pergerakan? Atau hanya melejitkan nama saja? Sudahkah dengan kesungguhan mengajak kawan untuk sama-sama berbagi dengan yang lain? Atau mengandalkan secarik sms JARKOM atau TA'LIMAT yang kian diabaikan keberadaannya? Sudahkah bicara dari hati kehati?
Banyak sekali kekhawatiran, sampai diri ini pun bertanya "Ya Allah, sesungguhnya sudah sampai mana taraf dakwahku ini? Apakah aku pantas dikatakan seorang aktivis dakwah? Ataukah aku masih setaraf dengan orang yang aku dakwahi? Berikan hidayahMu, dan jika memang pantas, jadikanlah aku salah satu penggerak keluarga, sahabat, adik-adik dan orang-orang disekitarku dalam berislam.."
Para syuhada bukanlah orang yang ecek-ecek, para syuhada adalah orang-orang pilihan Allah, para syuhada adalah penggerak yang tangguh dan mengayomi setiap langkah untuk kesejahteraan ummat. Para syuhada adalah yang tak pernah takut untuk mati dalam kondisi berjihad, para syuhada adalah insan yang yakin akan bertemu Allah jika mereka menyerahkan seutuhnya kepada Allah. Mental mereka adalah mental baja, fikroh mereka adalah fikrohnya fikroh. Apakah kita sudah sampai pada titik itu?
Ikhwah fillah, ini mungkin hanya segelintir jeritan hati yang ingin segera terluapkan dengan pasti. Entah output apa yang akan diterima, namun harapannya sebuah pergerakan nyata. Saya hanya ingin kita disini sama-sama berpikir, sama-sama memuhasabahkan diri bahwa, sudah sampai mana posisi dakwah kita hari ini? Jika kita sangat menikmati keleha-lehaan dihari ini, maka sampai kapan perubahan yang diimpikan itu tercapai? Ataukah impian bangkit itu sama sekali tidak pernah ada didiri masing-masing kita? Jika itu yang terpikirkan, maka hutang kita pada para syuhada untuk meneruskan perjuangan mereka akan kian menumpuk, mungkin hingga membusuk.
Wallahu'alam bishowab..
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Cuma Bisa Mikir "Masa Sih?" Sambil Senyum
Dunia anak-anak memang nggak ada yang tau. Mau kita bilang salah juga mereka anggap masih bener. Yaa itulah anak-anak. Setiap mereka mendengar satu kata dari kita aja, itu baginya adalah ilmu baru yang kudu mesti di update dalam otaknya, sehingga menjadi bahan baru untuk dikeluarkan sewaktu-waktu.
Anak, adik, keponakan memang kudu kita jaga bener-bener supaya penjerumusan otak mereka menjadi baik. Sering kita menemukan, ada anak-anak yang bercerita diluar akal sehat orang dewasa dan langsung lah kita bilang "Masa sih?" sambil kasih senyum manis penuh heran. Misal, "kucing dirumah aku bisa ngomong tau", atau "Aku punya pohon uang, baru aku tanem tadi", atau "Aku punya sayap, tadi malam aja aku terbang, tapi sayapnya udah gak ada lagi sekarang". Muka polos penuh pamer itu perjuangan banget bagi mereka, karena mereka akan mikir keras untuk mengarang sejuta cerita, namun tetap unik walau tak masuk akal.
Tapi semua dari kita pernah mengalami itu, karena faktor gak mau kalah dan mau jadi pusat perhatian. Itu biasa. Hmmm sebetulnya bisa sih hal yang seperti itu diatasi, terlebih orangtua yang berperan penting.
Sangat mencengangkan kalo anak umur balita tapi udah bisa hafal Qur'an. Amazing banget. Seperti yang ada di tayangan sebuah stasiun televisi baru-baru ini (dimulai bulan Ramadhan), anak-anak berwajah polos dengan lantang dan lancar muroja'ah surah yang belum tentu kita semua hafal.
Walau begitu, kita gak boleh ngelarang mereka untuk berimajinasi. Tapi cerdas-cerdasnya kita membimbing mereka dengan hal yang positif untuk perkembangan hidup mereka.
*eh.. Kenapa bahas anak ya? #baruNyadar #bukanKode :D
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Pengaruh Gadget saat Lebaran
Nggak tau kenapa lebaran kali ini malah diwarnai dengan sama-samaan gadget, malah sampe saing-saingan gadget. Mungkin emang ini kali ya yang dinamakan perkembangan zaman? Tapi kaya agak nggak seru gimanaaaa gitu..
Hari pertama lebaran itu kerumah budeh (kakaknya papa), kebetulan nenek lagi ada disitu. Disana ada para sepupu yang riwayatnya emang kebanyakan cewe daripada cowo. Huuu pokoknya dandanan ala lebaran ditanpilin kece deh... Udah salaman, udah maaf-maafan. Eh ko ada yang beda, nggak kaya dulu. Dulu biasanya kalo abis samalan dan maafan kita langsung curhat-curhat gitu tentang apa aja deh. Namanya juga udah lama gak ketemu gitu kan. Tapi tetiba mereka langsung duduk manis dan rapi (bejejer kaya ikan pepes dijemur) dan fokus sama gadget masing-masing. Huft...makin ngikutin zaman ternyata -_-
Aye emang seneng juga sih ber-gadget ria, tapi kalo wayahnya ketemu sodara ya bicara lah nyata. Haha.. Agak kesel sih, tapi yaudah lah.. Malahan sering kejadian, udah ketemu tatap muka, eh malah ngobrol via twitter. Oh Em Jih banget kan -___-
Selama ini kita memang sudah sangat terpengaruh sama yang namanya gadget, sampe-sampe, kalo lupa dibawa tuh gadget, langsung deh berasa gak bawa nyawa 9. Semoga apapun gadgetnya gak mempengaruhi kualitas silaturahim yang sesungguhnya, karena, terlalu saklek sama gadget juga bukan pilihan yang tepat.
Wallahu'alam
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Lebaran Serempak
Alhamdulillah... Tahun ini lebaran serempak, walau awalnya memang ada saja kontroversi yang melanda (berasa apaaa gitu kontroversi hehe). Lebaran tahun ini rasa-rasanya sangat menyentuh bagiku, karena telah menjalankan shaum dibulan Ramadhan yang begitu terlimpah berkah, sampai-sampai terasa cepat dilalui.
Semua terasa cepat dilalui, mungkin karena terlalu banyak agenda juga. Hmm tapi tidak juga. Mungkin ini kali rasanya Ramadhan yang "ngena" banget. Sedih sangat saat mengetahui Ramadhan berakhir, entah air mata timbul dari benak mana dan sebab apa, keluar begitu saja.
Indah Ramadhan kali ini rasanya terlalu indah, sampai aku ingin selalu berada dibulan yang penuh kesejukan dan disiplin itu. Bulan yang mengajarkan betapa pentingnya hidup sehat dan rapi dalam beribadah.
Semoga aku dan kamu kamu sekalian, bisa bertemu keindahan dalam Ramadhan selanjutnya, dan merasakan betapa nyamannya ada dibulan itu.
Wallahu'alam bi showab.. :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
TAKBIRAN... KELILING...
Kalo lagi takbiran begini, jadi inget masa-masa di Rohis Prudent School..
Setiap kita memekikan kata "TAKBIR", langsung takbir selantang-lantangnya "Allahu Akbar..."
But after it, always dikasih kata-kata ending yang agak menggelitik, yaitu "TAKBIRAN ?" dan serempak kita jawab "Keliling..."
Hahaha.. biasalah itu, kerjaan para ikhwan untuk mengisi masa muda mereka yang mungkin kesepian, akhirnya mengisi kekosongan dengan hal tersebut. Tapi akhwatnya jadi pada ikutan latah ngomong "Keliling..." kalo kalo ada yang bilang "TAKBIRAN.." :D Ini pun dialami hingga sekarang, walau sudah ganti beberapa dekade..
Nah, itu dulu, kalo sekarang malah miris, takbiran keliling malah menjadi larangan. Agaknya seperti pembodohan berkedok aturan, atau memang ini salah satu cara untuk mengurangi yang lebih ditakutkan ketimbang kebersamaan yang lebih terlihat saat ummat muslim keliling saat malam takbiran. Atau su'udzonnya, pihak aparat gak mau pusing-pusing buat ngawasin warga yang berkeliling, karena (husnudzonnya) sang aparat mau ikut berkumpul juga dengan keluarga tercinta di rumah :)
Ane sendiri belum begitu faham apa alasannya. Tapi yang jelas kalo lebaran gak boleh keliling, tahuun baru juga dong.. Malah tahun baru bikin banyak kemaksiatan merajalela (menurut hemat saya). Mereka yang melaksanakan malam tahun baru merasa bebas dengan situasi tersebut, padahal dengan adanya malam tahun baru belum tentu tuh hutang pada dilunasin secara tiba-tiba sama para piutangnya.
Yaa ini cuma pendapat ane aja, sebagai WNI yang butuh pemaparan yang jelas mengenai suatu penetapan. Semoga kita bisa sama-sama dewasa dalam menyikapi setiap keputusan, semoga apa yang kita jalani tetep lempeng dan bermanfaat untuk semuanya.
Karena ane cuma manusia biasa dan cuma Allah SWT yang bisa mengukur seberapa jauh ane baik.. So, dengan sadar ane mau menyampaikan salam maaf sedalam-dalamnya kepada teman-teman, kali aje ada kesalahan atau kekhilafan ane yang nyantol dihati, mohon segera dimaafkan. Karena ane ngeri kalo sampe ada dendam yang nggak terhapuskan, biasa berabe urusannya sampe akhirat :)
Taqabballahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu'aamiin wa antum bi khoir... Ied Mubarok 1434 H..
@hestuSUGAR ^_^
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |







