"Malu karena Allah adalah perona pipinya
Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya.
Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknyaKacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiatAir wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akheratKaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmuTanganya selalu berbuat baik pada sesamaPendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimahGelangnya adalah tawadhuKalungnya adalah kesucian" (teh Ninih Muthmainnah)
Coretan ini saya buat karena rasanya saya harus membuatnya. Berawal dari acara Kajian Muslimah, dari Kemuslimahan KAMMI Komisariat Untirta yang dilaksanakan petang kamis lalu di teras masjid SNAB Untirta. Sebelum mengikuti kajian itu rasa penasaran menyelimuti diri ini, apa ya yang akan dijelaskan dari tema yang menawan itu?
Menjaga 1001 pesona keindahan muslimah, tema yang sepertinya sangat mengagungkan muslimah. Dari kata menjaga sudah terlihat bahwa seorang muslimah harus menjaga, melindungi, dan berhati-hati. Materi yang disampaikan oleh teh Nihlah (Sekretaris Umum KAMMI Komisariat Untirta 2011/2012) ini menurut saya sangat menggebrak situasi muslimah saat ini, hmmm apakah masih bisa disebut muslimah atau tidak ya?
Poin yang disampaikan hanya 5 dan mungkin sudah sering kita dengar, tetapi ternyata sangat berarti. Poinnya yaitu:
- Mencintai Allah dan RasulNya
- Menjaga aurat
- Bergaul dengan orang-orang yang shalih/shalihah
- Selalu merasa dalam pengawasan Allah SWT
- Mengendalikan hawa nafsu
Poin pertama mencintai Allah dan RasulNya, sangat biasa kita dengar bahwa seorang muslim harus bisa mencintai Allah dan RasulNya. Tetapi jika kita melihat lagi apa yang ada didalam poin ini, mungkin kita langsung teringat bahwa belum semuanya kita lakukan. Mencintai Allah adalah suatu hal yang sangat utama, yang tak boleh putus cintanya, yang tulus cintanya, yang selalu mengagungkan Allah dengan rasa ikhlas, dan selalu menjalankan perintahNya tanpa mengeluh. Lalu mencintai RasulNya juga sangat berpengaruh untuk kehidupan kita semua. Jika kita mengaku bahwa kita mencintai RasulNya harus dibuktikan dengan kehidupan kita sehari-hari, apakah sudah mencerminkan bahwa kita mencintai sosok Nabi Muhammad SAW? Seperti meniru kebiasaan yang ia lakukan, mengamalkan sunnahnya
Sepatutnya kita tak boleh sombong kepada Allah SWT, Rasul yang sudah dijamin masuk surga saja sangat mematuhi apa yang Allah perintahkan dan selalu ikhlas dalam menjalankan kewajibannya di dunia ini. Maka untuk itu selayaknya ummat dari Rasulullah Muhammad SAW kita harus bisa terus merutinkan kegiatan yang bermanfaat dan mengutamakan tujuan utama kehidupan manusia, yaitu kembali padaNya dengan terhormat memasuki surgaNya yang indah luar biasa.
Poin yang kedua yaitu menjaga aurat, ini juga sering kita dengar atau mungkin sudah banyak dari kita yang terbiasa dengan kata ini (menjaga aurat). Tetapi ternyata banyak sekali yang harus kita jaga dari diri kita, karena aurat tidak sebatas menutup tubuh dengan menjulurkan kerudung kita hingga ke dada atau menutup bagian tubuh kita dengan pakaian yang tidak ketat saja. Jika memang kita masih berpikir seperti itu maka ketahuilah pengetahuan yang kita dapat baru sedikit. Aurat adalah hal yang sangat intim bagi wanita, setiap keindahan pada wanita adalah aurat. Seperti halnya merayu yang bukan muhrimnya, memakai baju ketat walau semua sudah tertutup, memakai minyak wangi berlebihan, mandayu-dayukan suara, bermanja-manja dihadapan yang bukan muhrim, sengaja berlenggak-lenggok saat berjalan, tertawa terbahak-bahak, dan keindahan lainnya yang muslimah miliki. Untuk itu agar kita tetap bisa menjaga aurat kita, bisa kita tanamkan pendirian untuk terus meneliti lagi apakah diri ini sudah berpenampilan selayaknya msulimah atau berpenampilan muslimah tapi berkepribadian muslimah?
Poin ketiga juga tak kalah penting yaitu bergaul dengan orang-orang yang shalih/shalihah. Ini salah satu penunjang untuk kita muslimah agar selalu terjaga dan banyak yang mengingatkan jika kita salah dalam bersikap atau bertingkah laku. Manusia memang tempatnya salah, untuk itu kita harus tau bagaimana cara mengurangi salah itu, fungsi memiliki sahabat atau teman yang shalih/shalihah adalah agar kita selalu diingatkan dan menjadi cerminan dari kadar diri kita. Mereka bisa menjadi obat hati atau menjadi cermin yang jujur yang selalu ikhlas juga tulus saat mengingatkan, menjaga diri kita dari sesuatu yang tak baik, karena teman-teman yang shalih/shalihah tujuannya satu yaitu mencapai surgaNya bersama. Jangan marah ketika ada yang mengingatkan, seharusnya bersyukur karena Allah memberikan kemudahan kita untuk terus bersama orang-orang yang selalu mengingatkan kita untuk terus berbuat baik lagi. Bersyukur karena Allah masih menempatkan kita pada posisi orang-orang yang dinaungi oleh hidayahNya. Jika hidayah sudah tercabut akan sulit untuk melakukan kebaikan. Hidayah itu bukan didapat melainkan terus dicari, bukan ditunggu melainkan terus dicari, bukan hanya dipikirkan melainkan terus dicari, bukan hanya direncanakan melainkan terus dicari, agar kita mendapatkan hidayah dengan cepat juga melakukannya denga full syukur kepada Allah SWT. Allah masih terus menunggu hambaNya untuk bersyukur dan terus berusaha mencari hidayahNya.
Poin keempat adalah poin yang sangat membuat saya pribadi merinding jika mengingatnya, yaitu selalu merasa dalam pengawasan Allah SWT. Sering kali kita melupakan hal ini, pengawasan Allah yang tak pernah luput, yang tak pernah terlewatkan. Allah maha mengawasi setiap gerak-gerik kita, setiap perkataan dan pikiran kita, setiap situasi apapun yang kita lakukan, setiap kita berada dimanapun dan kapanpun, setiap detik setiap saat Allah selalu mengawasi kita. Namun tak jarang kita lupa dengan hal ini. Allah faham dengan apa yang kita rasakan, Allah tau apa yang kita pikirkan baik maupun buruk, Allah sangat mengerti kondisi hati kita setiap saat, tetapi kita tetap sering lupa dengan hal itu. Kita seperti burung yang bebas dari sangkarnya yang tak berpikir bahwa kita tidak sendiri. Saya ambil satu contoh kongkritnya adalah saat kita bermain didunia maya atau jejaring sosial, mungkin kita merasa sudah benar kadar outputnya saat berinterkasi dengan orang banyak. Yang lebih sering terjadi saat ini adalah update status di jejaring sosial yang beredar dengan mudah. Lalu dimana letak lupanya? Kita sering lupa dengan meng-update status yang tak terlalu penting, tentang keseharian kita dan lebih tepatnya tentang situasi hati kita seolah-olah jejaring sosial adalah tempat pengaduan terbaik yang dimiliki oleh kita, padahal tempat kita meluapkan perasaan terampuh hanya kepada Allah semata, namun kita pun sering lupa dan terus curhat di jejaring sosial.
"Aduh males deh sama si dia" (status ambigu/ tidak jelas tertuju kepada siapa yang menyebabkan prasangka buruk)
"Hati ini perih sekali seakan tertusuk duri yang besar" (status yang akan mebuat banyak pertanyaan)
"Kenapa sakitnya gak sembu-sembuh ya? cape begini terus" (status yang mempromosikan bahwa sedang lemah)
"Mereka gak faham apa mau ana, padahal ana udah melakukan apa yang mereka mau, heran deh?" (status keluhan yang teramat besar)
"Kayaknya sudah waktunya mandi nih" (status membeberkan keseharian, hati-hati nanti banyak orang yang "membayangkan" tentang hal tersebut)
"Alhamdulillah makan spaghetti dan pizza sama ayah bunda, enaaak banget. Makasih ya Allah" (ini membuat banyak orang yang mau dan kecemburuan perasaan)
"Ya Allah hamba mohon agar engkau selalu melindungi hamba" (Hai hati-hati, jejarig sosial bukan Allah! dan ingat bahwa berdoa jika diketahui orang banyak akan lama dikabulkannya atau malah tidak dikabulkan oleh Allah SWT)
"Ingin mendapatkan sebagian tulang rusuk yang baik hati, mengerti kondisi hati ini apa adanya, selalu ada setiap dibutuhkan, menjalin cinta dengan tulus dan ikhlas, semoga engkau kabulkan ya Allah :)" (Ini juga sama aja, malah seolah promosi bahwa dia ingin segera memiliki pendamping hidup)
Seorang muslimah mana kala menulis status setiap resah dan gundah itu mungkin tak lain dan tak bukan sedang membeberkan aibnya yang seharusnya tidak terlihat tetapi malah diketahui semua orang. Menganggap semua sama di jejaring sosial tanpa berpikir panjang, memberi tahu tentang diri kita yang seperti "ini nih" di jejaring sosial tanpa hijab, itu sudah melampau batas seorang muslimah. Akhirnya jika kita bandingkan dunia maya dan dunia nyata sangat sekali jauh berbeda, di dunia nyata kita bersikap santun dan lebih menutupi diri, namun di dunia maya bersikap bahwa semua sama dan biasa saja. Biasa berbicara dengan yang bukan muhrim seolah dia adalah saudara dekat kita, biasa ngobrol dengan santai dengan yang bukan muhrim dan sedikit-sedikit membeberkan apa tentang pribadi kita, padahal sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, akhirnya jejaring menjadi ajang pencarian jodoh teraktual karena bisa mudah mencari tahu apa yang ada pada orang yang dituju, Masya Allah...
Cukup panjang memang jika kita membahas poin keempat ini, apalagi mengambil contoh jejaring sosial, karena seolah kita faham namun terlihat lebih banyak khilafnya dibandingkan fahamnya. Sepertinya saya harus menulis dengan bab tersendiri tentang keseharian kita dijejaring sosial, ditunggu saja ya hehe. Lupa bahwa Allah mengawasi setiap apa yang kita lakukan dan buat. Jangan sampai pesona kita luntur hanya karena jejaring sosial yang sedang marak ini. Jangan sampai jejaring sosial melunturkan ilmu yang telah kita dapatkan. Tunggu sesi selanjutnya tentang hubungan jejaring sosial di pembahasan berikutnya ya :)
Poin kelima yaitu tentang mengendalikan hawa nafsu. Nafsu wanita katanya lebih besar ketimbang laki-laki, untuk itu sangat disarankan kita muslimah menjaga diri kita. Ada suatu kisah tentang sejarah pembentukan wanita, Allah menciptakan wanita dengan tulus dan sangat berhati-hati, Allah sangat menjaga wanita namun tak jarang jika kita melihat atau mungkin merasakan sendiri bahwa kita lupa untuk menjaga diri kita sendiri yang melampaui hawa nafsu. Nafsu berbelanja banyak, mengikuti mode yang penting gaul, berhias diri, makan makanan seenaknya tanpa berpikir apakah baik untuk kesehatan atau tidak, dan banyak lagi nafsu-nafsu yang tidak terduga. Memang sih banyak banget bedanya antara wanita dan laki-laki jika dari sudut pandang nafsu. Laki-laki akan lebih tenang manakala ada tugas yang belum selesai tetapi wanita pasti akan resah dan gundah, lelaki lebih santai saat tidak punya uang sedangkan wanita sangat pusing karna memikirkannya, lelaki mungkin lebih cepat bertindak saat ada yang kecelakaan dihadapan dibanding wanita yang lebih dahulu teriak-teriak kebingungan. Itulah perbedaannya dan hawa nafsu pun mewakili perbedaan itu. Untuk itu kita harus lebih menjaga hawa nafsu kita agar tetap seimbang dengan kadar lingkungan.
Itulah 5 poin yang mempengaruhi pesona keindahan muslimah. Sangat mudah difahami namun belum tentu mudah untuk diaplikasikan. Allah SWT senantiasa memberikan banyak fasilitas untuk kita berbuat baik, apalagi di era saat ini, sepertinya mudah untuk berbuat baik dan mudah juga berbuat ketidak baikan. Semoga kita adalah seseorang yang terjaga dari segala hal yang menyimpang. Semoga pesona kindahan kita sebagai seorang muslimah terus terjaga dan energi positif terus keluar dari diri kita. Semoga Allah selalu melindungi kita semua dalam setiap tingkah laku kita dan dalam setiap apa yang kita lakukan bisa terkontrol sesuai kadar semestinya muslimah.
Jaman dahulu tak sedikit muslimah yang terjaga karena kecintaan dan ketaatannya kepada Allah SWT. Tanpa mode, jejaring sosial, dan belanja boros mereka tetap bisa menjadimuslimah yang istiqomah hingga saat ini. Pesona mereka tak luntur walau umur mereka memang sudah tidak muda lagi. Namun keindahan dan pesona yang mereka miliki masih terus tersimpan hingga saat ini. Era globalisasi ini telah mewarnai muslimah yang seharusnya seorang muslimah itu mewarnai sekelilingnya dan bukan diwarnai keburukan.
Jadilah muslimah yang dipuji, dicintai, disayangi, dikasihi, dilindungi, diistiqomahkan, diberikan predikat shalihah hanya dari Allah SWT. Karena hal itu lebih terhormat ketimbang kita yang selalu ingin dipuji, dicintai, disayangi, dikasihi, dilindungi, diistiqomahkan, diberikan predikat shalihah dari orang-orang yang sama-sama ada di dunia ini. Materi ini sangat mendobarak saya pribadi dalam bersikap harus seperti apa. Semoga ini bisa menjadi bahan introspeksi kita semua, untuk teman-teman semoga kita saling mengingatkan agar apa yang Allah inginkan dari kita bisa telaksanakan, Aamiin. Terus berbagi dan belajar, karena itu sangat indah. :)
Wallahu'alam.....
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |







0 komentar:
Posting Komentar