Terbesit
10.46 |
Label:
Siraman Pengjijauan
Tiba-tiba aku termenung saat masih duduk didalam bus antar kota menuju kampusku, aku berangkat sendiri dari rumah, jadi tak ada kaqan untuk berbincang. Ada hal yang terlintas sesaat dalam pikiranku, namun tak mau hilang. Tentang apa yang aku lakukan, kemarin dan lalu. Semangatku tak jarang naik turun, fokusku tak heran sering teralihkan oleh yang lain. Hingga aku berpikir, apakah masih pantas amanah besar kupegang?
Sehari yang lalu aku mengikuti agenda yang isinya orang-orang yang sama-sama mau bermimpi, aku menadi koordinator acara. Dengan kualitas ingatanku, mendengar pembicara yang sudah tak asing lagi, yaitu ka' Oki Setiana Dewi yang hadir dalam serangkaian Festival Hijab, Tangerang Hijab Community. Aku mengingat caranya ia memberi pencerahan bagi pemuda yang notabene fans OSD, sungguh jelas dan enjoy. Ilmu yang biasa terasa berat untuk disampaikan, ini sangat mudah dan gamblang walau nyelekit, tapi tak ada yang protes, malah merespon dengan baik.
Hmmm... memang keberadaan dan kualitas si pembicara menjadi sebuah pengaruh perubahan. Namun, jika kita tak punya kemampuan yang baik dan peran yang penting, mungkin tak mudah melaluinya. Yaa, itulah dakwah. Berwarna.
Jika dakwah mudah, mungkin aku bisa merekrut 100 orang untuk bersama-sama dijalan Allah. Jika dakwah itu mudah, mungkin semua kawan-kawanku dikelas sudah memdungsikan hijab dalam keseharian. Jika dakwah itu mudah, mungkin hanya dengan satu kata saja sudah banyak orang yang menurut untuk berislam. Jika dakwah itu mudah, mungkin masjid maupun sepanjang jalan dikampus menyibukkan dirinya untuk membaca surat cinta dari Allah, Al Quran. Jika dakwah itu mudah, mungkin bangsa ini sudah menjadi surga yang nyata dalam kehidupan membina struktur pemerintahan yang baik.
Namun, dakwah memang tak mudah...
Benar, manakala kita bersama dalam dekapan ukhuwah, setiap tingkah kita akan otomatis menjaga diri dari kemungkaran. Aku merasa begitu. Kawanku yang cinta dengan kawannya akan mengingatkan kebenaran, jika ada salah walau hanya secuil maka akan ringan untuk ukhuwah mengingatkan penuh dengan cinta.
Pikiran yang mempengaruhiku saat ini adalah kisah-kisah dari sahabatku tentang manusia yang peduli dengan dakwah hingga ia tak mengingat dirinya sendiri. Yang ia ingat hanyalah ummat. Tapi, apakah semua dari kita bisa begitu?
Allah senantiasa melindungi kita, bagaimanapun posisi kita, namun masalahnya adalah apakah kita sudah memanfaatkan perlindungan yang Allah berikan kepada kita? Semua kembali pada keseriusan kita dalam ngokohkan ukhuwah islamiyah, dengan penuh harap apa yang kita lakukan untuk ummat memang semata-mata hanya untuk mendapatkan apa yang harus kita dapatkan untuk Allah Swt.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)







0 komentar:
Posting Komentar