Perjalanan Ini



Aku tak tau, apakah hal ini sudah biasa dalam perjalanan hidup manusia, atau memang aku saja yang mengalaminya di fase ini? Saat ini rasa yang begitu membuat aku berontak mulai membayangi hingga urat nadi ini berdenyut lebih kencang dan cepat, darah terkadang tak beraturan untuk segera naik memenuhi otakku ini. Ketika jalan ini begitu terasa padat dengan hari-hari yang telah diatur, aku mulai meraba-raba mana yang memang harus aku perbaiki. Aku belajar menghargai, meneriman, memberi, memaafkan hingga bersabar dengan ikhlas dengan setiap tantangan yang ada saat ini.


Jujur, aku bukanlah malaikat yang bisa memenuhi keharusan-keharusan yang ada dengan teratur dan pasti, ada kalanya aku berproses dengan kemauanku sendiri, dengan pemikiranku sendiri. Namun aku tetap melihat konteks pemikiranku, apakah sesuai dengan yang seharusnya atau bahkan membahayakan. Dengan bekal yang telah dianugrahkanNya, aku selalu berpikir lebih positif kedepan. Aku selalu mencari wadah yang bisa memperbaiki diriku agar lebih baik lagi dari sebelumnya, hingga aku bertemu dengan kawan-kawanku dimana mereka mengajariku banyak hal. Kini aku dapat ilmu, dimana kawan-kawan baikku mengajari bagaimana berorganisasi dengan baik dan teratur. Itu belum cukup bagiku, karena aku harus mempraktekannya dalam dunia nyata.

Sampai aku mencoba hal baru di tempat yang aku sebut sebagai duniaku. Aku diluar banyak belajar dengan kawan-kawanku itu, dan berniat mengaplikasikannya dalam kehidupan dimana aku pergi. Aku pun mencoba di kampus dan dimanapun dari ilmu yang aku dapat. Terkadang praktek itu memang lebih rumit ketimbang teori yang didapat. Akan banyak pertentangan yang diterima manakala kita mengaplikasikan kebiasaan baik yang ingin kita mulai, dimanapun. Awalnya aku pikir ini mudah, karena aku mempraktekan ilmu baru dan strategis kepada saudaraku juga, walau beda tempat. Tapi memang apa yang kita inginkan tak melulu mulus, selalu ada rintangan, selalu ada penolakan, mulai dari yang halus hingga penolakan yang menyakitkan hati.

Saat aku menatap langit, aku berpikir ditempat lain langit pun akan sama. Hahh.. ternyata tidak seperti itu, karena harus ada metode lain yang harus disusun sedemikian rupa, agar apa yang aku harapkan bisa berjalan dengan baik. Karena setiap pengalaman akan berbeda, karena setiap pengalaman akan bergulir sesuai zaman. Seperti yang Rasulullah saw. alami pada masanya, bahwa kita memang harus membuat strategi yang matang dalam sebuah maidan pertempuran, walaupun itu dilahan saudara kita sendiri. Niat kita ingin membantu saudara kita yang mungkin masih harus kita bantu karena sesekali mungkin ia terjerembab didalam keburukan ternyata tak berhasil, karena teknik yang diterapkan itu tadi, tidak harus sama.

Kini, aku sedang merenung, berpikir, bagaimana memberi penerapan yang baik kepada saudaraku sendiri, sesuai ilmu yang ku dapat di luar, namun dengan metode yang berbeda. Aku tau, mereka bukan anak kecil lagi yang butuh disuapi dengan sendok kecil agar tidak keselek bahkan muntah, namun setiap jalan memang harus dilalui dengan proses. Sakit hati ini saat dikatakan bahwa aku memberi masukan layaknya orang luar, bukan orang dalam. Jujur, aku menilai seperti itu karena memang aku belajar diluar, agar aku bisa terbuka pikirannya, agar aku bisa dapat masukan yang lebih jernih tanpa campur pemikiran dan ideologi yang saudah ada dalam benak masing-masing saudaraku itu.

Namun, inilah jalanku. Setiap manusia akan merasakan hal yang sama, dengan kondisi dan problematika yang berbeda. Aku hanya mencoba untuk terus bersabar dan melupakan hal yang hanya membuang waktuku saja. Aku hanya ingin berpikir kedepan, walau saudaraku menyangka aku seperti orang lain, entah karna ia hanya berpikir ditempat saja, atau aku yang berlebihan mencari inspirasi.

Semoga ini menjadi bahan renungan dan evaluasi bersama. Maaf jika aku masih belum bisa dipandangan dengan baik olehmu, aku terus berusaha menjadi apa yang kau mau, namun apakah amsih salah jika aku menerapkan pelajaran yang aku terima walau dari luar, walau yang diluar itu juga saudara kita yang memberi saran. Kadang aku berpikir bahwa aku akan mengikuti apa maumu, walau itu tak baik, walau itu hanya keegoisanmu, aku mencoba untuk mengikutinya. Walau aku tau, jika begitu , jalan ini tidak akan berkembang. Namun aku mencoba sabar mengikuti egomu. Biar orang lain yang menilai. Dan semoga aku masih bisa ikhlas menganggapmu sebagai saudara yang dulu pernah kukenal. Perbedaan yang ada saat ini membuat kita jauh, aku takut ini hanya karena urusan dunia. 

Duhai saudaraku, mari kita luruskan niat kita. Jangan kau makan egomu dengan hal yang menjebakmu sendiri, atau menjebak kita semua. Harapku, kita akan terus istiqomah dan berukhuwah. Karena disetiap jalan ada cerita yang naik turun, dalam rangka Allah mengetahui seberapa jauh makhlukNya serius dalam mengemban jalan ini.

Wallahualam..



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#RapimnasKAMMI2014 (part 1)



Awalnya dapet BC dari kawan di grup WA KAMDA Serang, biasa aja sih bahasa pesannya, tapi nggak tau kenapa kali ini bikin aku penasaran. Inti dari pesan itu bahwa akan ada acara Rapimnas tanggal 5 Juni di Bdiklat Kemensos Jaksel, yang akan dihadiri sama Prabowo juga JK (awal pesannya begitu). Waaaooow keren banget kan kalo bisa ikut nimbrung walau sebentar hehehe...


Waktu pelaksanaanya "pokoknya kumpul di depan halte IAIN SMK Banten jam 6 pagi ya, kita sewa bus, ajak kawan2, ini FREE". Makin tergoda saja mata ini hingga turun kehati lalu naik ke otak untuk menjurus pertanyaan penasranku. "Itu acaranya disana jam berapa? terus kalo ane berangkat dari tangerang gapapa kan? terus kalo ane bawa temen gapapa kan? itu kalo buat anak kammi dari tahun berapa ya yang boleh ikutan? harus mahasiswa kah?" Hahah serangan pertanyaan aku lontarkan dan hanya dibalas dengan senyuman oleh ketum KAMDA Serang. Tak sesuai harapan fufufu

"Ya, ukhti.. ini acaranya untuk anak kammi saja, ajak ya temen2 dan adki2nya untuk bisa ikut :)"
Sambaran halus yang biasa aku dapat dari sang kakak yang satu itu. Nggak ambil pusing, langsung lah aku mengagendakan untuk hadir ke acara tersebut. Tak selang beberapa lama, ada kabar terselubung lagi yang menjelaskan bahwa yang akan hadir bukan Prabowo dan JK tetapi Hatta dan JK. Hmmm nggak membuatku putus semangat. Secara aku ingin melihat seperti apa sih sosok mereka yang selama beberapa pekan terakhir ini selalu muncul id televisi dengan senyum lebar mereka hoho..

Aku bukan orang yang faham tentang banyak jalan kecuali aku sudah pernah mengunjunginya hehe (kayaknya semua orang juga begitu ya :D). Apalagi daerah Jakarta, gak begitu kenal,karena biasa muter-muter di daerah Banten (utamanya Serang), karena kuliahnya emang disana. Aku ajak kawan-kawanku untuk ikut serta, tapi Allah berkehendak lain, teman-teman yang aku ajak yang awalnya bisa, semua cancel tidak jadi ikut, karena stu dan lain hal. Hmm masih belum bisa menyurutkan keinginanku untuk tetap hadir ke acara itu.

Akhirnya aku bertanya kepada teman-temanku via Whatsapp tentang alamat lengkap juga rute menuju Badiklat Kemensos Jaksel. Rata-rata pada bingung memberi rute dan angkutan umum yang pasti. Ada yang usul "naik kereta lalu naik ojeg", ada yang usul "naik busway aja kan bisa sambil jalan2" o.O, ada yang usul "naik bus ini terus turuan disana lalu naik angkot ini terus naik angkot anu dan angkot itu" masya Allah panjang juga ya rutenya, dan terakhir yang paling keren adalah usul ini -> "naik taksi aja cuma sekali jalan" *ngoks -__-

Aku yakin dengan pertolongan Allah, terlalu fokus sama alamat yang gak begitu jelas, mamaku pun bertanya "emang itu ada di jalan apa? deket apa gitu?" Hahh langsung tercerahkan, aku langsung bertanya tentang hal itu kepada temanku yang aktif di pusat, "itu ada dijalan apa ya, ka'? patokannya apa?"
Tadaaaa akhirnya ada jawabannya "pokoknya Jl. Dewi Srikandi, belakang RS Budhi Asih"
Triiiing... langsung lah aku beredar menanyakan lagi ke temen-temen yang faham rute. Sampai pada akhirnya aku menemukan jawaban yang pasti "Oh kalo kesitu mah hestu naik Agramas yang arah pasar rebo terus naik metromini 53 aja" Sipks kalo itu aku kebayang lah rutenya hahaha...

Dengan modal gak tau diri, aku pun berangkat di pagi hari, sekitar jam 6 pagi lewat dikit lah..
Eits hampir ada yang lupa. Aku berangkat naik Agramas bersama sepupuku, Endah. Secara doi kuliah tiap hari selalu turun di pasar rebo lalu lanjut naik angkot menuju UHAMKA. Fixed "aku sama kamu ya, ndah" sambil ngerayu gombal, dengan suara lembutnya ia menjawab "iyaa etu". Hahhaha senang sekali bisa ada temannya juga, yaa walau cuma sampe pasar rebo. Banyak untungnya juga bareng Endah, karena dengan dia bisa ngerumpi tentang rencana untuk adik-adik ROHIS kedepan (Endah satu sekolah denganku di SMK Prudent School, sama-sama ADS *tsahh)

"Kita turun disini ya, tu.."
"Biasanya kamu lewat pintu depan atau belakang kalo turun, ndah? kalo aku kalo turun di depan kampus lewat pintu belakang, jadi biar enak langsung nyebrang, nggak nunggu busnya lewat"
"Aku lewat pintu depan, tu.. kan mau nyebrang hehe"
"Oke, kita lewat pintu depan ya.. Oiya, nanti kalo aku pulang kau naik busnya dimana, ndah?"
"Disana aja tuh, tu.. yanga da tulisan TAMAN tuh"
"Hooyayaya okeh"

Sebenernya perbincangan diatas ga begitu penting sih, tapi gapapa lah, udah kebaca juga kan ya? huhuhu

Akhirnya aku dan Endah berpisah di pasar rebo dengan mata tak tega plus backsound "Sahabat Sejatiku - Sheila on 7". Tapi kayaknya Endah tega-tega aja tuh ninggalin aku sendirian *plakk. Hmm nunggu metromini 53 lumayan lama juga, sekalinya ada selalu penuh penumpang. Untung aja sebelumnya aku dan Endah udah sempet sok nanya-nanya ke Pak Polantas yang lagi bertugas, dan sempet susah ngedapein Polantasnya, karena geraknya gesit banget. "Perasaan tadi polisinya disini deh, tu" suara Endah kebingungna sambil clingukan. "Wah itu dia polisinya" kataku sambil nunjuk polisi disebrang sana. Meh.. gak mungkinkan aku nyebrang lagi buat bertemu dengan sang polisi. "Udah, ndah.. kita tunggu aja polisinya nyebrang lagi, bentar lagi juga nyebrang" dan eing ing eng... gak lama kemudian beneran aja tuh polisi udah ada di depan kite hehe. Lansung nggak ambil lama buat nanya.

"Misi, pak.. mau tanya"
"Yap" jawabnya sigap tanpa senyum
"Kalo ke budhi asih itu kearah mana ya, pak?"
"Oh kesana, naik angkot 06 arah kampung melayu"
"Oh kalo naik metromini 53 bisa juga kan, pak?"
"Bisa"
"Makasih, pak.."
"Ya"

Sadiiiissss..... untung kau gak kelepasan bilang "bagi senyumnya dong, paaak" hahaha
karena metromini gak menunjukan tampilan yang bagus, akhirnya aku mutusin naik angkot 06 arah KamLay (a.k.a Kampung Melayu). Awalnya aku pikir sih akan biasa aja perjalananku ini, karena belum nemu kendala yang baru tuh, apalagi jalan menuju Badiklat Kemensos semakin dekat. Still yakin aja gak bakalan ada masalah yang serius. Tapi namanya merantau ke negeri orang, aku bertanya ke salah satu penumpang disebelahku untuk memastikan,
 "Bu, budhi asih masih jauh gak ya?"
"Budhi Asih mah udah lewat, neng.. di pasar rebo sono noh" sambil nunjuk kearah berlawanan
"hmm bukannya di..."
"mau kemana, neng?" ibu-ibu yanglain menanyakan aku
"ke budhi asih, bu"
"oh budhi asih masih jauh, neng.. nanti juga lewat"
"oh gitu ya, bu.."
"saya juga mau ke budhi asih" tetiba mas-mas di depanku menyambar, tampang agak bule tapi masih agak asia gitu.
"Oh yaudah bareng ya, mas.. makasih yaa"

Nah, disinilah asal mula kisah problemnya. Nggak lama diantara perempatan gitu, abang supir dengan suara gak terlalu jelas (kayaknya mah) bilang "budhi asih ada?"
Tiba-tiba mas-mas yang ada di depanku turun dan bilang "ya budhi asih". Kaya gak pake mikir lagi aku ikutan turun. Huft.. ternyata budhi asih masih jauh, karena si mas-masnya dan dengan satu orang kawannya jalan gak berenti-berenti. Sampe penasaran aku ngikutin mereka, aku nanya ke abang ojeg sekitar situ "Bang, budhia asih dimana ya?", "Oh disono neng, masih jauh. ayolah abang anetrin naik ojeg yok, masih jauh lho"
OMG masih jauh ternyata -__- Terus ngapain itu mas-mas turun disitu dan aku pake ikut lagi saking yakinnya T_T
Tapi aku masih belum percaya, aku jalan terus ngikutin tuh orang, selama jalan dibelakang mereka, aku baru sadar kalo mereka berdua itu turis.. sekali lagi TURIS. Woooiiii hestuuuu masa nanya jalan sama bule, ini negawa looo keleeeeus... hati ini menegur amat tajam. Sampai akhirnya aku mulai males ngikutin mereka dan mencari orang yang bisa ditanya, dan pada saat itu yang ada hanyalah anaka SD kelas 5, masih inget banget namanya Farah. Bocah manis yang baik hati. Ternyata dia sekolah di belakang Budhi Asih. Haaaa Thanks God. Kaya abis nemu air zam-zam di padang pasir (yekale sgitunye -_-). Ternyata Allah emang pingin kau ketemuan dulu sama si manis Farah. Oh Farah, sedang apa ya kamu sekarang? Makasih yaa udah jadi pahlwan dalam hidupku, sampai sekarang masih hafal sama suranya Farah yang lembuuut banget, keliatan banget anak itu anka yang lugu hehe

Sampai juga di Badiklat Kemensos, hahhh legaaaa... Hmmm tapi kok... (to be continue)

Haaa panjang juga ya ceritanya, lanjut nanti deh, ini baru edisi perjalanan. Edisi Rapimnasnya nyusul yaaa :D
Malam yang kelaparan, aku makan dulu yo ^^



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menuju Kebangkitan Rohis



Penyampaian materi oleh ust.Luthpi di raker FARIS SMK Prudent School..
(beberapa yang ane tangkap):

"Menuju Kebangkitan Rohis"

• Jangan bilang kasian tapi kasiannya ditempat yg salah, misal kasian kalo memaksakan dia buat ibadah lebih giat. Makanya modal kita al fahmu

• Kita harus meningkatkan diri kita dalam memenuhi perangkat2 tarbiyah

• Kita pun harus punya integritas diri, tidak hanya megandalkan dari majlis halaqoh, tapi juga dengan baca buku. Itulah tarbiyah zatiyah.
Kita tidak hanya bersaing dengan teman halaqoh dalam fastabiqul khairat, bahkan dengan MR/h kita juga.

• Jangan sampai tidak membina, apalagi pernah membina. Karena kualitas kita itu juga di asah dengan kita membina.

• Kita saling mengingatkan di halaqoh, dilatih untuk mengadakan agenda bersama untuk ummat.

• Basis kita membina adalah sasarannya, bukan materinya. Tarbiyah dengan sasaran yang jelas. Tarbiyah bil ahdab.

• Tarbiyah harus terarah. Jangan sampai liqo tapi pengetahuannya disitu2 aja, itu gak beda sama taklim umum.

• Tujuan utama kita adalah mengagungkan Allah. Saat mengikuti dauroh salah satu tujuannya untuk meningkatkan kualitas kita, tahap dauroh juga sangat penting dan agenda tarbiyah lainnya.

• Hasan bin Ali, "Bacalah Al Quran yang mencegahmu (dari maksiat), jika ia belum mencegahmu tidaklah kamu membacanya"

• Hasan Al Banna
"Ikhwan sekalian, antum berada pada fase pembentukan, jangan sampai terkecoh oleh fatamorgana yang menipu untuk memperbaiki dan menyempurnakan persiapan dan kesiapan. Jadikan 90% dari waktu kalian untuk pembentukan ini untuk jiwa kalian dan yang 10% sisanya untuk apa yang menjadi hak kalian agar kalian kuat dan persiapan sempurna. (...)"

• Jangan sampai generasi setelah kita dibentuk oleh yang lainnya (selain tarbiyah)!

• Salinglah menguatkan. Salah satunya dengan program2 seperti ini (example: dauroh, raker, syuro, dan agenda tarbiyah lainnya). Agar dapat saling menjaga.

• Jangan melupakan adik2 di sekolah. Jangan sampai antum2 semua sudah terbina tapi adik2 antum malah ga terbina

• Dakwah itu harus bijak, bukan istijal atau frontal

• Merasa diri belum baik lalu ga mau ngebina?
Ini alasan yang rasional juga, tapi apakah kita tau kapan kita sempurnanya? Kita bukan malaikat tapi kita mencoba berbagi. Karna jika kita sama2 tertarbiyah, maka ada harapan menuju kebaikan sama2.

• Kita bisa ditingkat nyaman jika isi dari liqonya juga sesuai, agar tidak ada perasaan si A lebih punya dari saya



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tentang Liqo Kita



Liqo adalah inti...itu yg sering dikatakan oleh MR, dulu diawal2 baru tahu apa itu liqo dan jamaah

Sering dikutip perkataan Umar...bahwa tidak ada jamaah tanpa ketaatan

Logikanya simple...sholat berjamaah

Itupun logika yg paling sederhana tentang jamaah dan ketaatan

Nah dalam jamaah kita ikatan paling pokok adalah liqoat
Sebelum ikatan2 yg lain

Datang seorang a'dho dalam jamaah ketika liqo adalah bentuk ketaatannya dalam berjamaah

*datangnya seorang ketika liqo adalah bentuk ketaatan thdp jamaah

Ada kader mati2an datang ke kuliahan...jalan kaki...hujan diterjang...eh liqonya mandeg....alias jarang hadir...

Ada kader mati2an datang ke tempat kerja...ontime...rumah jauh...menafkahi keluarga...membantu ortu...eh liqonya mandeg...alias jarang hadir...

2 hal di atas masuk ke bab...tawazun...itu yg paling enteng

Yg paling beratnya istiqomah dan tengah2nya mujahadah

Kuliah ok...bakti keluarga ok...dakwah ok...

Kuliah tiap hari...kerja tiap hari...liqo tiap hari?

Yg tiap hari liqo biasanya MRnya...

Pernah kita tanya berapa grup MR kita pegang binaan?

Apa MR kita pengangguran?

Apa MR kita bujangan/gadis alias blm punya keluarga?

Ada MR yg punya 3 grup binaan...

3 malam untuk liqo...1 malam untuk rapat di markaz dakwah....1 malam lagi untuk liqo dirinya sendiri...sudah 5 hari...

Sisanya 2 hari...kadang ada rapat wajihah...tinggal 1 hari...

Kadang 1 hari itu ada dauroh...ngisi materi...

Habis waktunya...

Lah ini...ada Mutarobbi meluangkan waktunya 2~3 jam saja tidak sanggup...

Kalau dia bujangan/gadis..ini adalah aib...

Bagaimana besok kalau brkeluarga...

Tua sebelum waktunya...

Lemah sebelum saatnya...

Mati sebelum waktunya...

Mencul alasan ketiga...(2 alasan sudah di atas)...

Afwan ane merasa tidak cocok dan tidak merasa di cash kalau liqo dg MR yg ini...beda dg MR yg dulu?

Pernah tanya ke MR kita...apa MR kita cocok dg kita? Atau merasa comfort dg kita?

Karena ini amanah dan kefahaman maka MR kita sabar membina kita...dan kita pun sebagai murid harusnya sabar...

Dulu punya MR di Bandung...baca qurannya acak adul...hampir saja jatuh pada penyakit ujub...merasa lebih hebat dr MR...

Ternyata eh ternyata...

MR inilah yg dulu awal2 membuka dkwah ke mahasiswa yg kulaih di jerman...karena MR ini S1~S3 di jerman

Dan MR inilah yg memfutuhka PT.DI sehingga banyak karyawan PT DI yg liqo...sebelum PT DI dijual...karena PT DI islamis banget...

Alasan ke 4...ane maunya liqo sama ustadz/ah yg itu karena subhanallah ilmunya...

(by. Abu Hafshoh)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mahabbatullah



Mahabbatullah adalah konsekuensi dr iman

ada tiga hal yg jika 3 hal itu ada pd diri seorang muslim dia akan merasakan halawatul(manisnya) iman

1. Allah dan Rasul lebih dicintai dr apapun.

suatu ketika Umar bin Khattab mengatakan Ya Rasulullah aku mencintaimu setelah diriku

Nabi bersabda engkau blm beriman

Umar meralat aku mencintaimu sblm diriku

Nabi bersabda engkau telah beriman

Cinta itu harus di buktikan.#tsahh

Hijrahnya nabi dari mekkah ke madinah dpt diambil pelajaran dlm hal ini

walopun beliau sangat dekat pada Allah, namun pada perjalanan tersebut beliau menunjukkan usaha2 sebagai manusia padahal dia adalah wali Allah

beliau merencanakan secara detail dan matang misal:
1. tugas Ali menggantikan Rasul tidur
2. tugas Abu Bakr menemani Nabi
3. tugas Asma binti Abu Bakr logistik dan intelejen
4. bahkan u menyapu jejak kaki nabi, dengan penggembala

beliau mempersiapkan segala sesuatu u keberlangsungan dakwah, karena titik tumpu pada saat itu ada pada Rasul.

beda dengan Umar ra, beliau dng terang2an menantang Quraisy pd saat hijrah:
"Jika ada yg mau anak2nya jadi yatim, jika ada yg mau istri2nya menjadi janda, coba halangi aku hijrah!!"

seorang Umar adalah prajurit handal, selain itu walopun beliau syahid, titik tumpu islam bukan di beliau, bukan berarti Rasul tidak berani, namun ini adalah sebuah hakikat bahwa Rasul harus benar dijaga

dan harus ttp hidup u menjaga keberlangsungan dakwah pd saat itu

lain lagi yg dilakukan Abu Bakr

pada saat Rasul tidur di pangkuan Abu Bakr, datanglah kalajengking datang dan menggigit kaki Abu Bakr, namun Abu Bakr menahan sakitnya, bahkan tidak menggeser kakinya sejengkal pun, karena khawatir Rasul terbangun. Abu Bakr menahan sakitnya hingga air matanya menetes. itulah bukti cintaNya Abu Bakr, beliau telah merasakan halawatul iman. Abu Bakr menempatkan cintanya pada Allah dan Rasulnya di atas segala2nya

yang luar biasa adalah Umar, yg ketika telat sholat karena sibuk di dalam kebun maka ia jual kebunnya.

*palm face
*jaim mendadak

2. Mencintai saudaranya karena Allah

ketika ukhuwah itu karena Allah swt maka akan terasa indah. dimana ketika ada saudara halaqoh tidak datang maka ada yang kurang, seakan bagian jiwa ada yg hilang

terakhir
3. benci kembali kepada kekufuran seperti bencinya dilemparkan ke neraka

itulah mahabbah, kekuatannya  memberikan energi yang tak terbatas

maka kuatkan lah mahabbah kalian, janganlah malah kita tersungkur pada kemaksiatan, energinya bisa hilang seketika

seperti pada saat Umar ra memberi nasihat kepada Saad bin Abu Waqash, janganlah sekali-kali pasukanmu mendekati pada maksiat

dosa bagi seorang muslim sangat berdampak, beda dng yg lain, kafir atau ahlul maksiat, mereka terbiasa

banyak dampak dr dosa bagi seorang muslim

1. GALAU jeng jeng

"Barangsiapa yg berpaling dariku(bermaksiat) maka hidupnya akan sempit" Al Quran-gak tw

kalau kita sering berpaling kepada Allah maka akan dikumpulkan dalam keadaan buta

ketika itu ada dari salah satu mereka bertanya, kenapa kami buta ya Allah padahal kami adalah orang yg bs melihat

Allah menjawab, itu karena engkau telah memalingkan dirimu dari ayat2Ku maka pada hari ini Aku melupakanmu Jeger

2. Hafalan gampang hilang

karena ilmu itu cahaya, maka untuk mempurmudah hafalan maka hindarilah maksiat, noda2 hitam yg menghalangi cahaya

3. Sulit rezekinya, atau mungkin fisiknya dapat namun berkahnya hilang

namun kabar gembira nya walopun kita sedang turun, itu masih manusiawi. Allahu Akbar

kalo hidupnya turun mulu, ya bukan turun lagi itu jatuh gak bangun2 namanya🙊

segala sesuatu itu ada puncaknya

namun setelah puncaknya maka akan ada turunnya

begitu jg iman, semangat

jadi malas itu manusiawi🙊

nah sekarang bagaimana sikap kita pada saat fatroh(malas, turun)

Nabi bersabda:
Barangsiapa pada saat fatroh namun larinya menjadi amalan2nya pertengahan(takaran yg pertengahan) maka ia orang2 yg beruntung

Barangsiapa pada saat fatrohnya namun larinnya pada amal2 maksiat maka ia binasa

nah strateginya

kalo lagi semangat2nya ambil amalan2 dng porsi yg sangat tinggi, sehingga ketika lagi males maka kita masih sanggu melaksanakan agenda2 yg sedang

contoh ketika lagi semangat jng tilawahnya 1 juz saja, nanti pas lagi malesnya malah cuma dapet 2 lembar. Namun ketika lagi semangat ambil 2 juz, biar pas males masih mampu 1 juz

ada cerita lagi dr ibnu Maktum

beliau adalah orang yg luar biasa. seorang yg buta tak dikenal, namun keislamannya dapat mengguncangkan mekah dan kaum muslimin khususnya

karena pada saat Rasul berdakwah pada suku quraisy dimana di daerah itu adalah tempat2 para pemuka2 quraisy mekkah

datanglah Ibnu Maktum meminta pengajaran islam, namun Rasul berpaling karena dia bukan prioritas dakwah beliau, bukan mengacuhkan secara terang2an

namun Allah Maha Tahu hati2 hamba-Nya

turunlah surat Abassa, yang kurang lbh bunyi nya hai orang bermuka masam yg berpaling dr orang2 yg membutuhkan dakwah namun malah bersikeras pd orang yg mengacuhkan dakwah

ketika sudah masuk islam, Abdullah Ibnu Maktum bukanlah menjadi orang biasa, masih ada kisah2 yg luar biasa

suatu kisah, Abdullah Ibnu Maktum meminta rukhsoh tidak ke Masjid , namun Rasul bertanya apakah engkau mendengar azan ya ibnu Maktum, beliau menjawab ya, Rasul bersabda maka engkau tetap harus ke masjid

itu maksudnya solat ke masjid ya

pada saat itu Abdullah ibnu Maktum terus menerus ke masjid. hingga dia terjatuh sampai berdarah

setelah terjatuh, anehnya tiba2 ada seseorang yg selalu siap ada di hadapan Abdullah Ibnu Maktum untuk menuntun beliau hingga sampai ke masjid

terus menerus, hingga Abdullah Ibnu Maktum merasa penasaran akhirnya dia pun bertanya

siapa engkau pemuda,engkau adalah pemuda baik yg selalu mengantarku

aku adalah setan hai Abdullah Ibnu Maktum

kagetlah Abdullah Ibnu Maktum, dan semakin penasaranlah beliau. kenapa?

"Engkau ingat ketika engkau terjatuh? pada saat itu Allah menghapuskan dosamu separuh, maka aku menuntunmu agar tidak jatuh, sehingga dosamu tidak hilang sepenuhnya"

begitulah luar biasanya Ibnu Maktum...bahkan pada saat Rasul berperang pengganti Rasul sbg imam, dll di Madinah adalah Abdullah Ibnu Maktum

karena beliau buta maka beliau mendapat rukhsoh u tidak berperang

di akhir hidupnya, Ibnu Maktum pada zaman Umar meminta untuk diikutkan berperang, bahkan memegang panji, padahal justru panji peranglah yg paling diincar musuh

ketika ditanya kenapa engkau mau berperang, kata Ibnu Maktum, dia ingin menambah titik hitam tentara muslim di medan perang barakallah

kalian adalah anak2 muda, semangatnya melebihi yg lain. satu hal yg harus benar2 di jaga dari kalian adalah keikhlasan

godaan dalam dakwah itu berat, namun apa yg paling berat. Rasul menegaskan!

"Aku tidak meninggalkan ummatku godaan yg paling berat, selain wanita"
godaan aktivis dakwah, apalagi umur antm, aktivis kampus(tulabi), yaitu godaan wanita/akhwat.

hati2 ini, karena antm gak mungkinlah di suap, harta jg gak lah, nah tapi antm jatuh keikhlasan antm ketika dipuji oleh akhwat, masya Allah, hati2 ikhwah. janganlah antm main2, kalo ingin serius ya proses, kalo blm mau/mampu proses/serius ya gak boleh maen2. Alasannya cinta karena Allah lah dan lain2. bukan pahala yg antm dapat bahkan laknat.

selebihnya lihatlah kisah Kaab bin Malik

ketika dia absen perang dia siap menerima hukuman, didiamkan/asingkan selama 40 hari. dengan sabar dia menerima hukum hingga Rasul pun tidak mau menjawab salamnya

namun setelah 40 hari, datanglah ayat Allah bahwa Kaab bin Malik di ampuni dosanya

salah satu ciri orang2 yg mukhlis adalah ketika dihukum karena dakwah tidak mutung, ngambek. tapi dia bersabar menjemput ampunan dr Allah swt

kesimpulan

Jangan pernah berkecil hati atas seluruh kendala dakwah yg ada, itu sudah pasti ada. mereka musuh2 dakwah diibaratkan oleh Allah seperti lebah, bergelumul namun mudah di hancurkan



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fenomena Siyasah Syar'iyyah



Ini kajian dari kawan ane yang membahas sejarah nyerempet dengan fenomena saat ini..

Simak yo..

Kita mulai ya..
An akan coba bedah buku yg cukup menarik dr ibnu tayyimiyah, judulnya kumpulan fatwa2 ibnu tayyimiyah. Tapi di indonesia judulnya menjadi siyasah syar'iyyah, yang artinya strategi politik.
An lbh suka judul itu soalnya dilihat dr bahasan serta fatwa2 nya jauh lbh banyak menjurus ke politik, kekuatan, kekuasaan, uang.

Ibnu tayyimiyah adalah pakar politik islam, islam mundur dr segi politiknya scr kajian sejak zaman abbasiyah, di pelopori oleh Al Ghazali, dikarenakan semua ummat diminta u kembali asholah, menguatkan akidah serta ibadah, an gak bs menyalahkan Al Ghazali, krn memang pd saat itu kebutuhan nya memang seperti itu, hegemoni kekuasaan yg luar biasa, para raja dan pangerang yg lalai dalam memerintah, bahkan munculnya bani abbasiyah saja sudah menjadi sejarah yg kelam.

Barulah setelah terjadi peperangan antar mongol, malapetaka besar bg kekhilafahan, seorang Ibnu Tayyimah dibebaskan dr penjara.

Menurut Ibnu Tayyimah gerakan tasawwuf(bentuk berlebihan dr gerakan Al Ghazali) adalah muduh dalam ummat islam sedangkan musuh luar adalah musuh perang.

Pada saat itu bencana besar, keakalahan bertubi2 ummat islam serta kekejaman yg luar biasa dr tentars mongol membuat sejarawan muslim berspekulasi ini adalah pertanda akhir dunia, bahkan yg lbh ekstrim kemenangan mongol menunjukkan bahwa Allah telah meninggalkan umat islam.

Tentara salib setidaknya adalah orang kristen, tetapi mongol? Mereka bukan ahli kitab. Kemenangan mereka menghadapkan teka teki yg menyakitkan bg para teolog, dan menguji iman massa dlm cr yg mungkin dpt dirasakan namuh tidak terpikirkan banyak orang.

Terutama  di mezopotamia pasca-perang salib, setelah penghancuramn bagdad, dimana komunitas muslim mengalami kemunduran plg dahsyat, seakan ada pertanyaan "apa yg salah?"
Pada saat itulah Ibnu Tayyimiyah muncul dng respon keras

Meyakinkan kalo islam, wahyu tidak salah namun orang yg menjalankannya yg telah tidak menyempurkan islam dan jihad adalah kewajiban inti muslim. Hingga akhirnya kebanyakan dr mongol menjadi muslim.

Menurut sejarah ibnu tayyimiyah menukis sekitar empat ribu pamflet dan lima ratus buku. Barulah muncul turki utsmani dan Al Fatihnysa.

Kita kembali ke buku ya
Masih pd nyimak kan?
Ada yg mau nanya dulu?

Knapa waktu zaman dinasti abbasiyah ummat islam mengalami kekalahan, apakah ummat islam pada saat itu apakah karena strateginya lemah atau apa, mohon penjelasannya ustadz.

🔄 Penguasanya bergelimang harta, tidak ada struktur penguasa yg benar2 menjalankan pemerintahan, sedangkan yg menjalankannya hanyalah orang2 turki, para tentara bayaran yg didatangkan oleh para aparatur penguasa yg tidak mau berperang hingga akhirnya orang turki masuk islam menjadi perantara dalam interaksi penguasa dan rakyat, bahkan menjadi pemerintah dikarekan para penguasa itu malas.

🔄 Bani abbasiyah itu sendiri dimulai dng darah, mereka adalah para pemberontak yg menggulingkan pemerintahan bani umayyah, hingga akhirnya pada saat abbasiyah berkuasa semua keturunan umayyah di undang makan malam, dan pada saat itulah terjadi genosida, pembunuhan massal. Namun ada 1 orang yg berhasil melarikan diri ke andalusia dan mendirikan kekhilafahan disana. Tersingkirnya bani umayyah dari pemerintahan bukanlah hal sepele, walopun scr pribadi ada penyimpangan, namun bani umayyah adalah politikus yg handal, dan ahli ekonomi yg luar biasa di seantero dunia, tersingkirnya bani umayyah dlm perpolitikan khilafah adalah kemunduran besar islam di bidang politik dan ekonomi. Sehingga berjalannya politik serta ekonomi islam seakan memulai dr awal lg.

🔄 Bgini, pada saat zaman abbasiyah secara hirarki implisit gerakan islam dibagi menjadi tiga yaitu para ulama, filsuf dan sufi. Mereka bukanlah satu kesatuan namun terpisah satu sama lain.

🔄 Sejak bani umayyah ribuan hadis tiba2 bermunculan sangat banyak, dan tak terbendung oleh para ulama dan para hafidz yg jumlahnya sedikit, barulah muncul dalam hal ini mazhab2 yg secara pengertian pengikut2 ulama besar dr berbagai wilayah, ini bukanlah hal yg sepele. Karena kedepannya memunculkan konflik berkepanjangan dan perang antar mazhab.

🔄 Sedangkan u filsuf, ingin menggabungkan teologi dng sains. Bahkan mereka mengumpulkan para penerjemah u menerjemahkan buku2 dr aristoteles dan plato serta lainnya, disinilah ilmu pengetahuan berkembang, ada Al Farabi, Ibnu Sina namun gesekannya adalah ilmu pengetahuan dr kalangan ini tidak sepenuhnya membuat bertambahnya iman, bahkan muncul kelompok ekstrim yaitu muktazilah yg sempat menjadi mazhab resmi pemerintahan abbasiyah, dan yg membuat kelomopok ini sesat adalah menempatkan nalar lebih tinggi dr wahyu. Hal inilah yg menjadi pertentangan para ulama, ulama menolak keras hal ini adalah ibn Hambal.

🔄 Nah terakhir sufi atau tasawuf ini lebih ke arah ekstrim mistik.
Gerakan ini dimulai dr seorang budak yg bernama Rabiah Basri, dia adalah seorang budak,  banyak orang yg bilang dia telah menemukamn kunci menyatu dengan Allah, hingga manusia berbondong2 k basrah hny ingin bertemu dng Rabiah.

🔄 Para ulama2# mulai terusik dng gerakan ini apalagi menelurkan tradisi panjang,"sufi mabuk Allah".
Gerakan ini berakhir di masa Hallaj, sufi dr persia. Ketika dia sudah keterlalu mengatakan "sorbanku tak melilit siapa2 selain Allah", "Aku adalah Allah".
Dia ditangkap pada zaman bani abbasiyah hingga akhirnya di eksekusi mati. Namun tasawuf terus berkembang biak.

🔄 Singkatnya, pada pertengahan abad ke -11, kaum muslimin bekerja keras pada 3# proyek budaya besar ini. Ketiga kelompok ini saling tumpang tindih , tp secara keseluruhan menarik k arah saling bersaing, , dan ketidaksepakatsn intelektual mereka memiliki taruhan politik, dan keuangan yg tinggi dan kadang mematikan.

🔄 Pada saat ini, salah satu raksasa intelektual sejarah dunia lahir dr orang tua yg berbahasa persia di provinsi Khorasan.Namanya Abu Hamid Muhammad Al Ghazali.

🔄 Beliau dengan kecerdasan yg tidak biasa, menguasa seluruh pengetahuan dr 3# kelompok tersebut, bahkan melebihi pakar2 mereka, berbalas2an pendapat melalui buku dimenangi oleh Al Ghazali, kalangan filsuf kalah telak. Ghazali meraih penghargaan luar biasa dr universitas Nizamiyah yg prestisius di Baghdad, Yale dunia islam di abad pertengahan.

🔄 Para kaum mapan ortodoks mengakuinya sbg otoritas keagamaan terkemuka. Akan tetapi Ghazali mempunyai masalah, dia adalah manusia religius yg ateuntik, dan entah bagaimana, dr semua status dan pujian dia tahu dia tidsk memiliki harta yg sesungguhnya, yaitu kehadiran Allah.
Hingga akhirnya beliau mengundurkan diri dan meninggalkan semua jabatan serta membagi2kan hartanya.

🔄 Ketika keluar bbrp bulan kemudian, dia menyatakan bhwa para ulama itu benar, tetapi sufi lbh benar lg: hukum adalah hukum dan anda harus mengikutinya, tetapi anda tidak mencapai Allah dng mempelajari kitab dan beramal baik semata.Anda perlu membuka hati, dan hny para filsuf yg tawu cara membuka hati.

🔄 Sebelum ghazali datang, tiga gerakan intelektual sedang bersaing untuk meraih pengikut di dunia islam. Setelah Ghazali, dua di antara arus itu saling mengakomodasi(aka ulama dan sufi), dan yg ketiga telah hilang(filsuf).

🔄 Dan sebagai pengaman menyimpangnya sufi Al Ghazali menghabiskan seperempat umurnya menyusun kitab Ihya Ulumuddin.

🔄 Sebagian sudah menganggap rasio sbg tipu daya berbahaya yg hanya menghantarkan pada kekacauan, dan Ghazali memberi orang2 seperti itu amunisi yg mereka butuhkan u tampak terhormatbbahkan cerdas, ketika mereka mencela filsafat dan akal.
Pada saat itulah pengkajian ilmu pengetahuan di tinggalkan, pengetahuan mengenai politik, senjata perang, ekonomi, dan lain2.

🔄 Di tambah lg perluasan daerah pada saat itu tidak berjalan dikarenakan kalahnya perang, sedikitnya persenjataan mutakhir, strategi persng yg payah membuat bani abbasiyah kewalahan di tsambh lg prsoalan internal yg menumpuk, padahal perluasan wilayah bisa meningkatkan budaysa serta ekonomi bani abbasiyah. Inilah yg membuat islam makin mundur.

🍨 Di cukupkan yah, bedah bukunya di tunda dulu. Kita ud kadung bahas sejarah islam ternyata.

😴😴😴🐓🐓🐓

⛅⛅⛅

Mau ada kajian pagi nerusin bedah buku td malam?

🔄 Tafadhol...

Dalam mengajak kpd kebajikan dan mencegah kemungkaran serta berjihad di jalan Allah terdapat ujian dan cobaan yg bs membawa seseorang kpd fitnah, maka sebagian manusia beralasan untuk meninggalkan kewajibannya, dengan alasan bahwa ia mencari selamat dr fitnah itu.

Nah cb kita telisik dr kata2 ibnu tayyimiyah di atas. Kalimat panjang ttg suatu kaidah fiqh, runut dan bernas.

Dalam hal ini ibnu tayyimiyah menegaskan dalam jalan dakwah(amar ma'ruf nahi munkar) pasti ada ujian.

Otomatis dlm hal ini kalo amal2 dakwah kita, tidak sampai membawa kita hingga dalam level dimana kita dapat "ujian" maka dakwah yg kita lakukan harus di pertanyakan, kita harus melakukan evaluasi besar2an.

Bahkan ini bukan ujian main2 saja. Bukan dalam level ujian yg misal ada miskom lah, ada yg gak hadir lah, acaranya gak ada orang, minim pendukunh, ini mah masalah operasional, sepele walopun gak bs dibilang gak penting.

Ditegaskan oleh ibnu tayyimiyah "ujian dan cobaan yg bs membawa seseorang kpd fitnah".
Wah ini gak main2, jelas ya dalam hadis rasul memaparkan fitnah lbh kejam drpd pembunuhan.

Karena dalam fitnah itu pasti ada musuh dan permusuhan, ada polemik horizontal maupun vertikal, ada tekanan luar biasa, bahkan hal2 yg bisa menjerumuskan dalam kekufuran jg bs masuk dlm kategori fitnah, gak cuma yg berat2 namun yg enak2, wanita, harta, jabatan.

Nah dampaknya apa?
Di lanjutkan lagi "maka sebagian manusia ada yg beralasan untuk meninggalkan kewajibannya".

Semua alasan itu syar'i loh ya. Gak ada istilah dng antm beralasan maka gugurlah amal antm.
Ana akan cb berikan ayat al quran berkenaan dng izin dalam 2 versi.

Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? (9: 43)

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. (9: 44)

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. (9: 45)

Serem ya, itu versi perang tabuk.
Oiya setelah itu masih di tambah lagi..

Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu". (9: 46).

Dalam ayat ini, di jelaskan orang2 yg izin bahkan beralasan saja itu memang gak serius, kalo serius tentulah dia menyiapkan keberangkatan.

Sehingga dia bisa berangkat, urusan pribadinya telah selesai sebelum urusan dakwah atau jihad datang. Orang2 yg bermuka2 berseri2 itu siap menyambut panggilan dakwah dengan persiapan penuh dng kuda2 yg di tambatkan.

Nah lanjutan ayatnya cukup bikin hati menggelegar..
"Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka" nah loh

Jd ada kondisi Allah membuat seseorang gak berangkat. Bukan karena itu yg terbaik untuk orang itu bukan...itu terbaik buat dakwah, Allah gak suka orang ini dalam barisan dakwah!?

itu buat orang yg gimana? orang yg suka beralasan kah? karna dia ga preparep atau beneran ga sungguh2 ya?
#intropeksi

🔄 Gak percaya? Kita lanjutin ayatnya

Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. (9: 47)

Nah versi kedua ini lebih aman, gak jg sih hahaha

"(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sungguh orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki diantara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (An Nur:62)

Ini ttg pentingnya meminta izin, dan terkait semua alasan itu syar'i jg ada disini. "Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yg engkau kehendaki diantara mereka"

Nah alasan itu kan, mengungkapkan pendapat ttg suatu kondisi, kondisi itu sendiri sudah bisa didefinisikan dng keperluan.
Nah ayat lanjutannya "dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah".
Beh, suatu kondisi yg membutuhkan ampunan cuma 1, ya karena berbuat salah, berbuat dosa!?

Nah an lanjutkan lagi ya. Di dalam anak kalimat ini juga "Maka sebagian manusia ada yang beralasan untuk meninggalkan kewajibannya dengan alasan bahwa ia selamat dari fitnah itu"
Nah dlm hal ini pernah denger gak, asosiasinya ama apa?

Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,
تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ
Meninggalkan amalan karena manusia termasuk riya dan beramal karena manusia termasuk syirik. (Majmuatul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 23: 174)

Nyambung?
Rada mirip gak?

Mirip sih, jd asosiasinya sama sperti meninggalkan amal karena manusia, trmasuk riya.

Nah bedanya apa ama kaidah yg dijelasin ibnu tayyimiyah td?
Kalo dr Fudhail ttg amal sholih yg di tinggalkan u manusia semuanya riya. Kalo ibnu tayyimiyah, ttg kewajiban yg jg termasuk amal sholih, namun dalam hal ini kewajiban itu konsekuensinya kalo ditinggalkan dosa.

Dalam hal ibnu tayyimiyah menjelaskan kalo ada orang yg beralasan meninggalkan kewajiban untuk menghindari fitnah?
Apakah ini sesuai?

Nah sebelum kita menjawab apakah sesuai pernyataan dimana kita boleh meninggalkan kewajiban karena khawatir terkena fitnah, ada hadist nabi yg bs menjawabnya scr implisit.

Masih dr buku siyasah syar'iyah..
Kisah ini berkenaan dng Al Jadd bin Qais

Ketika Nabi saw memerintahkan supaya menyiapkan diri untuk menyerang Romawi. Beliau berkata kepadanya, "Adakah keinginan kamu untuk memiliki wanita Bani Ashfar (sebutan wanita2 Romawi)?" Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, aku ini orang yg tidak mampu menahan diri dari wanita dan aku takut terfitnah (tergoda dng wanita Bani Asfar; izinkanlah kepadaku (untuk tidak berperang) dan janganlah engkau menjerumuskan aku ke dalam fitnah."

Dalam hal ini yg dimaksudkan Rasul adalah ketika menang salah satu ghanimah perang adalah wanita sebagai tawanannya, ada sebagian sahabat yg memperistri nya, sebagian lg dijadikan budak, sebagian lg di tahan hingga datang tebusannya. Dan itu memang lumrah pada zaman itu.

Namun Al Jadd bin Qais khawatir ketika perang dia terjerumus dng fitnah nya wanita asfar, sudah barang tentu perang bukanlah 1 hari, bahkan bisa bilangan hari bahkan bulan. Banyak strategi musuh yg dilancarkan, salah satunya adalah dng menggunakan wanita u melemahkan kaum muslim. Penawaran Rasulullah menggambarkan wanita asfar pny daya tarik khusus, sehingga Rasul tanyakan kpd al Jadd bin Qais.

Lalu apa jawaban Rasul?

eng ing eeeeng

Dan ternyata sebelum Rasul menjawab Allah menurunkan firman-Nya
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﺋْﺬَﻥْ
ﻟِﻲ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻔْﺘِﻨِّﻲ ۚ ﺃَﻟَﺎ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔِ ﺳَﻘَﻄُﻮﺍ ۗ ﻭَﺇِﻥَّ
ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻟَﻤُﺤِﻴﻄَﺔٌ ﺑِﺎﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦ

 Di antara mereka ada orang yang
berkata: "Izinkan saya untuk tinggal (tidak
pergi berperang) dan janganlah
kamu menjadikan saya terjerumus
dalam fitnah". Ketahuilah bahwa
mereka telah terjerumus ke dalam
fitnah." (At-Taubah: 49)

Kata Allah: Dia meminta izin untuk tidak ikut serta dalam peperangan agar selamat dr fitnah wanita, sehingga ia tidak terfitnah oleh kaum hawa itu.

Oleh karena itu ia merasa perlu berlindung dr perbuatan terlarang itu serta berjuang memerangi nafsunya dr dirinya. Sebab ia akan tersiksa dengannya atau terjerumus di dalamnya sehingga ia berdosa.

Sebab orang yg melihat wajah yg cantik dan mencintainya, jika tidak mampu menikmatinya, baik karena dilarang Syar'i maupun karena tidak mampu melakukannya, maka hatinya akan merasa tersiksa. Sedangkan jika ia melakukannya lantas melakukan perbuatan terlarang, maka ia akan celaka.

Sementara perbuatan halal(dibolehkan) dalam mengatasi keinginan (nafsu) terhadap wanita. Ada ujiannya (yaitu jihad).

Paham sampai sini?

Coba jelasin yg ini
"Sementara perbuatan halal(dibolehkan) dalam mengatasi keinginan (nafsu) terhadap wanita. Ada ujiannya (yaitu jihad)"

Oke, an cb jelasin per poin ya..
Dia diminta berperang, tp nanti nya dalam perang itu akan ada wanita cantik dr musuh

Dia khawatir gak bs menahan nafsunya untuk mencintai nya

Apa konsekuensi dari mencintai seseorang? Ingin berduaan dengannya, mengobrol dengannya, memegang tangannya, bahkan menciumnya dan lebih parah lagi.

Nah jika gak mampu  untuk melakukan kesemua hal itu(poin 3) baik krn emang itu larangan syariat, atau hny sekedar gak mampu u sampai sana(misal krn wanita ini di jaga musuh yg kuat) maka hatinya bakal tersiksa (panas membakar, perih mendera). Ini lg kondisi perang loh, bakal jd apa prajurit ini?

Sdngkan kalo mampu melakukannya  dan terjadilah perbuatan terlarang itu(poin 3), ya dia celaka. Lg2 ini kondisi perang, kalo misal di tengah2 perang ad yg pacaran bahkan lbh parah lg dr itu, ya siap2 menjemput ajal

Sementara cara buat wanita2 cantik itu jd halal ya cuma ada 1 caranya, dan ini ujiannya. JIHAD. Kalo menang perang ya bisa dapat wanita itu sbg tawanan, entah jd budak atau bahkan jd istri bisa.

Fahimtum?

Inilah makna firmanNya (mensinyalir ucapannya), "Janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah." Allah swt berfirman: "Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah."

Kata Allah: Jiwa penolakannya terhadap jihad yg wajib, sikapnya meninggalkan jihad, kelemahan imannya, dan penyakit hati yg menghiasinya mendorong untuk meninggalkan jihad adalah fitnah besar, di mana dia telah terjerumus di dalamnya.

Lalu bagaimana mungkin ia meminta supaya terbebas dr fitnah kecil yg belum menimpanya, padahal ia telah terjerumus dalam fitnah besar yg telah menimpanya?

  Allah berfirman:
 ﻭَﻗَﺎﺗِﻠُﻮﻫُﻢْ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻟَﺎ ﺗَﻜُﻮﻥَ
ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﻛُﻠُّﻪُ
ﻟِﻠَّﻪِ ۚ ﻓَﺈِﻥِ ﺍﻧْﺘَﻬَﻮْﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺑَﺼِﻴﺮٌ
Dan perangilah mereka, supaya
jangan ada fitnah dan supaya agama
itu semata-mata untuk Allah.

Al anfal 39

Barangsiapa yg meninggalkan perang yg diperintahkan Allah agar tidak ada fitnah, maka ia telah terjerumus dalam fitnah, karena keraguan hatinya, penyakit hatinya, dan meninggalkan jihad yg diperintahkan Allah.

Terjawab ya?

Ini bahkan bisa di qiyaskan ama kondisi jamaah kita nih, dan kondisi ummat.

Sejak awal jamaah kita sangat mengerti pengertian di atas. Biasanya kita memakai kaidah antara mudharat dan maslahat, tp cb kita pakai kaidah bertahan dengan fitnah yg kecil untuk menghindari fitnah yg besar.

Salafi, hti, berbagai ormas islam, dr habaib hingga ormas persis, semua menghindari pemerintahan, setelah reformasi kebebasan merajarela.

Dakwah mulai menggeliat, tapi lagi dan lagi islam terlena. Seakan mereka percaya terhadap kaum nasionalia namun sbnernya sekularis u memimpin negara, kita di nina bobokan oleh slogan kenyamanan ketentraman.

Seakan kita lupa pengkhianatan kpd umat islam di zaman kemerdekaan, ketika pemuda2 sekularis menculik tokoh bangsa soekarno-hatta untuk memproklamirkam negara indonesia.

Padahal rancangan republik indonesia sedang di rancang oleh BPUPKI( lupa singkatannya-pokoknya badan penyiapan kemerdekaan) yg lbh dr setengahnya adalah kiyai dan ulama.

Mereka lupa pada saat itu umat islam terlalu malu, hingga di piagam jakarta poin pertama menjalankan syariat islam masih ada kata u setiap pemeluknya. Kenapa tidak u seluruh penduduk indonesia, kita masih malu! Kita masih ragu! Hingga akhirnya kita di khianati oleh Hatta, dihapuslah kata menjalankan syariat menjadi ketuhanan yg maha esa dengan alasan yg tidak logis, perwakilan indonesia timur yg tidak jelas drmana!

Mereka lupa ketika kita bertahan mati2an di pemerintahan ketika perdana mentri dr ummat islam berusaha mengamandemen undang2 1945 agar sesuai dengan syariat, bercucur keringat, habis argumen hingga menang dalam parlemen, kita lagi2 dikhianati oleh kaum nasionalis itu, dibubarkanlah parlemen, dan dimulailah kediktatoran mereka yg berusaha menyatukan antara islam dan komunis (NASAKOM).

Dan mereka terdiam, ketika ummat benar2 di tindas ketika zaman soeharto, pembunuhan massal(lampung&tanjung priuk), represif dan islam harus tertatih2, masyumi di bubarkan, islam di pecah belah.

Mereka lupa, lupa, hingga akhirnya mereka tersadar tetiba ummat islam kembali disudutkan oleh UU Terorisme, tiba2 ada berbagai bom yg mengatasnamakan islam, simbol2 umat islam di hinakan, ustadz, ayat quran, pesantren.

Mereka masih tidak mau masuk parlemen karena khawatir fitnah kekuasaan, wanita dan harta.
Bahkan ada bagian dr ummat islam mencoblos saja gak mau.
Hingga akhirnya mereka kembali di usik, dengan pornografi, ormas yg di guncang, BNTP(dimana nantinya ceramah saja harus pakai sertifikasi seperti malaysia), syiah, pemimpin kafir.

Dan akhirnya ummat kembali bersatu melawan kezaliman, mereka benar2 merasakan bahwa fitnah2 yg mereka hindari dulu adalah fitnah2 kecil, mereka merasakan tekanan fitnah besar, sangay besar dampak dr kelalaian kemarin.

Mereka masih memilih PKS, walopun sempat ada kader yg tersangkut korupsi dan politik uang, ataupun lalai dalam menjalankan islam.
Mereka memilih kembali PKB, PBB, PPP, PAN yg jelas2 tidak cuma 1,2 yg korup tp banyak jg yg lalai. Tp mereka tahu itu hnya fitnah kecil dr pd fitnah besar sekelas syiah, produk halal, zakat,pornografi, pemimpin kafir,genosida, dan banyak lagi yg di luar nalar.

Ummat kembali berani menanggung resiko fitnah kecil bersama2, untuk melawan fitnah besar.

Suara partai islam melonjak menjadi 35 persen, dulu 15 persen saja sudah susah!
Ini mengulang kembali kejadian 1955.
Dan model sekarang itu kayak model pemilu 1955: pni-nu vs masyumi-psi.

Kita tak usah hitung PKB, karena kebanyakan tokoh PKB tetap di barisan kita, pak mahfud md, pak rhoma irama, doakan cak imin yg sedang khilaf.

Mendukung prabowo, bukanlah hal yg tidak ada resiko. Tapi apalah berarti fitnah kecil jika dihadapkan fitnah memilih seorang jokowi, pemimpin yg telah meninggalkan penguasa kafir 2 kali, tak jelas integritas keislamannya, tak jelas nasabnya, tak jelas ideologinya, tak jelas etos kerjanya, tak pny tanggung jawab, tak pny tata krama, syirik, tak peduli ummat islam, sombong, lalai, tidak amanah, yg pny bekingan penguasa hitam, bekingan partai yg jelas2 tidak akan pernah memetingkan kepentingan ummat islam- menolak ruu pornografi, bank syariah, ormas, zakat dan banyak lagi.

Dan lihat sekarang ummat islam berkumpul, ormas2 bahkan habaib lantang menyeru persatuan ummat islam, ustadz2 dr aa gym hingga lainnya membela pilihan ummat islam. Kita masih menunggu yg lain bersuara atau kita harus husnudzon jika ustadz lain mencoba bersabar sebagai pengaman ummat, penengah ketika kacau nantinya.


selesai..


(by. inisial "Mr. I")



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS