Fenomena Siyasah Syar'iyyah



Ini kajian dari kawan ane yang membahas sejarah nyerempet dengan fenomena saat ini..

Simak yo..

Kita mulai ya..
An akan coba bedah buku yg cukup menarik dr ibnu tayyimiyah, judulnya kumpulan fatwa2 ibnu tayyimiyah. Tapi di indonesia judulnya menjadi siyasah syar'iyyah, yang artinya strategi politik.
An lbh suka judul itu soalnya dilihat dr bahasan serta fatwa2 nya jauh lbh banyak menjurus ke politik, kekuatan, kekuasaan, uang.

Ibnu tayyimiyah adalah pakar politik islam, islam mundur dr segi politiknya scr kajian sejak zaman abbasiyah, di pelopori oleh Al Ghazali, dikarenakan semua ummat diminta u kembali asholah, menguatkan akidah serta ibadah, an gak bs menyalahkan Al Ghazali, krn memang pd saat itu kebutuhan nya memang seperti itu, hegemoni kekuasaan yg luar biasa, para raja dan pangerang yg lalai dalam memerintah, bahkan munculnya bani abbasiyah saja sudah menjadi sejarah yg kelam.

Barulah setelah terjadi peperangan antar mongol, malapetaka besar bg kekhilafahan, seorang Ibnu Tayyimah dibebaskan dr penjara.

Menurut Ibnu Tayyimah gerakan tasawwuf(bentuk berlebihan dr gerakan Al Ghazali) adalah muduh dalam ummat islam sedangkan musuh luar adalah musuh perang.

Pada saat itu bencana besar, keakalahan bertubi2 ummat islam serta kekejaman yg luar biasa dr tentars mongol membuat sejarawan muslim berspekulasi ini adalah pertanda akhir dunia, bahkan yg lbh ekstrim kemenangan mongol menunjukkan bahwa Allah telah meninggalkan umat islam.

Tentara salib setidaknya adalah orang kristen, tetapi mongol? Mereka bukan ahli kitab. Kemenangan mereka menghadapkan teka teki yg menyakitkan bg para teolog, dan menguji iman massa dlm cr yg mungkin dpt dirasakan namuh tidak terpikirkan banyak orang.

Terutama  di mezopotamia pasca-perang salib, setelah penghancuramn bagdad, dimana komunitas muslim mengalami kemunduran plg dahsyat, seakan ada pertanyaan "apa yg salah?"
Pada saat itulah Ibnu Tayyimiyah muncul dng respon keras

Meyakinkan kalo islam, wahyu tidak salah namun orang yg menjalankannya yg telah tidak menyempurkan islam dan jihad adalah kewajiban inti muslim. Hingga akhirnya kebanyakan dr mongol menjadi muslim.

Menurut sejarah ibnu tayyimiyah menukis sekitar empat ribu pamflet dan lima ratus buku. Barulah muncul turki utsmani dan Al Fatihnysa.

Kita kembali ke buku ya
Masih pd nyimak kan?
Ada yg mau nanya dulu?

Knapa waktu zaman dinasti abbasiyah ummat islam mengalami kekalahan, apakah ummat islam pada saat itu apakah karena strateginya lemah atau apa, mohon penjelasannya ustadz.

🔄 Penguasanya bergelimang harta, tidak ada struktur penguasa yg benar2 menjalankan pemerintahan, sedangkan yg menjalankannya hanyalah orang2 turki, para tentara bayaran yg didatangkan oleh para aparatur penguasa yg tidak mau berperang hingga akhirnya orang turki masuk islam menjadi perantara dalam interaksi penguasa dan rakyat, bahkan menjadi pemerintah dikarekan para penguasa itu malas.

🔄 Bani abbasiyah itu sendiri dimulai dng darah, mereka adalah para pemberontak yg menggulingkan pemerintahan bani umayyah, hingga akhirnya pada saat abbasiyah berkuasa semua keturunan umayyah di undang makan malam, dan pada saat itulah terjadi genosida, pembunuhan massal. Namun ada 1 orang yg berhasil melarikan diri ke andalusia dan mendirikan kekhilafahan disana. Tersingkirnya bani umayyah dari pemerintahan bukanlah hal sepele, walopun scr pribadi ada penyimpangan, namun bani umayyah adalah politikus yg handal, dan ahli ekonomi yg luar biasa di seantero dunia, tersingkirnya bani umayyah dlm perpolitikan khilafah adalah kemunduran besar islam di bidang politik dan ekonomi. Sehingga berjalannya politik serta ekonomi islam seakan memulai dr awal lg.

🔄 Bgini, pada saat zaman abbasiyah secara hirarki implisit gerakan islam dibagi menjadi tiga yaitu para ulama, filsuf dan sufi. Mereka bukanlah satu kesatuan namun terpisah satu sama lain.

🔄 Sejak bani umayyah ribuan hadis tiba2 bermunculan sangat banyak, dan tak terbendung oleh para ulama dan para hafidz yg jumlahnya sedikit, barulah muncul dalam hal ini mazhab2 yg secara pengertian pengikut2 ulama besar dr berbagai wilayah, ini bukanlah hal yg sepele. Karena kedepannya memunculkan konflik berkepanjangan dan perang antar mazhab.

🔄 Sedangkan u filsuf, ingin menggabungkan teologi dng sains. Bahkan mereka mengumpulkan para penerjemah u menerjemahkan buku2 dr aristoteles dan plato serta lainnya, disinilah ilmu pengetahuan berkembang, ada Al Farabi, Ibnu Sina namun gesekannya adalah ilmu pengetahuan dr kalangan ini tidak sepenuhnya membuat bertambahnya iman, bahkan muncul kelompok ekstrim yaitu muktazilah yg sempat menjadi mazhab resmi pemerintahan abbasiyah, dan yg membuat kelomopok ini sesat adalah menempatkan nalar lebih tinggi dr wahyu. Hal inilah yg menjadi pertentangan para ulama, ulama menolak keras hal ini adalah ibn Hambal.

🔄 Nah terakhir sufi atau tasawuf ini lebih ke arah ekstrim mistik.
Gerakan ini dimulai dr seorang budak yg bernama Rabiah Basri, dia adalah seorang budak,  banyak orang yg bilang dia telah menemukamn kunci menyatu dengan Allah, hingga manusia berbondong2 k basrah hny ingin bertemu dng Rabiah.

🔄 Para ulama2# mulai terusik dng gerakan ini apalagi menelurkan tradisi panjang,"sufi mabuk Allah".
Gerakan ini berakhir di masa Hallaj, sufi dr persia. Ketika dia sudah keterlalu mengatakan "sorbanku tak melilit siapa2 selain Allah", "Aku adalah Allah".
Dia ditangkap pada zaman bani abbasiyah hingga akhirnya di eksekusi mati. Namun tasawuf terus berkembang biak.

🔄 Singkatnya, pada pertengahan abad ke -11, kaum muslimin bekerja keras pada 3# proyek budaya besar ini. Ketiga kelompok ini saling tumpang tindih , tp secara keseluruhan menarik k arah saling bersaing, , dan ketidaksepakatsn intelektual mereka memiliki taruhan politik, dan keuangan yg tinggi dan kadang mematikan.

🔄 Pada saat ini, salah satu raksasa intelektual sejarah dunia lahir dr orang tua yg berbahasa persia di provinsi Khorasan.Namanya Abu Hamid Muhammad Al Ghazali.

🔄 Beliau dengan kecerdasan yg tidak biasa, menguasa seluruh pengetahuan dr 3# kelompok tersebut, bahkan melebihi pakar2 mereka, berbalas2an pendapat melalui buku dimenangi oleh Al Ghazali, kalangan filsuf kalah telak. Ghazali meraih penghargaan luar biasa dr universitas Nizamiyah yg prestisius di Baghdad, Yale dunia islam di abad pertengahan.

🔄 Para kaum mapan ortodoks mengakuinya sbg otoritas keagamaan terkemuka. Akan tetapi Ghazali mempunyai masalah, dia adalah manusia religius yg ateuntik, dan entah bagaimana, dr semua status dan pujian dia tahu dia tidsk memiliki harta yg sesungguhnya, yaitu kehadiran Allah.
Hingga akhirnya beliau mengundurkan diri dan meninggalkan semua jabatan serta membagi2kan hartanya.

🔄 Ketika keluar bbrp bulan kemudian, dia menyatakan bhwa para ulama itu benar, tetapi sufi lbh benar lg: hukum adalah hukum dan anda harus mengikutinya, tetapi anda tidak mencapai Allah dng mempelajari kitab dan beramal baik semata.Anda perlu membuka hati, dan hny para filsuf yg tawu cara membuka hati.

🔄 Sebelum ghazali datang, tiga gerakan intelektual sedang bersaing untuk meraih pengikut di dunia islam. Setelah Ghazali, dua di antara arus itu saling mengakomodasi(aka ulama dan sufi), dan yg ketiga telah hilang(filsuf).

🔄 Dan sebagai pengaman menyimpangnya sufi Al Ghazali menghabiskan seperempat umurnya menyusun kitab Ihya Ulumuddin.

🔄 Sebagian sudah menganggap rasio sbg tipu daya berbahaya yg hanya menghantarkan pada kekacauan, dan Ghazali memberi orang2 seperti itu amunisi yg mereka butuhkan u tampak terhormatbbahkan cerdas, ketika mereka mencela filsafat dan akal.
Pada saat itulah pengkajian ilmu pengetahuan di tinggalkan, pengetahuan mengenai politik, senjata perang, ekonomi, dan lain2.

🔄 Di tambah lg perluasan daerah pada saat itu tidak berjalan dikarenakan kalahnya perang, sedikitnya persenjataan mutakhir, strategi persng yg payah membuat bani abbasiyah kewalahan di tsambh lg prsoalan internal yg menumpuk, padahal perluasan wilayah bisa meningkatkan budaysa serta ekonomi bani abbasiyah. Inilah yg membuat islam makin mundur.

🍨 Di cukupkan yah, bedah bukunya di tunda dulu. Kita ud kadung bahas sejarah islam ternyata.

😴😴😴🐓🐓🐓

⛅⛅⛅

Mau ada kajian pagi nerusin bedah buku td malam?

🔄 Tafadhol...

Dalam mengajak kpd kebajikan dan mencegah kemungkaran serta berjihad di jalan Allah terdapat ujian dan cobaan yg bs membawa seseorang kpd fitnah, maka sebagian manusia beralasan untuk meninggalkan kewajibannya, dengan alasan bahwa ia mencari selamat dr fitnah itu.

Nah cb kita telisik dr kata2 ibnu tayyimiyah di atas. Kalimat panjang ttg suatu kaidah fiqh, runut dan bernas.

Dalam hal ini ibnu tayyimiyah menegaskan dalam jalan dakwah(amar ma'ruf nahi munkar) pasti ada ujian.

Otomatis dlm hal ini kalo amal2 dakwah kita, tidak sampai membawa kita hingga dalam level dimana kita dapat "ujian" maka dakwah yg kita lakukan harus di pertanyakan, kita harus melakukan evaluasi besar2an.

Bahkan ini bukan ujian main2 saja. Bukan dalam level ujian yg misal ada miskom lah, ada yg gak hadir lah, acaranya gak ada orang, minim pendukunh, ini mah masalah operasional, sepele walopun gak bs dibilang gak penting.

Ditegaskan oleh ibnu tayyimiyah "ujian dan cobaan yg bs membawa seseorang kpd fitnah".
Wah ini gak main2, jelas ya dalam hadis rasul memaparkan fitnah lbh kejam drpd pembunuhan.

Karena dalam fitnah itu pasti ada musuh dan permusuhan, ada polemik horizontal maupun vertikal, ada tekanan luar biasa, bahkan hal2 yg bisa menjerumuskan dalam kekufuran jg bs masuk dlm kategori fitnah, gak cuma yg berat2 namun yg enak2, wanita, harta, jabatan.

Nah dampaknya apa?
Di lanjutkan lagi "maka sebagian manusia ada yg beralasan untuk meninggalkan kewajibannya".

Semua alasan itu syar'i loh ya. Gak ada istilah dng antm beralasan maka gugurlah amal antm.
Ana akan cb berikan ayat al quran berkenaan dng izin dalam 2 versi.

Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? (9: 43)

Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. (9: 44)

Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. (9: 45)

Serem ya, itu versi perang tabuk.
Oiya setelah itu masih di tambah lagi..

Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu". (9: 46).

Dalam ayat ini, di jelaskan orang2 yg izin bahkan beralasan saja itu memang gak serius, kalo serius tentulah dia menyiapkan keberangkatan.

Sehingga dia bisa berangkat, urusan pribadinya telah selesai sebelum urusan dakwah atau jihad datang. Orang2 yg bermuka2 berseri2 itu siap menyambut panggilan dakwah dengan persiapan penuh dng kuda2 yg di tambatkan.

Nah lanjutan ayatnya cukup bikin hati menggelegar..
"Tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka" nah loh

Jd ada kondisi Allah membuat seseorang gak berangkat. Bukan karena itu yg terbaik untuk orang itu bukan...itu terbaik buat dakwah, Allah gak suka orang ini dalam barisan dakwah!?

itu buat orang yg gimana? orang yg suka beralasan kah? karna dia ga preparep atau beneran ga sungguh2 ya?
#intropeksi

🔄 Gak percaya? Kita lanjutin ayatnya

Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. (9: 47)

Nah versi kedua ini lebih aman, gak jg sih hahaha

"(Yang disebut) orang mukmin hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad), dan apabila mereka berada bersama-sama dengan dia (Muhammad) dalam suatu urusan bersama, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sungguh orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad), mereka itulah orang-orang yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang engkau kehendaki diantara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (An Nur:62)

Ini ttg pentingnya meminta izin, dan terkait semua alasan itu syar'i jg ada disini. "Maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena suatu keperluan, berilah izin kepada siapa yg engkau kehendaki diantara mereka"

Nah alasan itu kan, mengungkapkan pendapat ttg suatu kondisi, kondisi itu sendiri sudah bisa didefinisikan dng keperluan.
Nah ayat lanjutannya "dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah".
Beh, suatu kondisi yg membutuhkan ampunan cuma 1, ya karena berbuat salah, berbuat dosa!?

Nah an lanjutkan lagi ya. Di dalam anak kalimat ini juga "Maka sebagian manusia ada yang beralasan untuk meninggalkan kewajibannya dengan alasan bahwa ia selamat dari fitnah itu"
Nah dlm hal ini pernah denger gak, asosiasinya ama apa?

Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata,
تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ
Meninggalkan amalan karena manusia termasuk riya dan beramal karena manusia termasuk syirik. (Majmuatul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 23: 174)

Nyambung?
Rada mirip gak?

Mirip sih, jd asosiasinya sama sperti meninggalkan amal karena manusia, trmasuk riya.

Nah bedanya apa ama kaidah yg dijelasin ibnu tayyimiyah td?
Kalo dr Fudhail ttg amal sholih yg di tinggalkan u manusia semuanya riya. Kalo ibnu tayyimiyah, ttg kewajiban yg jg termasuk amal sholih, namun dalam hal ini kewajiban itu konsekuensinya kalo ditinggalkan dosa.

Dalam hal ibnu tayyimiyah menjelaskan kalo ada orang yg beralasan meninggalkan kewajiban untuk menghindari fitnah?
Apakah ini sesuai?

Nah sebelum kita menjawab apakah sesuai pernyataan dimana kita boleh meninggalkan kewajiban karena khawatir terkena fitnah, ada hadist nabi yg bs menjawabnya scr implisit.

Masih dr buku siyasah syar'iyah..
Kisah ini berkenaan dng Al Jadd bin Qais

Ketika Nabi saw memerintahkan supaya menyiapkan diri untuk menyerang Romawi. Beliau berkata kepadanya, "Adakah keinginan kamu untuk memiliki wanita Bani Ashfar (sebutan wanita2 Romawi)?" Ia menjawab, "Wahai Rasulullah, aku ini orang yg tidak mampu menahan diri dari wanita dan aku takut terfitnah (tergoda dng wanita Bani Asfar; izinkanlah kepadaku (untuk tidak berperang) dan janganlah engkau menjerumuskan aku ke dalam fitnah."

Dalam hal ini yg dimaksudkan Rasul adalah ketika menang salah satu ghanimah perang adalah wanita sebagai tawanannya, ada sebagian sahabat yg memperistri nya, sebagian lg dijadikan budak, sebagian lg di tahan hingga datang tebusannya. Dan itu memang lumrah pada zaman itu.

Namun Al Jadd bin Qais khawatir ketika perang dia terjerumus dng fitnah nya wanita asfar, sudah barang tentu perang bukanlah 1 hari, bahkan bisa bilangan hari bahkan bulan. Banyak strategi musuh yg dilancarkan, salah satunya adalah dng menggunakan wanita u melemahkan kaum muslim. Penawaran Rasulullah menggambarkan wanita asfar pny daya tarik khusus, sehingga Rasul tanyakan kpd al Jadd bin Qais.

Lalu apa jawaban Rasul?

eng ing eeeeng

Dan ternyata sebelum Rasul menjawab Allah menurunkan firman-Nya
ﻭَﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﺋْﺬَﻥْ
ﻟِﻲ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻔْﺘِﻨِّﻲ ۚ ﺃَﻟَﺎ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﻔِﺘْﻨَﺔِ ﺳَﻘَﻄُﻮﺍ ۗ ﻭَﺇِﻥَّ
ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻟَﻤُﺤِﻴﻄَﺔٌ ﺑِﺎﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦ

 Di antara mereka ada orang yang
berkata: "Izinkan saya untuk tinggal (tidak
pergi berperang) dan janganlah
kamu menjadikan saya terjerumus
dalam fitnah". Ketahuilah bahwa
mereka telah terjerumus ke dalam
fitnah." (At-Taubah: 49)

Kata Allah: Dia meminta izin untuk tidak ikut serta dalam peperangan agar selamat dr fitnah wanita, sehingga ia tidak terfitnah oleh kaum hawa itu.

Oleh karena itu ia merasa perlu berlindung dr perbuatan terlarang itu serta berjuang memerangi nafsunya dr dirinya. Sebab ia akan tersiksa dengannya atau terjerumus di dalamnya sehingga ia berdosa.

Sebab orang yg melihat wajah yg cantik dan mencintainya, jika tidak mampu menikmatinya, baik karena dilarang Syar'i maupun karena tidak mampu melakukannya, maka hatinya akan merasa tersiksa. Sedangkan jika ia melakukannya lantas melakukan perbuatan terlarang, maka ia akan celaka.

Sementara perbuatan halal(dibolehkan) dalam mengatasi keinginan (nafsu) terhadap wanita. Ada ujiannya (yaitu jihad).

Paham sampai sini?

Coba jelasin yg ini
"Sementara perbuatan halal(dibolehkan) dalam mengatasi keinginan (nafsu) terhadap wanita. Ada ujiannya (yaitu jihad)"

Oke, an cb jelasin per poin ya..
Dia diminta berperang, tp nanti nya dalam perang itu akan ada wanita cantik dr musuh

Dia khawatir gak bs menahan nafsunya untuk mencintai nya

Apa konsekuensi dari mencintai seseorang? Ingin berduaan dengannya, mengobrol dengannya, memegang tangannya, bahkan menciumnya dan lebih parah lagi.

Nah jika gak mampu  untuk melakukan kesemua hal itu(poin 3) baik krn emang itu larangan syariat, atau hny sekedar gak mampu u sampai sana(misal krn wanita ini di jaga musuh yg kuat) maka hatinya bakal tersiksa (panas membakar, perih mendera). Ini lg kondisi perang loh, bakal jd apa prajurit ini?

Sdngkan kalo mampu melakukannya  dan terjadilah perbuatan terlarang itu(poin 3), ya dia celaka. Lg2 ini kondisi perang, kalo misal di tengah2 perang ad yg pacaran bahkan lbh parah lg dr itu, ya siap2 menjemput ajal

Sementara cara buat wanita2 cantik itu jd halal ya cuma ada 1 caranya, dan ini ujiannya. JIHAD. Kalo menang perang ya bisa dapat wanita itu sbg tawanan, entah jd budak atau bahkan jd istri bisa.

Fahimtum?

Inilah makna firmanNya (mensinyalir ucapannya), "Janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah." Allah swt berfirman: "Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah."

Kata Allah: Jiwa penolakannya terhadap jihad yg wajib, sikapnya meninggalkan jihad, kelemahan imannya, dan penyakit hati yg menghiasinya mendorong untuk meninggalkan jihad adalah fitnah besar, di mana dia telah terjerumus di dalamnya.

Lalu bagaimana mungkin ia meminta supaya terbebas dr fitnah kecil yg belum menimpanya, padahal ia telah terjerumus dalam fitnah besar yg telah menimpanya?

  Allah berfirman:
 ﻭَﻗَﺎﺗِﻠُﻮﻫُﻢْ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻟَﺎ ﺗَﻜُﻮﻥَ
ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻭَﻳَﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦُ ﻛُﻠُّﻪُ
ﻟِﻠَّﻪِ ۚ ﻓَﺈِﻥِ ﺍﻧْﺘَﻬَﻮْﺍ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺑَﺼِﻴﺮٌ
Dan perangilah mereka, supaya
jangan ada fitnah dan supaya agama
itu semata-mata untuk Allah.

Al anfal 39

Barangsiapa yg meninggalkan perang yg diperintahkan Allah agar tidak ada fitnah, maka ia telah terjerumus dalam fitnah, karena keraguan hatinya, penyakit hatinya, dan meninggalkan jihad yg diperintahkan Allah.

Terjawab ya?

Ini bahkan bisa di qiyaskan ama kondisi jamaah kita nih, dan kondisi ummat.

Sejak awal jamaah kita sangat mengerti pengertian di atas. Biasanya kita memakai kaidah antara mudharat dan maslahat, tp cb kita pakai kaidah bertahan dengan fitnah yg kecil untuk menghindari fitnah yg besar.

Salafi, hti, berbagai ormas islam, dr habaib hingga ormas persis, semua menghindari pemerintahan, setelah reformasi kebebasan merajarela.

Dakwah mulai menggeliat, tapi lagi dan lagi islam terlena. Seakan mereka percaya terhadap kaum nasionalia namun sbnernya sekularis u memimpin negara, kita di nina bobokan oleh slogan kenyamanan ketentraman.

Seakan kita lupa pengkhianatan kpd umat islam di zaman kemerdekaan, ketika pemuda2 sekularis menculik tokoh bangsa soekarno-hatta untuk memproklamirkam negara indonesia.

Padahal rancangan republik indonesia sedang di rancang oleh BPUPKI( lupa singkatannya-pokoknya badan penyiapan kemerdekaan) yg lbh dr setengahnya adalah kiyai dan ulama.

Mereka lupa pada saat itu umat islam terlalu malu, hingga di piagam jakarta poin pertama menjalankan syariat islam masih ada kata u setiap pemeluknya. Kenapa tidak u seluruh penduduk indonesia, kita masih malu! Kita masih ragu! Hingga akhirnya kita di khianati oleh Hatta, dihapuslah kata menjalankan syariat menjadi ketuhanan yg maha esa dengan alasan yg tidak logis, perwakilan indonesia timur yg tidak jelas drmana!

Mereka lupa ketika kita bertahan mati2an di pemerintahan ketika perdana mentri dr ummat islam berusaha mengamandemen undang2 1945 agar sesuai dengan syariat, bercucur keringat, habis argumen hingga menang dalam parlemen, kita lagi2 dikhianati oleh kaum nasionalis itu, dibubarkanlah parlemen, dan dimulailah kediktatoran mereka yg berusaha menyatukan antara islam dan komunis (NASAKOM).

Dan mereka terdiam, ketika ummat benar2 di tindas ketika zaman soeharto, pembunuhan massal(lampung&tanjung priuk), represif dan islam harus tertatih2, masyumi di bubarkan, islam di pecah belah.

Mereka lupa, lupa, hingga akhirnya mereka tersadar tetiba ummat islam kembali disudutkan oleh UU Terorisme, tiba2 ada berbagai bom yg mengatasnamakan islam, simbol2 umat islam di hinakan, ustadz, ayat quran, pesantren.

Mereka masih tidak mau masuk parlemen karena khawatir fitnah kekuasaan, wanita dan harta.
Bahkan ada bagian dr ummat islam mencoblos saja gak mau.
Hingga akhirnya mereka kembali di usik, dengan pornografi, ormas yg di guncang, BNTP(dimana nantinya ceramah saja harus pakai sertifikasi seperti malaysia), syiah, pemimpin kafir.

Dan akhirnya ummat kembali bersatu melawan kezaliman, mereka benar2 merasakan bahwa fitnah2 yg mereka hindari dulu adalah fitnah2 kecil, mereka merasakan tekanan fitnah besar, sangay besar dampak dr kelalaian kemarin.

Mereka masih memilih PKS, walopun sempat ada kader yg tersangkut korupsi dan politik uang, ataupun lalai dalam menjalankan islam.
Mereka memilih kembali PKB, PBB, PPP, PAN yg jelas2 tidak cuma 1,2 yg korup tp banyak jg yg lalai. Tp mereka tahu itu hnya fitnah kecil dr pd fitnah besar sekelas syiah, produk halal, zakat,pornografi, pemimpin kafir,genosida, dan banyak lagi yg di luar nalar.

Ummat kembali berani menanggung resiko fitnah kecil bersama2, untuk melawan fitnah besar.

Suara partai islam melonjak menjadi 35 persen, dulu 15 persen saja sudah susah!
Ini mengulang kembali kejadian 1955.
Dan model sekarang itu kayak model pemilu 1955: pni-nu vs masyumi-psi.

Kita tak usah hitung PKB, karena kebanyakan tokoh PKB tetap di barisan kita, pak mahfud md, pak rhoma irama, doakan cak imin yg sedang khilaf.

Mendukung prabowo, bukanlah hal yg tidak ada resiko. Tapi apalah berarti fitnah kecil jika dihadapkan fitnah memilih seorang jokowi, pemimpin yg telah meninggalkan penguasa kafir 2 kali, tak jelas integritas keislamannya, tak jelas nasabnya, tak jelas ideologinya, tak jelas etos kerjanya, tak pny tanggung jawab, tak pny tata krama, syirik, tak peduli ummat islam, sombong, lalai, tidak amanah, yg pny bekingan penguasa hitam, bekingan partai yg jelas2 tidak akan pernah memetingkan kepentingan ummat islam- menolak ruu pornografi, bank syariah, ormas, zakat dan banyak lagi.

Dan lihat sekarang ummat islam berkumpul, ormas2 bahkan habaib lantang menyeru persatuan ummat islam, ustadz2 dr aa gym hingga lainnya membela pilihan ummat islam. Kita masih menunggu yg lain bersuara atau kita harus husnudzon jika ustadz lain mencoba bersabar sebagai pengaman ummat, penengah ketika kacau nantinya.


selesai..


(by. inisial "Mr. I")



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar