
“ Hai orang-orang yang beriman, Bertaqwalah Kepada Allah dan
hendaklah setiap diri Memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok ( akhirat ),dan bertaqwalah Kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan….”
( Q.S :Al-Hasyr : 18 )
Lemahnya aspek ibadah, ketaatan dan keyakinan kepada Allah berarti matinya ruhiyah (Keimanan).,Lepasnya nilai-nilai akhlaqul karimah dan jauh dirinya dari perasaan soliditas dan solidaritas terhadap jama’ah dan ummat. Maka tak ada kebaikan padanya kecuali fasad (kerusakan), keburukan, kemalasan, hilangnya cita-cita dan terbang tingginya kebahagian didunia jua diakhirat.
Perhatikanlah tanda-tanda berikut, bagi mereka yang mencari ikhtibar (pelajaran), mencintai kebaikan, menuai ketaatan dan menjaga eksistensinya sebagai hamba Allah SWT, jika ada artinya ruhani anda sedang ringkih ;
1. Merasakan keras dan kasarnya hati, sampai-sampai seseorang merasakan hatinya telah berubah menjadi batu keras. Dimana tidak ada sesuatupun yang merembes kepadanya ataupun mempengaruhinya. Ungkapan ini tidaklah berlebihan, bukankah Al-Qur’an telah menerangkan bahwa hati dapat mengeras sekeras batu.Allah Berfirman, “ kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi … “
( Q.S. Al-Baqarah : 74 )
2. Perangai yang tersumbat dan dada yang sempit, sampai-sampai terasa ada beban berat menghimpit dan nyaris terengah-engah kelelahan, sering mengomel dan mengeluh terhadap sesuatu yang tidak jelas , gelisah dan sempit dalam pergaulan sehingga tidak perduli terhadap derita orang lain bahkan timbul ketidaksukaan kepada mereka.
3. Tidak terpengaruh oleh ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung ancaman, tuntunan,. Larangan, atau tentang peristiwa kiamat. Dia mendengarkan Al-Qur’an seperti mendengar kalam-kalam lainnya. Lebih berbahaya dia merasa sempit ketika mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an seperti ketika ia mendengarkan omongan orang lain.
4. Peristiwa kematian tidak memberikan bekas pada dirinya. Begitu juga ketika menyaksikan orang mati, mengusung jenazah atau menguburkannya dilianglahat, sedikitpun tidak ada pengaruh pada dirinya. Jika melewati pekuburan seakan hanya berpapasan dengan batu-batu bisu tidak mengingatkannya akan kematian.
5. Kecintaanya terhadap kesenangan duniawi senantiasa bertambah. Kesukaannya memenuhi syahwat selalu berkobar. Fikirannya tidak jauh dari pelampiasan syahwat sehingga dia merasa tentram bila sudah memperolehnya. Apabila melihat orang lain memperoleh kenikmatan dunia seperti harta, kedudukan, pangkat, rumah, atau pakaian yang bagus dia merasa tersiksa dan mengangggap dirinya gagal. Lebih tersiksa lagi apabila yang mendapatkan kenikmatan duniawi itu adalah saudaranya sendiri atau sahabatnya. Terkadang timbul pada dirinya penyakit hasad dimana dia tidak ingin kenikmatan itu tetap ada pada saudaranya.
6. Ada Kegelapan dalam ruhiyah yang berbekas diwajahnya. Hal ini dapat diamati oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat dan memandang dengan nur Allah. Kegelapan Ruhiyah tergambar pekat pada wajahnya sehingga dapat dilihat oleh meraka yang memiliki imaniyah terkecil sekalipun. Dan pertemuan dengan tak mengingatkannya akan ketaatan dan ibadah kepada Allah
7. Bermalas-malasan dalam melakukan kebaikan dan ibadah. Hal tersebut terlihat dengan kurangnya perhatian dan semangat. Shalat yang dilakukannya hanya sekedar gerakan, bacaan, berdiri dan duduk yang tidak memiliki atsar ( bekas ) sedikitpun. Bahkan tampak dia merasa terganggu, seolah didalam penjara dan ingin berlepas secepat mungkin.
8. Lupa yang ketrlaluan kepada Allah. Sedikitpun dia tidak berdzikir dengan lisannya dan tidak juga ingat kepada-Nya. Padahal dia selalu menyaksikan kekuasaan Allah. Bahkan dia merasa keberatan untuk berdzikir atau berdo’a kepadanya. Jika dia mengangkat tangan cepat sekali dia menurunkannya.
Na’udzubillah
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |







0 komentar:
Posting Komentar