Terbesit



Tiba-tiba aku termenung saat masih duduk didalam bus antar kota menuju kampusku, aku berangkat sendiri dari rumah, jadi tak ada kaqan untuk berbincang. Ada hal yang terlintas sesaat dalam pikiranku, namun tak mau hilang. Tentang apa yang aku lakukan, kemarin dan lalu. Semangatku tak jarang naik turun, fokusku tak heran sering teralihkan oleh yang lain. Hingga aku berpikir, apakah masih pantas amanah besar kupegang?

Sehari yang lalu aku mengikuti agenda yang isinya orang-orang yang sama-sama mau bermimpi, aku menadi koordinator acara. Dengan kualitas ingatanku, mendengar pembicara yang sudah tak asing lagi, yaitu ka' Oki Setiana Dewi yang hadir dalam serangkaian Festival Hijab, Tangerang Hijab Community. Aku mengingat caranya ia memberi pencerahan bagi pemuda yang notabene fans OSD, sungguh jelas dan enjoy. Ilmu yang biasa terasa berat untuk disampaikan, ini sangat mudah dan gamblang walau nyelekit, tapi tak ada yang protes, malah merespon dengan baik.

Hmmm... memang keberadaan dan kualitas si pembicara menjadi sebuah pengaruh perubahan. Namun, jika kita tak punya kemampuan yang baik dan peran yang penting, mungkin tak mudah melaluinya. Yaa, itulah dakwah. Berwarna.

Jika dakwah mudah, mungkin aku bisa merekrut 100 orang untuk bersama-sama dijalan Allah. Jika dakwah itu mudah, mungkin semua kawan-kawanku dikelas sudah memdungsikan hijab dalam keseharian. Jika dakwah itu mudah, mungkin hanya dengan satu kata saja sudah banyak orang yang menurut untuk berislam. Jika dakwah itu mudah, mungkin masjid maupun sepanjang jalan dikampus menyibukkan dirinya untuk membaca surat cinta dari Allah, Al Quran. Jika dakwah itu mudah, mungkin bangsa ini sudah menjadi surga yang nyata dalam kehidupan membina struktur pemerintahan yang baik.

Namun, dakwah memang tak mudah...

Benar, manakala kita bersama dalam dekapan ukhuwah, setiap tingkah kita akan otomatis menjaga diri dari kemungkaran. Aku merasa begitu. Kawanku yang cinta dengan kawannya akan mengingatkan kebenaran, jika ada salah walau hanya secuil maka akan ringan untuk ukhuwah mengingatkan penuh dengan cinta.

Pikiran yang mempengaruhiku saat ini adalah kisah-kisah dari sahabatku tentang manusia yang peduli dengan dakwah hingga ia tak mengingat dirinya sendiri. Yang ia ingat hanyalah ummat. Tapi, apakah semua dari kita bisa begitu?

Allah senantiasa melindungi kita, bagaimanapun posisi kita, namun masalahnya adalah apakah kita sudah memanfaatkan perlindungan yang Allah berikan kepada kita? Semua kembali pada keseriusan kita dalam ngokohkan ukhuwah islamiyah, dengan penuh harap apa yang kita lakukan untuk ummat memang semata-mata hanya untuk mendapatkan apa yang harus kita dapatkan untuk Allah Swt.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Singkongku Menjadi Bolu



Allah telah menghibur kesunyianku hari ini..
Sungguh nano rasanya. Saat pagi aku menteskan air mata jeritan lelah, menjelang siang aku dibuat geregetan karena tingkah kawanku yang tak paham sejarah, siang aku dibuat berdebar, sore aku dibuat lebih semangat dan mencoba hal baru, malam aku dibuat bahagiaaa..

Simsalabim... Singkong berubah menjadi kue boluuu... Namanya PELUMAS, a.k.a Pasti Enak boLU huMAS :3 *agak maksa sih hehe*

Yang harus dilakukannya kini hanyalah #bersyukur kepada sang kholik pencipta kebahagiaan. Alhamdulillah.., karena dalam satu hari Allah telah memberi rona warna yang tak diduga-duga.

Congratz buat all staff Humas yang ane sayangi dan banggakan karena Allah. Perjuangan singkat tadi menumbuhkan keceriaan dalam diri. Walau awalnya tak percaya dalam mempersiapkan pertarungan itu, namun berkat usaha dan ukhuwah kalian, semua menjadi indah luar biasa..

Humas menang lomba masak juara 1? hahaha agak lucu, namun ini nyata. Biasanya kita berkutik didepan laptop, memotret hal penting dan mengabadikan informasi ke media. Alangkah langkanya, ternyata kita juga bisa berkarya dalam kobaran api yang melingkar biru diatas kompor, dan kukusan kue yang ditaburi butiran misis.

Syukron Resti, Rena, Rahmat.. 3R luar biasa yang Allah takdirkan untuk kumiliki di Humas Batu Bata Peradaban, terutama hari ini. Keep fight yaa, karena besok kita kan bertarung kembali hehe..

Barakallah juga untuk Departemen Kaderisasi (juara masak ke-2) dengan kreasi kue goreng isi banyak rasa yang kreatif *hmm itu tadi namanya apa ya?*. Dan Departemen Kastrad (juara masak ke-3) telah menggelorakan risol isi sayur yang tak sempat kucicipi huhuhu. Semoga perjuangan kita ini bukan untuk memerangi SC, namun untuk bersama-sama menikmati keseruan nikmat ukhuwah yang Allah tuangkan pada kita di sore yang singkat tadi.

Syukron jazakumullah khoir juga untuk mujahidah-mujahidahku dari Departemen Kemuslimahan, karena berkat rangkaian acara yang diadakan hari ini, all personil Batu Bata Peradaban dapat mengakrabkan diri, walau sekedar menyalakan kompor. Aku rasa yang menang hari ini adalah Kemuslimahan, karena telah berhasil menyatukan ukhuwah dengan cinta, dalam waktu singkat. Dan berhasil mengubah hatiku yang kelabu menjadi merona bahagia.. :'))



@hestuSUGAR
Senin, 25 November 2013. Pukul 20:30 bbwi.
Bus Asli Prima AC, duduk di kursi tengah. Tol Serang - Tangerang.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mie Ramen Naruto Menggugah Rasa



Awalnya cuma ikutan temen-temen liputan kuliner sambil mengisi kekosongan perut yang mulai kriuk-kriuk, tanda minta sesuatu untuk melabuh didalamnya. Dari namanya pun sudah kebayang, pasti Mie Ramen Naruto ini adalah semangkuk mie berkuah dengan rasa ramen yang khas. Setibanya di tempat makan Mie Ramen, tepatnya di jalan Ciracas dekat pom bensin yang pastinya itu berada di Kota Serang, aku langsung mengambil menu yang sudah disediakan dan langsung memilah-milih kira-kira mie ramen apa yang cocok dilidah.

"Naaaah, ini aja deh.. Sakura Ramen", sambil nunjuk-nunjuk ke menu aku katakan ke teman-teman sesama tim redaksi Pojok Gaul Magazine. Saat mas yang melayani kami datang, tiba-tiba bertanya "ini mau level berapa?". What?! Level? Haha aku baru tau kalau ada levelnya juga disana, yang pasti itu level kepedasannya. Hmmm karena baru awalan, jadi aku pesan level 5 dulu untuk coba-coba hehehe.

Pesanan pun datang, setelah hampir 10 menit menunggu dengan sabar. Yaa maklum, mie ramen proses pembuatannya nggak sekilat i*d*mi rebus yang hanya perlu waktu 3 menit untuk memasaknya. Cobain dulu kuahnya *srrruuup* hmm nyamnyam rasanya begitu menggoda untuk menikmatinya lagi lagi dan lagiiii hahaha.

Haaaah lumayan puas, karen aku juga bisa bertemu langsug dengan ownernya yang kreatif abisss. Tapi untuk obrolan kami dengan sang owner bisa disimak di Pojok Gaul Magazine next edition hehe. Pulang dari makan Mie Ramen Naruto, iseng share foto-fotonya di WA grup kelas, buat pamerrr dan satu lagi di Line buat sekedar eksiss haha. Nggak nyangka banyak yang respon.

"Mba, itu dimana belinya? Berapa harganya? Aku mau dooong #elapiler", yaa begitu kata-kata yang terlontar dari banyak kawan-kawanku yang melihat pesona semangkuk Mie Ramen menggugah selera. Hummm... Karena melihat banyak yang respon, aku iseng lagi share foto-fotonya di Facebook dan nggak lupa juga twitter. Huwaaaahhhh makin banyak yang pengen broooowww :D

Sempat mikir, kalo aku jadi humas di kedai makan itu mungkin aku akan dapat komisi yang menggiurkan, karena bisa narik massa sampai tingkat kecamatan haha (yang ini agak lebay). Nggak jarang malamku diganggu sama telepon dari kawan yang sedang berada di jalan mencari lokasi kedai mie ramen tersebut. Menggiurkan ternyata.

Semua sudah tau, tapi sayang dan mapang banget buat kawan-kawanku yang bukan berada di daerah Kota Serang, yang nggak sengaja liat beranda Fb atau TL tentang Mie ala Jepang itu. Sayangnya mie hemat tapi miliki rasa yang seru ini baru ada di Kota Serang. Kalo di kota atau daerah lain mungkin harganya udah sampai 25ribu keatas, kalo ini hanya berkisar 12-20ribu ajah.

Buat yang mau tau lebih lengkap tentang info Mie Ramen Naruto yang lezizzz abieezzz, bisa tunggu/beli edisi baru Pojok Gaul Magazine di abang-abang majalah terdekat hehehe #tetepPromo :P



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Banten Untuk Siapa? Banten Milik Siapa?



Gerbang KP3B | sumber gambar rumahdijual.com
Hari ini memang hari yang aku tunggu-tunggu, karena akan bertemu dengan dosen yang begitu ceriwis walau agak rumpi, tapi seru aja ngeliat tingkahnya dalam mengisi perkuliahan. Sebetulnya ibu dosen ini tidak spesial, biasa saja seperti dosen yang lainnya, namun yang luar biasa, beliau memiliki segudang cerita unik dan mencengangkan tentang Banten. Dengan gaya bicaranya yang khas, kadang membuat geli dan kadang membuat ternganga melihatnya, karena saking seriusnya kita mendengar beliau bercerita.


"Ya, saya kan saudaranya bu Atut, tapi saudara yang golongan Kontra"

What? Kami sekelas sempat kaget mendengarnya, ada juga yang merespon sambil ketawa aneh, agak heran ternyata ada juga ya saudara Gubernur Banten yang tidak cocok dengannya. "Saya begini karena sudah tau bagaimana situasi pemerintahan yang dibina bu Atut sejak dulu". Rasanya ini lucu namun ajaib, bahkan sempat berpikir apa mungkin karena beliau terkontaminasi oleh kawan-kawannya di fakultas yang tergolong peka sosial dan politik, namun itu jadi terbantahkan saat beliau menjelaskan bahwa ia dan suaminya pun tidak suka dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Atut karena gaya kepemimpinannya yang tidak wajar.


"Sekarang bola sedang memanas, saya harap teman-teman mahasiswa bisa memanfaatkan momen ini agar lebih memanaskannya melalui opini yang dimuat pada media massa. Mumpung masih panas, jangan sampai nunggu padam, karena kita harus bisa memperbaiki Banten, beropini salah satu hal kecil namun berdampak besar bagi siapapun yang dikritik." katanya yang semangat.

Sebetulnya ini bukan kali pertama beliau memberikan informasi mengenai kebobrokan Banten, tetapi sudah semenjak pertemuan perdana beliau menyampaikan informasi serupa untuk bahan pembahasannya. Waktu itu aku pikir mungkin karena ia memegang matakuliah Opini Publik, makanya mau tidak mau beliau mengabarkan itu semua sebagai contoh. Tetapi sepertinya ada filosofis tersendiri ketika ia menyampaikan itu. Seperti ada harapan yang ingin segera diwujudkan oleh kami mahasiswa.

Bendungan air mata yang rasanya sudah sesak dirongga dada ketika mendengar uang-uang APBD yang dibilang terbesar di Indonesia bergulir bukan untuk rakyat. Sesak bukan main dan rasanya saat dikelas itu aku ingin teriak tapi tak mungkin. Ya, kebobrokan Banten bukan hal yang tabuh lagi, saking terasanya keanehan dalam fasilitas dan lain-lainnya. Mungkin tidak semua tau bagaimana situasi di Banten jika belum berkunjung langsung, karena Banten sangat mempercantik tampilannya di media atau bahkan banyak yang tidak tau karena pemberitaan tentang Banten di media nasional cukup sedikit. Baru kali ini hal yang lumrah di Banten terkuak pada tataran nasional dan dirasa tabuh.

Banten menjadi sumber koruptor yang sangat empuk, korupsi dianggap sebagai budaya dan kata-katanya pun tidak langsung bilang kalo itu korupsi, lebih dikatakan sebagai "jatah". Bahagia sekali mereka memakan uang rakyat, mungkin belum ada kesempatan ditegur Allah, atau mungkin Allah sudah tidak mencampuri urusannya lagi didunia agar Allah bisa puas memasukkannya ke dalam kerak neraka.

"Biasanya budaya kita di Banten kalau ingin mengadakan agenda seperti ini kita biasa kasih ke Ibu 30%, tapi itu belum untuk saya lho.. biasanya saya dapat 10%, dan buat pajak sekian.. dan.. (bla bla bla bla..)" Cerita ibu dosen memperagakan cara bicara seseorang saat ia bertemu dengan bidang yang mengajak kepada para akademisi untuk mengevaluasi kinerja dari suatu program kerja se-Banten. Dari angka 90juta, para akademisi tercengang karena akan hanya dapat 30juta saja untuk mengevaluasi kinerja se-Provinsi Banten, karena dipotong sana-sini namun dalam surat perjanjiannya tetap tertulis 90juta rupiah. Sangat mencengangkan bahwa korupsi dilakukan secara terang-terangan. Dengan sigap para akademisi tidak sama sekali menerima ajakan tersebut. Mungkin hal semacam ini yang menyulitkan KPK untuk bergerak, karena data tentang kedzaliman di Banten sudah terkumpul semua tetapi sulit untuk digugat karena yaa surat perjanjian yang sudah tertandatangani oleh para oknum itu sangat rapi.

Ironis dan mirisnya memang tidak tanggung-tanggung, jika kita melihat kondisi Banten saat ini kelaparan, kemiskinan, kesehatan yang tidak memadai, lapangan pekerjaan yang masih kurang dan lain-lainnya menjadi warna-warni yang kelam bagi masyarakat di Banten. Faktor kedinastian pun menjadi salah satu penyebab keburukan tatanan pemerintahan di Banten.

"Kalau Jokowi berhasil memimpin Solo itu biasa, Jokowi memimpin DKI pun masih biasa dan katanya mau memimpin Indonesia itu juga akan biasa saja. Namun Jokowi akan dibilang luar biasa jika ia bisa menjadi Gubernur Banten dan memperbaiki semuanya." Guyonan menantang dari para dosen di fakultas saat mereka berkumpul, menampakkan kegerahan dengan situasi seperti ini dan hanya harapanlah yang membawa perubahan sesungguhnya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Dakwah yang Tergadaikan



Pagi tadi rasanya aku begitu ceria, siang pun banyak kisah yang tertuang. Ini hari pertamaku kuliah di semester ganjil yang ketiga. Hingga tadi aku mendengar seruan ilmu yang mengingatkan aku dan kawan-kawan pada kitab suciNya yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Aku termenung mendengarnya, begitu menginspirasi, dari lidah sosok yang sudah biasa dikenal kami para pejuang kampus, Ust. Fadlullah (Dosen PAI FKIP UNTIRTA). Senyum-senyum kecil kepada sang pengabar kebaikan, terkadang tawa cerdas dan saling menyimak. Hingga sampai diakhiri dengan doorprize yang menggiurkan mata, walau aku tak mendapatkannya, tetap senang dan ceria.

Tetiba ada sosok lugu memanggilku sampai aku menghampirinya, menyapaku dengan manis dan penuh polos. Aku senang punya adik baru, kebetulan masa MABA (Mahasiswa Baru) masih harum tercium dari angin kampus. Akhirnya kami bercengkrama, hingga ada kata yang membuat kutersontak kaget lalu histeris sedikit. Penasaran. Ada kisah yang membuatku terasa kasihan dan khawatir, aku pendam dengan tenang, namun terpikir dahsyat. Sambil terdiam kuselinapkan kata untuk terus mencari tau kebenarannya, jika salah makna bisa berdampak aneh pada pikiranku. Langsung aku berdoa agar berita kemiringan itu tak benar adanya, untuk tetap jaga ukhuwah.

Aku sudah memendamnya walau masih terpikir. Aku melangkahkan kaki mungil ini menuju tempat yang memanggil kawanku, aku diajak bertemu sosok yang kedua usai sholat maghrib yang aku ikut masbuk saat itu. Langkah pasti ku gerakan, bertemunya aku dengan sosok yang kedua ini berawal santai dan penuh canda. Tak lama kemudian, berubah dengan nada marah kutanggapi. "Apa? jadi begitu?!!" tersontak kesalku terucap lantang. Ini masih tentang aktifitas dakwah. Aku dibuat kecewa, tentang aktifitasku yang kujaga, ternyata dirubah tanpa ada yang mengabari dengan gamblang, lalu aku baru tau saat ini dalam kondisi yang tak mendukung. Kesal. Langsung aku gerutu dengan kegondokan, sampai pada akhirnya aku bercerita ke sosok yang biasa disampingku (sosok ketiga/sudah beda orang lagi). Aku mengisahkan seluruh luapan pertanyaan hati yang tak sanggup aku pendam sendiri.

Dalam bis antar kota kami berdiskusi layaknya sidang yang sengit. Semua tentang kami dan ummat. Aku malu sungguh jika membicarakan keummatan yang sungguh belum aku raih dalam kondisi kampusku. Dengan konsidi yang berkecambuk dan nyaris membuatku lemas tak berdaya, namun aku tetap menguatkan tegaknya badanku, seperti yang diajarkan para pendahulu tentang bersabar dan tegar. Sangat banyak yang kami diskusikan hingga aku berharap diskusi ini menjadi ladang perubahan, walau kami sama-sama sempat kecewa.

Sedih, rasanya jalan ini tergadaikan dengan tingkah laku yang membosankan. Bukan hanya aku, banyak insan ternyata merasakan hal sama, namun, banyak insan itu hanya segelintir. Perubahan memang bisa diraih, seperti yang sempat kusinggung sebelumnya, bahwa perubahan cepat teratasi dengan kebersamaan yang kokoh. Sepertinya itu menjadi pupus jika dijabarkan. Pilihan kedapan itu terlalu banyak menguras ketenangan, tameng harus siap siaga dengan bermacam hal yang tak pernah dihadapi. Tapi memang harus dihadapi.

Tantangan dakwah telah dihadapan, rasanya aku masih bersama yang segelintir. Entah ini hanya perasaanku, namun sering kukaji ulang dan hasilnya tetap sama, kepekaan milik segelintir. Hingga hati menjerit, mata tak indah meneteskan kerisauan, teriakan mulut rasanya ingin segera keluar dari rongga tenggorokan. Tak sedikit juga dari segelintir mulai menepi kepinggir untuk mengibarkan bendera putih, kian segelintir dari segelintir. Memang bertahan adalah pilihan. Pilihan yang Allah tetapkan untuk segelintir dari segelintir, untuk insan yang masih diberikan kepercayan olehNya, untu insan  yang terus kuat dan menjemput gelar mujahid.

Kekhawatiran begitu berkecambuk, sunyi hati ini memikirkan keberlimpahan problematika. Tak diherankan ada rasa ingin ikut melipir dan mengibarkan bendera putih, namun aku takut, aku menjadi insan yang tak bisa tepat dengan janjiNya dan mengecewakanNya jika aku ikut melipir kepinggir. Diskusi alot yang tak menghasilkan terus menjadi usaha. Membatin rasanya untuk berteriak "Haiiii..... apa yang kalian lakukaaaaan???". Banyak diskusi sedikit aksi menjadi tamparan besar. Landasan yang harusnya menjadi patokan perjuangan ternyata tak banyak yang menghiraukan, bahkan tak ada. Sudah banyak orang kejauhan yang mengingatkan "Perbaiki pemahaman antum!", namun rasanya itu hanya menjadi kicauan sesaat.

Rasa tanggung jawab menipis bagai lembaran rambut yang entah berapa inci. Tanggung jawab hanya menjadi sebuah penggugur saja, "yang penting ane selesaikan amanah ane, setelahnya biar yang lain saja". Apakah dakwah hanya pada sampai titik itu saja? Pertanyaan kotor pun terus terpikirkan dengan kualitas yang kini ada, "sudah pantaskah kita memimpin? jika belum, kenapa?", lagi-lagi pemahaman.

Keluh saat aku berada dihadapan mereka, jika kuluappkan semua pasti akhirnya aku akan tersedu sedan dan membanjirkan luapan emosi. Apakah aku tetap harus melakuakan itu? Kini hanya harap penuh kepada Allah agar setiap langkah yang menjalar pada titik perjuangan dapat diperbaiki, dan aku salah satu makhluk yang ikut memperbaikinya, semoga. Perjuangan kita masih jauh, amanah yang Allah berikan kepada kita seharusnya dapat membuat kita kuat, bukan melipir tak berdaya. Jika kegencaran gagalnya sebuah amanah, ukhuwah hingga puncak dakwah, maka ada perasaan yakin yang kutanam bahwa itulah yang cobaan cinta dariNya yang Allah titipkan untuk kita. Lari bukan jawaban. Bergerak adalah pilihan. Tergantikan, sebuah cerminan kekalahan.

Sebelum tidur, setelah berdiskusi dan diiberi secuil pengarahan tentang dakwah kampung, aku mendengar celotehan yang menggugah, dari sosok mas'ul di kampung halamanku. Hingga tak sadar menitikan luapan hati lewat mata kecilku. "Jangan lupa ruhiyah antum ditingkatin, karena sebagus apapun konsep kita kalo ruhiyahnya kendor, musnah semua deh. Tilawah antum dikencengin lagi. Ane bukan ngingetin antum aja, tapi antum biar ngingetin yang lain juga". Kata-kata sederhana itu yang tak aku dapatkan pada peradaban kampus mungilku.

Wallahu'alam bishowab.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nulis Jalan-Jalan



Rasanya kalo kita ngomongin tentang nulis bakal banyak banget cerita dari tiap sosok yang menyampaikannya, atau banyak juga yang kita pikirkan. Salah satu yang kepikiran adalah mau nulis apa? Emang enak nulis itu saat mood lagi up dan suasana mendukung, tapi lebih menarik kalo kita nulis tentang suatu tempat yang kita hadiri, lalu tempat itu adalah yang keren luar biasa.

Seperti yang dijelaskan oleh Mas Gol A Gong dan Mba Tias Tatanka dalam acara Talk Show yang diadakabln oleh KAMDA Banten, dengan tema "Travel Writer Juga Entrepreneur". Pasangan yang saling melengkapi ini berkisah tetang perjalanannya berkeliling negara sambil menginspirasi untuk nulis. Hmmm keren banget dan hal ini bisa menggugah semangat orang yang membaca tulisan mereka, agar bisa termotivasi untuk jalan-jalan juga.

Gak munafik kalo kita menginginkan untuk jalan-jalan keluar kota hingga keluar negeri, tapi kendalanya adalah ya dana yaa dana hehe. Tapi kalo kita niat, kayaknya semua bisa terwujud. Acara yang diadakan di Aula RS. Sari Asih ini menjadi inspirasi buat para pemuda yang hadir, diantaranya para pelajar antusias dari daerah Cikande juga turut serta mendengarkan dengan seksama talk show ini.

Intinya, nulis itu kudu niat dan bukan karena mood juga, tapi karena tempat dan suasanannya yang mendukung juga mengakibatkan inspirasi terus ada untuk dituang ke dalam tulisan yang berarti bagi para pembaca.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hutang Kita Kepada Para Syuhada




"Kesibukan ane sekarang jadi aktivis dakwah kampus aja sih.."
"Dimana, akh?"
"Di wajihah xxx Universitas xxx"
"Subhanallah, ternyata dunia sempit ya.. ane juga sama, sekarang wajihah ane di Universitas yyy juga lagi sibuk urus dauroh ajah.."

Hmm begitulah sedikit perbincangan dari salah dua orang yang bertemu tiba-tiba disebuah masjid saat beristirahat ditengah perjalanan mudik lebaran. Karena merasa ketemu tampang yang nggak jauh beda, akhirnya saling tegur sapa. Sudah biasa rasanya kalau kita juga mengalami hal seperti ini, bertemu dengan sahabat dari beda Universitas namun dengan lebel wajihah yang sama. Itu sudah lumrah.

Tapi ngaku, dan yakin kaya dialog yang "ane sekarang jadi aktivis dakwah" hmmm agak nyerempet kearah yang mengkhawatirkan. Why??? Aktivis dakwah (mau dikampus atau dimanapun), adalah kata yang singkat namun penuh makna ini menjadi sebuah kata trobosan yang kayaknya WAH banget gitu lho. Secara dari kata Aktivis, kita bisa membayangkan betapa aktifnya orang yang disebut aktivis itu dalam setiap kegiatan disebuah lembaga maupun organisasi yang resmi. Dakwah, jika diulas pun akan sangat menguras banyak waktu, karena makna dakwah dari satu kata itu malah kian banyak, jika dilihat dari berbagai sisinya. Aktivis dakwah akan sangat mengkhawatirkan jika dianggap biasa-biasa saja.

Banyak dari kita mungkin yang mengaku bahwa kita aktivis dakwah, baik dalam hati maupun sebuah pengakuan dengan lisan, namun belum paham isi dari konteksnya. Jika kita tersadar, maka mungkin kita akan ingat bahwa hutang untuk menjadi ADK/ADS/ADW (W = wilayah) itu sangatlah bergelimpangan. Apa lagi di Indonesia ini, masih banyak PR besar yang harus kita selesaikan bukan dengan hal yang ecek-ecek, melainkan dengan strategi yang matang dan arah pasti.

Buku-buku yang sengaja saya potret (lihat gambar), itu beberapa bekal untuk menjadikan kita lebih bersemangat dan tau arah (walau belum begitu lengkap dan masih banyak lagi santapan buku sebagai referensi para aktivis). Selain kita ahli dalam menguasai medan, kita juga harus memiliki bekal dan ahli dalam bidang ilmu atau bisa dibilang ini adalah salah satu pemantapan fikroh. Sudah sejauh mana kita menguasai? Apakah kita menyi'arkan islam dengan kemampuan seadanya dan untuk bekal sesaat saja, yang tak bisa menumbuhkan rasa antusias orang lain (yang kita syi'arkan) untuk tetap pada prinsip yang baik?

Tempo hari, saya berkumpul dengan beberapa sahabat di rumah, yang sama-sama gelisah dengan kondisi ummat saat ini. Kenapa saya sebut gelisah? Ya, karena kegelisahan inilah yang terpenting dalam dakwah. Saya sangat khawatir jika men-judge bahwa saya dan kawan-kawan adalah aktivis dakwah, karena sepertinya belum bisa dikatakan pada taraf itu. Kami sama-sama mengulas balik kisah para sahabat dengan kriteria perjuangannya masing-masing, yang tetap konsisten, yang pada dasarnya menempatkan semua karena Allah.

"Sudah sampai mana bacaan manhaj antum? Sudah selesaikah? Atau malah, masih belum selesai sama sekali (a.k.a belum dibaca)?" Tersontak pertanyaan dari seorang sobat itu hadir dalam keceriaan kami dan hanya sunyi yanga ada saat itu. Saat semua menjawab bergiliran, jawabannya nggak jauh berbeda dan penuh tampang malu. "Buku ini baru separo, kalo yang itu udah habis sih tapi itu juga PR dari MR plus syarat ikut dauroh, terus yang lain yaa sama masih separo-separo aja. Mungkin bacanya tergantung mood itu.." santai-santai malu memilukan, jawaban itu pun muncul seketika. Rata-rata jawabannya sama seperti itu. Akhirnya mengundang pertanyaan yang lain.

"Terus antum berdakwah berdasarkan apa? Al Quran dan As Sunnah aja?" ketawa-ketiwi hadir saat itu, namun tetap malu memilukan, huft... Lanjut.. "Antum gimana siap terjun untuk dakwah kalo bacaan antum masih separo-separo? Nanti yang ada mungkin apa yang antum sampaikan separo-separo juga lagi"

Dari pertanyaan yang nyentil itu menghasilkan banyak pemikiran, salah satunya bagaimana terus semangat dan memaksakan diri untuk membaca buku-buku itu, buku-buku yang memang disiapkan untuk mental pejuang dakwah yang sesungguhnya. Pikiran ini terus bercabang-cabang sampai memunculkan banyak ide-ide sederhana namun sepertinya bisa menjadi cara agar perjalanan indah ini terus berlanjut. Mungkin cara-cara yang terpikirkan ini sudah biasa dikalangan orang-orang terdahulu (para senior), namun sekarang, kemerosotan dakwah sangat terasa, bukan di satu tempat, melainkan banyak tempat di Indonesia yang meresakan hal tersebut karena beberapa faktor.

Para qiyadah yang kian sedikit bertoleransi mengingatkan jundi-jundinya akan kesadaran cita-cita bersama ini. Atau malah bekal qiyadahnya pun belum bisa dibilang cukup? Jika kita membayangkan posisi kita seperti saudara-saudara di Mesir yang sedang bergejolak saat ini, mungkin kita akan segera hancur lebur, karena masih mengartikan perjuangan ini untuk formalitas belaka. Masih ada diantara kita yang halaqoh karena untuk menggugurkan keberadaan di wajihah, lalu karena ada teman yang asik, karena ingin cari jodoh, karena untuk kekerenan aja saat berada di wajihah. Sebetulnya bukan itu yang diinginkan oleh para sahabat kepada kita. Kita diajak berkumpul bersama, untuk menumbuhkan pemikiran yang matang, yang jelas arahnya, kita disana diingatkan betapa pentingnya hidup antum untuk orang lain dan antum harus menguasai setiap ilmu untuk menjadi senjata ampuh, kita juga diingatkan bahwa setiap kita adalah pemimpin yang akan memajukan ummat. Jika dalam halaqoh saja hati-hati kita belum menyatu satu sama lain, maka bagaimana untuk menyatukan seluruh hati ummat muslim se-Tanah Air ini? Apa kabar Rabithah kita?

Apakah dakwah kita masih ecek-ecek? "Kalo nggak ada si ukhti, ane nggak mau dateng ah.. males nggak ada temen yang bisa diajak ngobrol" atau "Kalo ada si akhi, ane males dateng ke kajian lah, males ketemu dia" Itu kah dakwah kita? Mau beramai atau sendiri kita harus siap. Jika masih ada pemikiran cetek seperti itu, tak dipungkiri bahwa dakwahnya masih seujung rambut, belum sampai akar-akarnya dipahami. Astaghfirulloh.. Inikah kemerosotan ummat? Jika kita masih merasa, "ah kayaknya ane nggak kaya begitu, malah ane yang bergerak sendirian, ane masih bisa ko, tapi mereka itu mbok yaa sadar gitu lho.." Bagus kalo kita masih sadar dan bisa bergerak walau sendiri, tapi apakah dalam kesendirian mempercepat pergerakan? Atau hanya melejitkan nama saja? Sudahkah dengan kesungguhan mengajak kawan untuk sama-sama berbagi dengan yang lain? Atau mengandalkan secarik sms JARKOM atau TA'LIMAT yang kian diabaikan keberadaannya? Sudahkah bicara dari hati kehati?

Banyak sekali kekhawatiran, sampai diri ini pun bertanya "Ya Allah, sesungguhnya sudah sampai mana taraf dakwahku ini? Apakah aku pantas dikatakan seorang aktivis dakwah? Ataukah aku masih setaraf dengan orang yang aku dakwahi? Berikan hidayahMu, dan jika memang pantas, jadikanlah aku salah satu penggerak keluarga, sahabat, adik-adik dan orang-orang disekitarku dalam berislam.."

Para syuhada bukanlah orang yang ecek-ecek, para syuhada adalah orang-orang pilihan Allah, para syuhada adalah penggerak yang tangguh dan mengayomi setiap langkah untuk kesejahteraan ummat. Para syuhada adalah yang tak pernah takut untuk mati dalam kondisi berjihad, para syuhada adalah insan yang yakin akan bertemu Allah jika mereka menyerahkan seutuhnya kepada Allah. Mental mereka adalah mental baja, fikroh mereka adalah fikrohnya fikroh. Apakah kita sudah sampai pada titik itu?

Ikhwah fillah, ini mungkin hanya segelintir jeritan hati yang ingin segera terluapkan dengan pasti. Entah output apa yang akan diterima, namun harapannya sebuah pergerakan nyata. Saya hanya ingin kita disini sama-sama berpikir, sama-sama memuhasabahkan diri bahwa, sudah sampai mana posisi dakwah kita hari ini? Jika kita sangat menikmati keleha-lehaan dihari ini, maka sampai kapan perubahan yang diimpikan itu tercapai? Ataukah impian bangkit itu sama sekali tidak pernah ada didiri masing-masing kita? Jika itu yang terpikirkan, maka hutang kita pada para syuhada untuk meneruskan perjuangan mereka akan kian menumpuk, mungkin hingga membusuk.

Wallahu'alam bishowab..



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cuma Bisa Mikir "Masa Sih?" Sambil Senyum



Dunia anak-anak memang nggak ada yang tau. Mau kita bilang salah juga mereka anggap masih bener. Yaa itulah anak-anak. Setiap mereka mendengar satu kata dari kita aja, itu baginya adalah ilmu baru yang kudu mesti di update dalam otaknya, sehingga menjadi bahan baru untuk dikeluarkan sewaktu-waktu.

Anak, adik, keponakan memang kudu kita jaga bener-bener supaya penjerumusan otak mereka menjadi baik. Sering kita menemukan, ada anak-anak yang bercerita diluar akal sehat orang dewasa dan langsung lah kita bilang "Masa sih?" sambil kasih senyum manis penuh heran. Misal, "kucing dirumah aku bisa ngomong tau", atau "Aku punya pohon uang, baru aku tanem tadi", atau "Aku punya sayap, tadi malam aja aku terbang, tapi sayapnya udah gak ada lagi sekarang". Muka polos penuh pamer itu perjuangan banget bagi mereka, karena mereka akan mikir keras untuk mengarang sejuta cerita, namun tetap unik walau tak masuk akal.

Tapi semua dari kita pernah mengalami itu, karena faktor gak mau kalah dan mau jadi pusat perhatian. Itu biasa. Hmmm sebetulnya bisa sih hal yang seperti itu diatasi, terlebih orangtua yang berperan penting.

Sangat mencengangkan kalo anak umur balita tapi udah bisa hafal Qur'an. Amazing banget. Seperti yang ada di tayangan sebuah stasiun televisi baru-baru ini (dimulai bulan Ramadhan), anak-anak berwajah polos dengan lantang dan lancar muroja'ah surah yang belum tentu kita semua hafal.

Walau begitu, kita gak boleh ngelarang mereka untuk berimajinasi. Tapi cerdas-cerdasnya kita membimbing mereka dengan hal yang positif untuk perkembangan hidup mereka.

*eh.. Kenapa bahas anak ya? #baruNyadar #bukanKode :D



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengaruh Gadget saat Lebaran



Nggak tau kenapa lebaran kali ini malah diwarnai dengan sama-samaan gadget, malah sampe saing-saingan gadget. Mungkin emang ini kali ya yang dinamakan perkembangan zaman? Tapi kaya agak nggak seru gimanaaaa gitu..

Hari pertama lebaran itu kerumah budeh (kakaknya papa), kebetulan nenek lagi ada disitu. Disana ada para sepupu yang riwayatnya emang kebanyakan cewe daripada cowo. Huuu pokoknya dandanan ala lebaran ditanpilin kece deh... Udah salaman, udah maaf-maafan. Eh ko ada yang beda, nggak kaya dulu. Dulu biasanya kalo abis samalan dan maafan kita langsung curhat-curhat gitu tentang apa aja deh. Namanya juga udah lama gak ketemu gitu kan. Tapi tetiba mereka langsung duduk manis dan rapi (bejejer kaya ikan pepes dijemur) dan fokus sama gadget masing-masing. Huft...makin ngikutin zaman ternyata -_-

Aye emang seneng juga sih ber-gadget ria, tapi kalo wayahnya ketemu sodara ya bicara lah nyata. Haha.. Agak kesel sih, tapi yaudah lah.. Malahan sering kejadian, udah ketemu tatap muka, eh malah ngobrol via twitter. Oh Em Jih banget kan -___-

Selama ini kita memang sudah sangat terpengaruh sama yang namanya gadget, sampe-sampe, kalo lupa dibawa tuh gadget, langsung deh berasa gak bawa nyawa 9. Semoga apapun gadgetnya gak mempengaruhi kualitas silaturahim yang sesungguhnya, karena, terlalu saklek sama gadget juga bukan pilihan yang tepat.

Wallahu'alam



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Lebaran Serempak



Alhamdulillah... Tahun ini lebaran serempak, walau awalnya memang ada saja kontroversi yang melanda (berasa apaaa gitu kontroversi hehe). Lebaran tahun ini rasa-rasanya sangat menyentuh bagiku, karena telah menjalankan shaum dibulan Ramadhan yang begitu terlimpah berkah, sampai-sampai terasa cepat dilalui.

Semua terasa cepat dilalui, mungkin karena terlalu banyak agenda juga. Hmm tapi tidak juga. Mungkin ini kali rasanya Ramadhan yang "ngena" banget. Sedih sangat saat mengetahui Ramadhan berakhir, entah air mata timbul dari benak mana dan sebab apa, keluar begitu saja.

Indah Ramadhan kali ini rasanya terlalu indah, sampai aku ingin selalu berada dibulan yang penuh kesejukan dan disiplin itu. Bulan yang mengajarkan betapa pentingnya hidup sehat dan rapi dalam beribadah.

Semoga aku dan kamu kamu sekalian, bisa bertemu keindahan dalam Ramadhan selanjutnya, dan merasakan betapa nyamannya ada dibulan itu.

Wallahu'alam bi showab.. :)



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TAKBIRAN... KELILING...



Kalo lagi takbiran begini, jadi inget masa-masa di Rohis Prudent School..
Setiap kita memekikan kata "TAKBIR", langsung takbir selantang-lantangnya "Allahu Akbar..."
But after it, always dikasih kata-kata ending yang agak menggelitik, yaitu "TAKBIRAN ?" dan serempak kita jawab "Keliling..."

Hahaha.. biasalah itu, kerjaan para ikhwan untuk mengisi masa muda mereka yang mungkin kesepian, akhirnya mengisi kekosongan dengan hal tersebut. Tapi akhwatnya jadi pada ikutan latah ngomong "Keliling..." kalo kalo ada yang bilang "TAKBIRAN.." :D Ini pun dialami hingga sekarang, walau sudah ganti beberapa dekade.. maksudnya generasi, dekade terlalu lebay :O

Nah, itu dulu, kalo sekarang malah miris, takbiran keliling malah menjadi larangan. Agaknya seperti pembodohan berkedok aturan, atau memang ini salah satu cara untuk mengurangi yang lebih ditakutkan ketimbang kebersamaan yang lebih terlihat saat ummat muslim keliling saat malam takbiran. Atau su'udzonnya, pihak aparat gak mau pusing-pusing buat ngawasin warga yang berkeliling, karena (husnudzonnya) sang aparat mau ikut berkumpul juga dengan keluarga tercinta di rumah :)

Ane sendiri belum begitu faham apa alasannya. Tapi yang jelas kalo lebaran gak boleh keliling, tahuun baru juga dong.. Malah tahun baru bikin banyak kemaksiatan merajalela (menurut hemat saya). Mereka yang melaksanakan malam tahun baru merasa bebas dengan situasi tersebut, padahal dengan adanya malam tahun baru belum tentu tuh hutang pada dilunasin secara tiba-tiba sama para piutangnya.

Yaa ini cuma pendapat ane aja, sebagai WNI yang butuh pemaparan yang jelas mengenai suatu penetapan. Semoga kita bisa sama-sama dewasa dalam menyikapi setiap keputusan, semoga apa yang kita jalani tetep lempeng dan bermanfaat untuk semuanya.

Karena ane cuma manusia biasa dan cuma Allah SWT yang bisa mengukur seberapa jauh ane baik.. So, dengan sadar ane mau menyampaikan salam maaf sedalam-dalamnya kepada teman-teman, kali aje ada kesalahan atau kekhilafan ane yang nyantol dihati, mohon segera dimaafkan. Karena ane ngeri kalo sampe ada dendam yang nggak terhapuskan, biasa berabe urusannya sampe akhirat :)

Taqabballahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu'aamiin wa antum bi khoir... Ied Mubarok 1434 H..
@hestuSUGAR ^_^



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Menatap Wanita Indonesia




Ini salah satu tulisan Hestu yang tembus dalam perlombaan Artikel se-Untirta yang diadakan pada momentum Hari Kartini dan Alhamdulillah dapat juara pertama. Yang penasaraan, ayo dibaca :)


Tema              : Perspektif Mahasiswa Dalam Emansipasi Wanita di Era Globalisasi
Judul              : Menatap Wanita Indonesia
Karya             : Hestu Subhika Garindi – Ilmu Komuniasi (Humas 4D)
Perihal            : Lomba Artikel

Sepertinya tak akan pernah habis manakala kita bahas persoalan yang dialami wanita, dari mulai ujung rambut hingga kaki pasti ada saja yang dapat diperbincangkan, tak jauh berbeda jika kita mengarah pada pandangan yang mengacu dalam proses pembebasan seorang wanita, khususnya wanita Indonesia. Wanita yang selalu berjuang adalah wanita yang kuat, wanita kuat yang sangat dikenal dalam perhelatan juang di Indonesia adalah Raden Ajeng Kartini. Sosok sederhana namun bisa menginspirasi dan mendobrak sistem yang dibuat oleh penjajah yang tidak diperbolehkannya pendidikan masuk dan mengalir pada darah seorang wanita.

Emansipasi yang di canangkan, sebagai bentuk penghormatan sosok wanita yang lebih berarti untuk kehidupannya. Jika kita tengok lagi tentang emansipasi (eman.si.pa.si) yang dalam Kamus Bahasa Indonesia berartikan; pembebasan dari perbudakan, persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat (seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria). Emansipasi memang tak jauh dari pendengaran kita, namun banyak yang mengartikan sebagai kesetaraan jender, mungki itu terlalu berlebihan. Jika kita menyimak dan menganalisa arti emansipasi yang telah dibahas oleh Kamus Bahasa Indonesia, maka kita harus tau bahwa yang dimaksud persamaan hak adalah dalam mendapatkan pendidikan, seperti apa yang telah dirancang oleh RA. Kartini. Dari mendapat pendidikan, seorang wanita dapat  menjadi faham arti sebuah kehidupan, harus apa ia dalam hidup ini dan bagaimana menghadapi hidup ini, karena dalam mengemban bangku pendidikan maka sosok manusia dapat mengaplikasikan dan lebih cepat untuk mengenal dunia dengan ilmu yang didapatnya.

Usaha RA. Kartini memperjuangkan hak wanita Indonesia dalam memliki bekal ilmu, sangat menghasilkan hingga saat ini. Jika kita mengingat kembali faktor adanya emansipasi, karena wanita dulu atau pada zaman kolonial hanya boleh berkriteria 3R (kasur, dapur, sumur) tanpa boleh berpendidikan layak. Jika kita telusuri lagi, sosok wanita adalah sosok yang tak dapat dipungkiri dapat mengubah suatu kecil menjadi hal yang lur biasa, wanita dapat mengerjakan tiga kegiatan sekaligus disaat pria hanya bisa melakukan satu kegiatan saja. Wanita pun bisa menjadi dalang dalam membantu pasangan hidupnya saat melancarkan kegiatan pasangannya yang (semisalnya) menjadi seorang kepala daerah atau presiden, maka saat itu pula kekuatan seorang wanita memberi masukan dan mencari cara agar pasangannya tetap aman, dan membimbing anak-anaknya menjadi manusia yang unggul adalah faktor yang membuat penjajah takut, akhirnya malah mengorbankan kesengsaraan ilmu pengetahuan bagi wanita.

Sangatlah berbeda jika kita membandingkan antara wanita dulu dengan saat ini. Dari gaya, bahasa, cara berkarya, pandangan, polemik dan cara menyikapi bangsa itu sangatlah berbeda. Khusunya pandangan mengenai emansipasi wanita. Dalam praktiknya, wanita saat ini lebih condong pada bagaimana cara mereka menjadi sosok yang dapat berguna, terutama dalam menghasilkan sesuatu yang membanggakan dan membahagiakan hidupnya.

Pengakuan wanita yang dulu dijadikan budak dari pria yang di mindset era kolonial dan tidak boleh melakukan sesuatu selain 3R, berbalik pada era globalisasi ini yang lebih mengacu pada peradaban yang lebih berkualitas. Semisalnya saja, wanita saat ini dapat menjadi dokter diberbagai Rumah Sakit di Indonesia, menjadi guru-guru terbaik, menjadi pengamat dan psikolog handal, yang tak tertinggal bahwa 30% wanita telah diakui dan dipercaya menjabat sebagai bagian dari pemerintahan Indonesia. Masih banyak lagi yang dilakukan wanita saat ini,  apa yang dilakukan dan diimpikan wanita dapat terwujud dengan ilmu yang ia miliki, bukan hanya menjadi ibu rumah tangga semata. Walau pada hakikatnya wanita bertugas menjadi seorang ibu dan mematuhi apa yang diperintahkan pasangannya dalam menentukan urusan keluarga dan lainnya.

Telah terlihat dan terbukti bahwa emansipasi pada era globalisais membuat wanita lebih sukses dalam berkarya, apalagi jika ia memiliki tekad yang kuat, akan terealisasikan nyata. Emansipasi pada zama RA.Kartini yang kita tau sebagai masa pembebasan wanita dari kebodohan, sangatlah menghasilkan. Walau pada faktanya banyak orang yang mengartikan salah terhadap emansipasi yang dianggap kesetaraan jender. Mungkin jika RA. Kartini masih hidup, ia akan marah saat tau khalayak mengartikan emansipasi sebagai wadah untuk menjajarkan kaum wanita dan pria, karena sampai kapanpun, peran wanita akan berbeda dengan pria, mulai dari hak dan kewajibannya hingga kebutuhan sehari-hari.

Pelurusan pandangan dari paradigma masyarakat Indonesia sangat penting dilakukan, agar tidak adanya penyelewengan hak yang beralasan bahwa ini semua karena emansipasi. Wanita yang berkarya adalah wanita yang dapat menyeimbangkan kualitas pribadi mereka, membangun pandangan bahwa wanita pun bisa melakukan hal yang memang dapat dilakukan oleh wanita. banyak sekali yang dapat diaplikasikan oleh wanita, seperti yang dibahas sebelumnya bahwa wanita akan mampu melakukan tiga pekerjaan sekaligus, mengurus apa yang tak bisa dilakukan pria dan menjaga apa  yang harus ia jaga. Hakikat wanita yang kuat luar biasa inilah yang memicu peradaban wanita sangat gesit dan tanggap dengan siatuasi apapun.

Positif yang dapat diambil haruslah lebih banyak ketimbang negatifnya, hanya saja kita tak boleh melupakan negatifnya yang dapat mengintrospeksi diri. Jika kita melihat positif dari emansipasi era globalisasi ini, maka negatifnya pun tak akan pernah luput. Negatifnya, dalam kebebasannya, wanita saat ini ada saja yang memanfaatkan emansipasi sebagai ajang memamerkan kemampuannya dengan cara yang tidak baik. Diskriminasi acap kali dilakukan untuk memuaskan diri agar dirinya dapat menjadi sosok yang diagungkan, kehormatannya dapat terenggut sadar maupun tidak ketika ia ingin menggapai impian yang jalannya dengan cara diluar batas normal. Lupa pada arti dasar emansipasi, sulit memahami maksudnya, sehingga pada aplikasinya terkadang tak sesuai dengan seharusnya. Untuk itu wanita Indonesia haruslah memahami perspektif emansipasi, agar tidak memanfaatkan kata pada jalur yang salah, sehingga bisa menjaga dirinya untuk lebih normal dalam hidup dan menghidupkan.

Menjadi kebanggan jika wanita Indonesia faham dengan apa yang harus ia lakukan, meletakan kodrat dengan seharusnya, berperan menjadi wanita yang tau tempat dan tau mengapa ia harus hidup di dunia ini. Sosok wanita Indonesia akan lebih sempurna jika pemahaman terus dicari dan ilmu yang baik untuk memanfaatkan kemampuan bisa diasah yang menghasilkan karya baru yang membanggakan. Hingga kini, pengaruh emansipasi menjadikan sosok wanita Indonesia terus berkembang setiap waktunya dan menjadi salah satu faktor pengaruh peradaban bangsa.

Habis gelap terbitlah terang, tak pernah lekang oleh zaman...



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Husnudzon? Ihsanudzon bahkan!




Tulisan ini by Kaka' Guru (Ahmad Muhaimin).

Suatu ketika ada seseorang datang kepada Nabi namanya Maiz bin Malik, dia berzina. dia berkata:


"zannaitu ya Rasulullah, fathohirni", "Aku berzina ya Rasulullah, bersihkan aku", Nabi tidak menengok kepada dia, malah beliau mengalihkan pandangannya. 

Nabi malah mengusirnya "Maiz, pergilah!", 

Tapi Maiz masih kukuh dan tetap mengaku juga "Zannaitu ya Rasulullah, fathohirni" "Aku zina ya Rasulullah, bersihkan aku". 

Maiz terus menerus mendesak pada Rasulullah. Rasulullah mencoba memberikan alasan, 

Rasulullah bersabda "La'allaka tobbalta ya Maiz","Mungkin saja kau cuma cium Maiz", "La'allaka romaz","Mungkin saja kau cuma raba-raba saja", 

Maiz malah semakin tegas "Ya Zannaitu Ya Rasulullah" Aku zina ya Rasulullah, kau tak tahu", 

disetengah riwayat Rasulullah berkata "Kau mabuk Maiz". 

Maiz terus mendesak, akhirnya hukuman jatuh kepadanya. Maka ia dirajam dua atau tiga hari, kemudian datanglah Rasul sambil memberikan salam kepada para sahabat yang sedang duduk, dan beliau pun ikut duduk. Lantas Rasulullah saw. berkata :”Mintalah ampunan kepada Allah swt untuk Ma`iz bin Malik, sungguh ia telah benar-benar bertaubat kepada Allah swt, seandainya taubatnya itu kamu bagi-bagikan kepada satu ummat pasti akan mencukupinya.”

Sungguh indah nian kisah para sahabat dan Rasulullah saw, mutiara yang tidak pernah habis jika terus digali dan dicari. Secuil kisah nan hikmat yang dicontohkan oleh Rasulullah tentang apa itu husnudzon atau berbaik sangka, bahkan lebih dari itu. sebelumnya Allah telah menegaskan dalam surat Al Hujurat ayat 12: 

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangan kamu cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Sifat mulia ini mulai tergerus semakin parah, husnudzon atau berbaik sangka diantara kita menjadi komoditas yang mahal. Kita mudah percaya apa kata orang lain tentang keburukan-keburukan saudara kita, kita juga sering menafikan kebaikan-kebaikannya bahkan mencurigainya dengan berbagai dalil dan alasan. Ada yang berprasangka seorang itu mau menang sendiri lah, semena-mena lah, mengincar jabatanlah, mengincar uang lah, mengincar akhwat(perempuan) lah. Entah istilahnya dengan "tuh lagi manuver" "nelikung" "PedeKate" "Tebar Pesona" "Cari Muka"

Istigfar teman. Coba lihat suri tauladan kita, bagaimana Rasulullah tetap berbaik sangka hatta(walaupun) sahabat tersebut mengaku di depan Rasulullah! Rasulullah mengawali dengan tidak mengubris ucapannya, bahkan diusir kan! setelah di desak Rasulullah mencoba memberikan dalih kepada Maiz barangkali sahabatnya itu salah, mungkin cuma mencium, mungkin cuma meraba. Sampai akhirnya Maiz terus mendesak, ada riwayat setelah Maiz empat kali menemui Rasul di hari yang berbeda barulah ia di rajam. Hingga akhirnya Allah menerima taubatnya. 

Itu baru ke sesama manusia bagaimana kepada Allah swt?

Terkadang kita sudah berusaha mati-matian, menggerus tenaga kita, pikiran kita, waktu luang kita, tapi ko hasilnya gak sesuai dengan jerih payah kita? oke kalau itu ternyata memang urusan kita saja, nah kalau itu urusan ummat juga, dakwah? 

"Ud'ullah wa antum, uqiimuna bil ijabah", "Kamu doalah kepada Allah dalam keadaan kamu yakin diterima"
mungkin saja kita lupa berdoa, mungkin saja kita kurang yakin...sudah doa, sudah yakin?

"Wa'lamu annallaha la yaqbalu du'a min qolbillahi gofil", "Ketahuilah bahwa Allah tidak akan menerima doa daripada hati yang lalai dan alpha."
mungkin saja kita sedang lalai, mungkin saja kita alpha.

Ingat janji Allah teman dalam surat Al Baqoroh ayat 186
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."

Jadi Allah sudah pasti mengabulkan doa hamba-Nya, kecuali hamba-Nya tidak berdoa sungguh-sungguh.

Hanya jika Allah memperkenankan suatu doa, Allah mengabulkan dengan berbagai cara. Misal seorang hamba meminta uang, sebenernya dia bukan meminta uang tapi minta kebahagiaan, tapi dia sangka dengan adanya uang maka akan ada kebahagiaan. Allah kadang-kadang tidak berikan uang sebesar apa yang dia harapkan, tapi Allah beri kebahagiaan. Dia doa minta istri cantik atau lawan jenis yang dia taksir bertahun-tahun bahkan, Allah tahu itu tidak baik untuk dirinya, Allah beri juga istri/suaminya tapi bukan sesuai permintaan hamba-Nya. Tapi yang Allah berikan itu lebih baik untuk kehidupannya, lebih baik untuk kebahagiaan rumah tangganya, dan lebih baik untuk hamba-Nya dalam menjalankan hidup. 

Ada juga istilah lain yaitu ditundanya doa, mungkin belum waktunya menurut Allah acara-acara dzikirullah kita ramai dengan orang, mungkin belum waktunya menurut Allah seseorang itu mendapat hidayah, mungkin belum waktunya menurut Allah dakwah ini menang. Mungkin Allah ingin lihat siapa saja yang berjuang terus dijalan-Nya, siapa saja yang masih bersusah payah walaupun hampir tanpa hasil tapi hanya berharap pada ridho Allah, dan siapa saja yang bertahan sampai akhir. 

Namun ingat teman hadis qudsi "ana 'inda dzonni 'abdii bii" "Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku"
Maka janganlah coba-coba berprasangka buruk di setiap keadaan.

Jika memang ada istilah diatas husnudzon, maka saya akan memakai ihsanudzon. Sebenar-benarnya berbaik sangka. Wallahualam bissawab




Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengungkap KAMMI Unitrta



Hari ini mungkin akan menjadi sejarah yang sangat spektakuler dalam hidupku, bertemu dengan Ketum KAMMI Untirta dari periode awal hingga saat ini, walau yang saat ini sudah sering bertemu (bosan #eiits :D). Mungkin memang tidak semua hadir, namun sudah bisa menginspirasi pikiranku ini, sehingga ingin segera melakukan sesuatu.

Banyak cerita unik dan luar biasa dari para orang-orang hebat yang ada diruang imut Aula PKM B atas tadi, padahal panas tapi tak terasa, malahan rasanya waktu yang lama terasa sangat kurang untuk dipakai berdiskusi dan sharing mengenai KAMMI. Benar-benar menginspirasi. Ada yang berkisah bahwa dahulu suka menulis lalu dikirim ke koran, ada yang berkisah memasang bendera di almarhum pohon ketapang depan masjid, hingga menemui para pejabat yang merampas hak rakyat dengan cara-cara jitu.

Cuma kata K.E.R.E.N yang ada di otak ini manakala mengingat kisah-kisah yang telah terlampir dalam waktu yang tak begitu luang. Hmmm... harapan pasti langsung mendesah kesetiap aliran darah untuk segera diwujudkan. Intinya mah tekad yang kuat untuk mencapai impian bersama, dan Allah menjadi tumpu tujuan yang utama. Pengalaman yang lucu membuat tawa, pengalaman yang membangkitkan ubun-ubun membuat kami berdecak kagum. Sampai ada kesimpulan bahwa setiap tahun, setiap generasi akan menorehkan sejarah yang berbeda, semangat yang berbeda dan impian yang berbeda, walau tujuan tetap satu: "Bergerak Tuntaskan Perubahan".

Allahumma yassir walaa tu'assir terus terngiang jika melihat langkah KAMMI, apapun yang dilakuakn pasti tujuannya tetap satu. Walau tak jarang ada yang merasa aneh dengan teguran-teguran singkat dari beberapa kawan yang sama-sama berjuang, tapi itulah ukhuwah, saling mengingatkan. Banyak kisah yang terukir, sampai lupa seberapa banyak pengorbana yang dilakukan, itulah ikhlas. Sampai pada detik ini, hidayah, cinta, pengorbanan, motivasi haruslah terus mewarnai untuk bersatunya organisasi besar ini. Tak heran manakala KAMMI disorot, namun heranlah saat KAMMI tak memiliki sorotan. Teruslah bergerak, menuntaskan perubahan. Jangan pernah takut menjadi lelah, jangan pernah resah hingga futur etah kemana, karena jika kita tulus dan ingin terus ikhlas dalam jalan dakwah ini, InsyaAllah apa yang kita usahakan tak akan pernah sia-sia. Yaumiyyah pun tak boleh berhenti menemani hari-hari, apalagi hingga kosong, na'udzubillah...

Semangat itu memang harus dicari, bukan ditunggu. Jika kita bertemu dengan semangat yang dalam bentuk lembut hingga kasar, maka yang akan terjadi adalah efek samping yang luar biasa. Manakala semangat sudah mendarah daging, maka apapun rintangan tidak akan ampuh dalam memusnahkan tekad. Saking tak mengerti apa yang harus dikatakan untuk pejuang-pejuang KAMMI Untirta, sampai kata-kata yang terungkap seringkali tanpa makna yang jelas. Hahh.. inilah aku, yang sedang kagum terenyuh dalam kisah para pejuang yang kini aku terlibat didalamnya. Walau tak jarang aku merasa jenuh atau aku merasa tak punya guna yang pasti didalamnya. Aku tetap berusaha, terutama berusaha profesional dalam dakwah ini.

Perlu diingat, bahwa kita tak pernah sendiri, musti belajar dari sejarah, tanpa sajarah tidak akan ada teori dan retorika. Apapun dan sampai kapanpun, semoga kita semua terikat dalam perlindungan hidayah dan ukhuwah dariNya. Semoga, semoga dan semoag harapan kita bisa tercapai dan jangan berhenti berharap, karena harapan itu akan selalu ada jika kita ingin menyertainya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Corak Cemarut




Terdengar kabar dikesunyian malam
Terhempas bagai kebiasaan angin
Perlahan terperhatikan hingga sadar
Ada ksiah yang belum ku kenal

Serasa ego ku memuncak
Walau belum kenal
Terus cari tau hingga buntu
Tak menyerah dengan suram

Sampai tibanya ku tau apa yang ku ingin tau
Kau berdiri disampingku
Menembus pemahamanku hingga takluk
Terbius hingga patuh
Terlihat indah namun rapuh

Corak cemarut kehisupan bernostalgia
Mengulang kebiasaan bodoh yang sama
Hingga kehidupan sebenarnya terabaikan
Berpikir untuk menumpas tak terkesudahan

Usai ku tumpas akan ku buang jauh
Janji dalam benakku
Semut menggigit hingga dalam
Memaksaku untuk bangkit dan berkaca dengan tenang

Aku dan diriku memasuki alam yang mencekam
Walau pada akhirnya ku dapat sabuk cinta yang tak lekang
AKu harus tetap bertahan
Mengalah bukan sebuah pilihan
Aku tetap tegak pada diriku tajam

Mengapa aku lahir dalam corak cemarut alam
Semangat pun tak diperbolehkan memudar
Begitu pun alam sekitar yang harus tetap tegar dalam peradaban
Berhenti tak berarti
Dari tiada hingga tiada lagi

Diriku dan corak cemarut peradaban
Membawaku pada keharusan perjuangan
Mengajak ku paham pada kebiadaban kemanusiaan
Membawa aku pada berpikir tajam hingga capai impian

Ini usahaku
walau carut cemarut tak tak henti tak buntu
Menjadi diri berideologi pun mampu
Harapan terus menyatu
Kelak surga menjadi kediamanku

Inilah kehidupan belum menentu
Sabda-sabda berbisik padaku
Carut cemarut bisa bisu
Setelah anganku sampai masaku
Bekal yakin menjadi pemicu
Karena kau dan aku dalam padu satu


Sabtu, 13 April 2013. 17:33 wib. Kediamanku. Senja. Untuk sahabat dan kehidupanku



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Memori Tumpah




Tak hilang.. tak menentu
Apa aku?
Tak tau

Aku
Hubunganku dahulu
Hubunganku waktu itu
Hubunganku kini
Hubunganku esok

Terukir dengan mimpi dan kosong
Tertata dengan janji dan dusta
Tertatih dengan berlari dan jatuh
Terhempas dengan angin dan badai

Tak henti aku mencari diriku
Menukar kasih sayang yang egois
Menambah jerit suara angkuh
Menerpa kesunyian yang buta
Semua pun telah menyatu

Bisik cinta kasih tak terbalas dengan sungguh
Beribu kisah terlewati tak sudah
Basah dan panas mencekam mengguyur jiwa
Pertahanan hanya dalam kehidupan
Efek samping yang membuat terlelap tak berkata

Senang menjadi susah
Susah tak lupa aku senang
Tinggi menjadi musnah
Musnah berbalik mencuat tinggi

Kebaikan berubah maksud
Keburukan tak terlihat
Aku beridiri lalu belari tak kesudahan
Mencari apa yang kucari
Walau yang ku cari masih menjadi pencarian

Ceritaku tak henti hanya padamu
Ukiran keburukan pun aku lakukan karena khilaf
Mencoba terus menjadi baik adalah impian
Terus mencoba hingga akal hampir habis dibuatnya

Mengingat masa lalu membuat tumpah
Berharap masa lalu mengantar pada kemenangan
Aku teringat sosok mungilku yang suci
Kini telah menjadi diri yang terlihat berarti

Dari hanya punya ayah bunda
Hingga punya kerabat dan saudara
Kisah dalam kasus banyak yang belum terpecahkan
Usaha serta hembusan tasbih mengantar jiwa
Hanya indah yang ada dalam bayang

Tertaih walau ingin mengejar pasti
Terus ku lakukan walau suara sumbang menghampiri
Egoisku berkata dalam diri yang sendiri
Aku mampu walau kau didepanku

Aku tak ingin menjadi burukku
Tetap menjadi abadi penyayang ummat
Kelaparan dan kehilangan membuat mengemis
Sadar akan kebersamaan tetap terjalin
Bukti nyata berkobar hidup

Hanya aku dan memori
Tersimpan rapi walau perih
Ku tak bisa gapai apa yang harus ku cegah
Merasa paling tinggi membuat aku rapuh
Dinamis yang tak berkesudahan

Kadanga ku bertanya pada benak
Mau apa aku dalam memori ini?
Berdiri, berlari, berdiskusi
Makanan sehari-hari yang kadang acuh

Langkah demi langkah menemani memori
Dengan cinta yang ku dambakan untuk menang
Memori kian menjadi memori
Tergerus oleh detik yang tak tau hingga kapan
Percaya adanya Ilahi tak boleh musnah
Omong kosong yang harus musnah

Aku dalam sunyi sendiri
Menata hati kian pasti
Gapai apa yang ada dalam relung hati
Rasa tak mampu terus menghampiri
Namun ku yakin dapat menata memori..



@hestuSUGAR
Sabtu, 13 April 2013. 17:06 wib. Kediamanku. Senja. Teringat memori hati.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku dan Berdiriku





Aku berdiri di negeri yang kelam
Terhembus angin yang tak tau kabar pagi
Apa yang ku tatap tak sama dengan hatiku inginkan
Beribu kisah yang terjadi
Namun tak ada titik kemerdekaan

Negeri ini sudah merdeka pun menjadi omong kosong
17 Agustus hanya menjadi memontum hari kemerdekan
Bukan yang abadi namun sementara
Penjajahan bangsa tak berhenti
Moral dan kesucian diri terenggut dengan warna asing

Sepi, semu, senyap yang ada pada peradaban
Hanya terlihat ramai namun kosong
Hanya terlihat damai namun ricuh
Hanya terlihat syahdu namun terombang-ambing tak menentu
Hingga kini belum usai

Perjuangan para pahlawan yang kini tertanam dalam kubur tak menghasilkan
Tekad kokoh pahlawan sejati musnah ditelan peradaban
Lalu apa yang harus dibanggakan?

Isi bangsa yang acak-acakan tak peduli
Para penganut jabatan tak henti memberi senyum siksaan
Rakyat yang seharusnya berpikir untuk esok tak punya kesempatan
Terjerat, terampas, hanya bisa diam
Lalu dimanakah para jiwa pahlawan?

Aku berdiri dari tiada hingga saat ini
Aku berlari dari melangkah hingga terhampas arus kencang
Aku berteriak dari sunyi hingga sesak
Namun tak ada nyata yang terbukti

Bukan satu, namun beribu massa
Begitu sulit menaklukan paradigma sang penjaga negeri
Terasa sesak dan menyesakan
Daya yang dipupuk belum menemukan hasil
Ketar-ketir hati tak kunjung sirna
Menanti kapan kau merdeka

Perjuangan demi perjuangan terukir
Tetap masih belum ada titik pasti
Ada yang sungguh-sungguh
Tetap ada yang acuh walau hati menunggu

Terpikir posisiku
Berdiri walau bukan dengan diriku
Berlari walau bukan dengan kakiku
Terbang walau bukan dengan pilotku

Terukir nama sebuah harap
Tinggal nama dalam saksi bisu
Peluang nyata begitu kejam
Kebenaran menjadi bukti penindasan
Namun aku tetap berdiri
Walau ombak kian kencang menebas pasir damai

Lama ku berpijak
Ibu Pertiwi bagai tumpuanku
Belum ada celah barang sedikitpun yang terlihat
Tetap suram, tetap buram
Seperti malamku yang berpikir sunyi
Sudah sejauh apa ku melangkah pun tak terlihat

Ini nyataku
Ini Negeriku
Ini Indonesiaku
Aku dan Berdiriku...



@hestuSUGAR
Sabtu, 13 April 2013. 16:25 wib. Kediamanku. Dalam hati yang sengau, untuk Indonesia..



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belajar Tulus dari Sang Penjual Tissu



Mungkin jika anda berkunjung ke daerah Tangerang, tepatnya di halte Kebon Nanas yang mengarah/sejalan menuju ke tol jakarta-merak, akan bertemu dengan sosok itu. Memakai peci putih sulaman, tinggi, berkulit hitam, mungkin usianya sekitar 40 tahun lebih. Ia memiliki senyum yang ikhlas dan membawa seperangkat dagangannya untuk ditawarkan pada yang membutuhkan. Entah siapa namanya, yang pasti aku sering bertemu dengannya setiap menunggu bis yang akan aku tumpangi menuju kampusku di Serang Banten.
"Untirta ya, dek?" suaranya khas yang membuat aku tak perlu berpikir suara siapa itu. Senyum ikhlasnya pun menyapaku ditiap pertemuan, seakan mengotomatiskan bibirku untuk ikut tersenyum. "iya pak, sudah ada yang lewat kah?" tanyaku penuh harap, "Insya Allah sebentar lagi, dek. Tadi sudah ada yang lewat, paling 3 menit ada lagi. Ditunggu aja ya, dek"

Awalnya, saat aku baru memasuki masa kuliah, aku berpikir bahwa bapak ini sedang berusaha cari perhatian agar dagangannya laku. Namun, setelah aku sering menemuinya, dia tak pernah menawarkan dagangannya kecuali saat ia beroperasi di tiap bis-bis yang lewat. Ternyata bukan hanya aku? ujar hati ini yang terdecak kagum melihatnya mempersilahkan setiap orang yang lewat untuk menunggu/menaiki bis yang akan ditumpangi. Ia pun tau setiap orang mau kemana dan naik bis apa, hingga setiap orang yang menunggu bis disana tak segan menyapanya dan malah berharap agar ia ada untuk memberikan informasi angkutan antar kota yang akan ditumpangi.

Takjub pun tak berhenti sampai disana, saat ada orang yang menunggu sahabatnya lalu sang bapak ini tau bahwa sahabat dari orang itu sudah berangkat, jadi orang itu tak perlu lagi menunggu lama penuh harap, atau ia tau sahabat dari orang yang ia temui itu menunggu dimana. Bukan satu atau dua orang yang ia perlakukan seperti itu, tetapi banyak, mungkin aku pun termasuk didalamnya. Ia bukan dukun yang mengetahui segalanya dengan ilmu tak jelas, ia mengetahui semua karena sering menyapa dan membantu orang-orang yang berada disana. Pernah juga, saat aku sudah duduk di bis tujuanku, tak sengaja aku melihatnya dengan sigap membantu nenek buta untuk masuk ke bis tujuan sang nenek, padahal disana banyak orang yang tidak sedang repot membawa dagangan.

Saat keseringanku menatapnya disetiap pagi menjelang keberangkatanku menuju kampus, tiba-tiba terbesit dan terbayang dalam benak bahwa akhirnya ia akan ikut berbaris diantrian masuk orang-orang yang dipanggil untuk masuk SurgaNya, lalu memberikan senyuman tulusnya itu pada setiap orang yang ada di padang Mahsyar. Hingga sampai pada titik kagum yang tertinggi, aku berdoa kepada Allah SWT, jika memang ia termasuk orang yang beriman kepadaMu, masukkanlah ia kedalam SurgaMu, semoga...



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Namaku :D




Sejarah namaku sepertinya banyak yang penasaran, entah dari antah beranta mana nama itu bisa ku miliki hingga saat ini. "Hestu Subhika Garindi, nama yang unik" kerap kali kata itu hadir tiap aku menyebutkan namaku pada orang yang baru aku kenal. Bahkan ada yang mengira namaku ini adalah nama buatanku sendiri, maklum jika zaman ini banyak orang yang menambah atau bahkan merubah nama asli untuk disiarkan di dunia maya hehe. Tapi aku tetap pada namaku, yang malah mengundang rasa penasaran kawan semua untuk tau ada apa dibalik namaku ini, layaknya artis hehehe.

Nama adalah sebuah do'a yang diharapkan oleh sang orangtua kepada anaknya, nama menjadi suatu kebanggan juga bagi orangtua yang berharap anaknya menjadi anak yang terbaik yang pernah mereka miliki. Tak dipungkiri bahwa setiap orangtua yang baru atau akan memiliki anak pasti menyiapkan nama-nama yang indah dan memiliki arti yang luar biasa baik untuk dijadikan sebagai do'a selama hidupnya.

Singkat cerita, aku dilahirkan pada hari senin tanggal 29 November 1993, langsung terngiang pada masa aku dilahirkan, sok-sok'an, emang bisa? hehehe. Saat itu mungkin aku menjadi termasuk bayi yang menyusahkan orangtuanya terlebih mamaku yang selalu sabar dalam mengandungku hingga waktunya aku akan keluar menyambut dunia kemenangan. Aku dilahirkan saat usia kandungan mama masih 8 bulan lebih seminggu, pada hari Jum'at (26/11/93) mama mulai merasakan mulas yang dahsyat pada perutnya, akhirnya dengan keputusan cepat mama langsung dibawa ke RS. Sari Asih Karawaci Tangerang. Mulas yang tak henti namun pembukaan belum sampai pada tingkat baik, akhirnya menunggu terus menunggu, Sabtu masih belum ada perubahan, minggu pun masih menjadi harapan hingga pada hari itu papa diajak oleh Dokter untuk membuat suatu keputusan yang hampir memusnahkan hatinya, bener gak ya memusnahkan hatinya? rada gak yakin. Dokter mengatakan bahwa kandungan mama jika dibiarkan begini harus ada tindakan khusus, namun beresiko tinggi hingga sang Dokter bertanya suatu keputusan yang mungkin mengagetkan papa saat itu "Bapak mau istrinya yang selamat atau anaknya yang selamat?" tersentak kaget menghampiri kerisauan hati papaku saat itu, namun dengan keputusan yang tegas papa mengambil kesimpulan yang menjadi sejarah untukku.
"Baik dok, saya lebih memililih........" *dag dig dug* "Saya lebih memilih........" *dag dig dug dag dig dug* "Saya lebih memilih istri saya untuk hidup, karena anak bisa buat lagi" *Jeggggeeerrrrr*
Huft.... mungkin jika saat dikandungan aku bisa dikasih kelebihan untuk berbicara dengan TOA dan sound system yang menjadi fasilitas tambahan dari Allah, aku akan berkata "Papa tegaaaa! papa ga tau kalo aku sudah lama ingin merasakan kasih sayangmu? Apakah begitu? hiks hiks hiks" ngedrama banget keseringan nonton drama korea, tapi itu hanya hayalan semata.
"Tapi usahakan agar anak saya bisa tetap hidup, karena dia adalah harapan awal kami dalam keluarga ini, saya tidak ingin istri saya sedih dan kecewa" uuuuh co cwiiiiit :'). Dan sang Dokter pun meng"iya"kan hal tersebut, "Sekarang yang diperlukan hanya do'a yang terbaik untuk keduanya, pak" ujar bijak Dokter pada papa.

Keputusan telah diambil dan pada senin di sepertiga malam, disanalah mama berjuang melahirkan ku dengan kenangan mulas selama 3 hari berturut-turut, namun itu tak menjadi halangan untuk mama melahirkanku dan berharap aku masih bisa bertahan hidup. Proses "normal" pun diambil saat itu, ternyata ada kendala kedua saat itu, pinggul mama yang kecil menyulitkanku untuk keluar dengan leluasa. Dengan penuh harapan akhirnya ubun-ubunku pun keluar sedikit, tetapi kenapa cuma sampai disitu? Akhirnya Dokter dan semua satff yang bertugas pada saat itu langsung membuat tindakan, yaitu melahirkan aku dengan proses vacum. Proses yang termasuk tak biasa ini menjadi sejrah untukku, alat itu mulai beraksi dengan beberapa langkah dan dengan penuh kehati-hatian akhinya aku pun berhasil dilahirkan dengan alat itu yang menempel pada kepalaku, wah luar biasa. Aku sudah keluar kedunia, namun semua kaget dan harap-harap cemas, mama pun ingin menangis dan teriak melihat kenyataan ini. Aku diam.
"Anakku tidak menangis, bagaimana  ini? apakah dia bisa tetap hidup? ya Allah, aku mohon agar anakku bisa tetap hidup....." suara hati mama saat itu, itu juga kata mama saat cerita padaku. Dokter pun memegang kaki-kaki kecilku dengan 1 tangannya, besar harapannya pula agar aku tetap hidup. Setelah kaki kecilku dipegang, dengan sigap ia mengangkatku dengan 1 tangannya itu lalu membalikan ku, posisinya kaki diatas dan kepalaku berada dibawah, lalu dokter menepok-nepok bokongku beberapa kali, aku pun memuntahkan sesuatu, hmmmm sepertinya itu air ketuban yang berhasil masuk menyelusup kedalam tubuhku tanpa sepengetahuanku. "aaaa.... aaa.... aaaa....." suara pertamaku yang sangat keras pun mengagetkan semua orang yang ada diruang melahirkan itu, semua tersenyum bahagia mendengar suaraku yang menggelegar hingga masuk kedalam relung hati terutama hati mama yang penuh harap. Hahhh.... tenang rasanya aku bisa hidup, pasti semua orang yang menungguku mulai dari kakek nenekku, saudara-saudara hampir seRT yang menungguku untuk hadir kedunia pun pasti merasakan senang amat sangat, karena mama telah berhasil melahirkanku dengan banyak kesabaran yang ia miliki. Subhanallah..... :')

Mama menghitung jari jemariku, apakah lengkap atau tidak, Alhamdulillah lengkap dan normal. Nah ini saatnya sejarah namaku datang. Banyak sekali yang ingin menyumbang nama untukku, saat itu data harus segera masuk ke RS.Sari Asih, tiba-tiba mama ingin menamaiku dengan nama Ajeng auw auw auw jawa banget hehehe. Eits, bukan hanya Ajeng namanya tetapi ada terusannya, yaitu "Ajeng Nurul Subhini". Aaaaaa..... gubrak deh, kalau aku jadi dinamakan itu jawa banget namaku hingga saat ini. Lihat buktinya pada gambar yang aku sajikan di postinganku kali ini, itu awalnya sudah tertera jelas nama Ajeng Nurul Subhini, tetapi diganti dengan Lebel, jadi masih bisa aku buka dan aku lem kembali hehe.


Sudah ditulis dalam surat keterangan lahir, tetapi saat Pakde (kakak mama) melihat namaku, ia perotes, "kenapa namanya Ajeng?" tanya pakde saat itu, "kan biar ketauan kalau anakku orang jawa" kata mama menjawab, "Hestu aja, Hestu juga nama orang jawa" jawab pakdeku sewot. Pakde ingin mengganti namaku menjadi Hestu Eka Garindi, "Hmmm tapi kalau Eka diganti aja jadi Shubika bagaimana? karena dia lahir saat subuh, ika itu dari eka yang artinya satu. Jadi digabung subuh dan eka menjadi Subhika" kata papa ikut menyumbang, "bagus juga, yows langsung diurus ke administrasi biar langsung diganti" ujar pakdeku mantap.

Akhirnya dengan perdebatan yang cukup sengit antara mama, pakde dan papa menghasilkan nama yang katanya unik itu hehe. Hestu Subhika Garindi, arti lengkapnya kalau dari kata Hestu artinya do'a restu/baik/lurus dan lain-lain yang menjurus pada kebaikan. Subhika, sudah jelas tadi bahwa itu gabungan antara subuh dan eka. Garindi, nama yang disingkat, GA = keluarGA, RIN = RINza (nama mama), DI = riaDI (nama belakang papa). Sebuah nama yang memiliki banyak arti dan harapan yang kuat pada awalan "Hestu". Hingga saat ini namaku menjadi nama yang fenomenal di sekolah, kalangan teman bermain dan kampus sekali pun, karena di kampus tidak ada yang namanya Hestu Subhika Garindi selain aku, waaah bangganya :)

Walau namaku tidak keislaman sama sekali, malah kejawen hehehe, tapi insya Allah apa yang diharapkan oleh orangtuaku serta pakdeku yang ikut hampir sepenuhnya ia yang menamai aku adalah harapan yang baik yang ingin aku menjadi orang yang sukses dan bisa diterima dimana saja berkat do'a restu itu :)
Dengan sejarah ini yang sebelumnya dikisahkan prosesi kelahiranku, maka disitu pun aku berpikir bahwa, dulu aku nyusahin juga ya, sampai membuat rasa mulas selama 3 hari berturut-turut. Pokoknya selalu cinta bangeeet banget cinta sama mama karena Allah :)

Semoga apa yang telah diberikan dalam hal nama dalam hidupku bisa selalu menjadi do'a dan dampak baik untuk langkahku. Walau semua tetap tergantung bagaimana diri ini membina dan mengatur diri agar tetap pada kodratnya dalam penghambaan penuh kepada Allah Swt yang Esa.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Liburan, Ajang Penambah Ghiroh Dakwah dan Ukhuwah



Alhamdulillah hiladzi 'alafa baina kulubina faasbahna bini'matihii ikhwana.. Allahumma sholli'alaa muhammad wa'alaa ali muhammad...

Syukur senang dan bahagia ku haturkan kepada Allah SWT sebagai pembimbing dan penuntun utama dalam peradaban hidup ini, dan sholawat untuk Rasulullah SAW sebagai Murabbi terbaik dalam setiap sejarahnya untuk ditiru dan di buru ilmunya. Tak terasa waktu liburan akan segerea usai dan ternyata tak sedikit pelajaran berharga yang dapat diambil, salah satunya pelajaran dalam memanfaatkan hidayahNya yang dengan mudah diberikanNya untuk dimanfaatkan oleh ku dan teman-teman sekawan.

Liburan ini bisa terasa indah, karena banyak aktifitas yang terasa sangat manfaatnya. Boleh ya cerita satu-satu untuk pengalaman :)

1. Awal liburan mungkin diawali dengan mengisi manfaat untuk teman-teman di SMAN 3 Tangerang. Awalnya ada seorang sahabat yang memohon untuk dibantu dalam mengisi adik-adiknya di sekolahannya, permintaan itu ada saat acara Musyawarah Kerja KAMMI Untirta dilaksanaan atau lebih tepatnya saat penyampaian proker dari teman-teman SC, si sahabatku ini tiba-tiba bertanya, "mau kan ngisi di sekolahan?" tanpa basa-basi lagi. Saat aku tanya waktunya yang tak ada halangan langsung saja aku ambil job manfaat itu.
Setelah menjalaninya, menjadi salah satu koreksi diri juga dalam mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman dari rohis di sekolah lain, walau aku sudah menginjak dunia kampus, namun akan ada kesan luar biasa bagi pribadiku tentang perkembangan rohis di Tangerang.
Sahabatku pun langsung mengajakku untuk makan sebentar disalah satu tempat makan ala italy, Alhamdulillah kenyang ^_^

2. Tak disangka saat itu aku hanya ingin ke kampus untuk mengumpulkan tugas Fotografiku ke salah satu teman sekelompokku untuk pengambilan nilai UAS semester 3. Sms pun datang, nadanya mengajakku untuk ikut blusukan ke salah satu daerah banjir di Banten, kebetulan sekali aku memang tidak ada kegiatan lagi setelah itu dan pas sekali saat itu aku membawa De'SeLiR (sebuatn untuk kamera DSLR ku hehe), akhirnya tanpa basa-basi pun aku langsung meng"iya"kan ajakan itu.
Banyak ilmu, pelajaran, kenangan, rasa bersyukur amat mendalam, senang, sedih, haru, semangat dan semuanyaaa menjadi satu rasa yang kuat pada saat itu. Aku serasa ikut merasakan penderitaan saudara-saudara disana yang sedang merasakan banjir itu, semnagat untuk terus membantu pun ada, dan besar harapan ini agar apa yang aku dan teman-teman bawa yang itu pun hasil kami mencari sumbangan dari masyarakat Banten ini bisa menjadi manfaat yang luar biasa untuk korban banjir.
Disana banyak terselip dugaan baik pada Allah SWT, bahwa Allah masih menyayangiku yang masih diberi rasa aman dikala hujan menjalar kerumah tanpa ada keluargaku yang merasakan banjir, Alhamdulillah :)

3. Acara JAMBORE LSP PAI yang diadakan kampus pun mewarnai kebahagiaan diliburan kali ini. Aku senang bisa berkontribusi dengan teman-teman panitia dalam acara tersebut. Banyak keceriaan dan pengalaman indah dari acara itu, yang pasti terasa eratan ukhuwah menyerambah pada diri ini dengan adanya kebersamaan saat itu.
Semoga terus tercipta kebersamaan itu, harapan besar.

4. Lanjut dengan kegiatan syuting alias syuro penting acara hebat dan luar biasa (di Kota Tangerang tercinta), dengan orang-orang yang hebat pula. Seminar yang didalamnya terdapat pembicara yang hebat lusr biasa dan aku dengan beberapa teman di amanahi untuk mengatur serangkaian acara yang ada disana.
Sebelum serangkaian acaranya terlaksana, syuro menjadi ladang yang tidak hanya menjadi sebuah ajang memikirkan acara saja, tetapi didalamnya banyak menyimpan banyak manfaat. Sebelum berjalannya syuting, kami para panitia selalu disuguhi dengan taujih hangat penyemangat kalbu dengan ikhlas dari sang penyaji taujih. Rasa-rasanya syuting tak menjadi sia-sia malahan menjadi ladang pencarian ilmu yang bermanfaat untuk diri ini. Subhanallah, kata ini selalu terucap manakala diri ini hadir untuk menjadi salah satu insan yang hadir pada rancangan acara itu.
Hmmm after acara itu berjalan, rasanya ingin sekali aku bergabung kembali dengan teman-teman pencetak generasi kemenangan itu untuk kembali merajut rancangan yang lebih canggih dari sebelumnya. Salah satu sahabat terbaikku yang juga baru mengikuti kebersamaan ukhuwah indah itu, merasakan hal yang sama dan mungkin ia lebih dahsyat perasaan bangganya. Katanya ia merasa dihargai dan diperlukan dalam acara tersebut, malah merasa bermanfaat banget rasanya hidupnya hehe, memang rada lebay tapi itulah ia rasakan. Ternyata melebih apa yang aku rasakan sampai-sampai ia mau terus dan melulu mengikuti acara-acara manfaat lainnya.

5. Mengikuti pelatihan untuk lebih berpikir lagi dalam mengatur diri dalam berbagi. Acara pelatihan ini dilaksanakan bersama teman-teman di Tangerang juga (sebagian teman yang berperan diacara pertama pun hadir), hal ini lebih menambah kemantapan ukhuwah ku dengan teman-teman di Tangerang yang sudah lama tak aku rajut karena kesibukanku di kampus maaf ya..
Aku tak kuasa membendung rasa syukur lagi dan lagi, karena dalam pelatihan ini aku menemukan ilmu untuk lebih peka dalam berinteraksi dengan seseorang dimanapun dengan cara-cara yang mendukung juga cocok sekali untuk kondisi generasi kali ini, pastinya bertujuan membangun peradaban kemanusiaan yang lebih cerdas dan baik lagi, Insya Allah :)

6. Lalu selanjutnya ada acara kampus yang ga kalah seru. Tiba-tiba dapat sms dari sahabat seperjuangan (kakakku, ka'dee yang shaliha), bahwa KAMMDA Banten akan mengadakan acara Pelatihan untuk Kepemimpin pada hari Sabtu Ahad pekan itu. Acara yang juga untuk melatih kepemimpinan diri, untuk diri sendiri maupun orang lain. Awalnya aku tak ingin ikut karena aku pikir akan banyak yang aku persoalkan setelah aku mengikutinya (salah satunya masalah encok pegel linu hehe). Namun entah mengapa ada dzat yang sengaja menguatkan ku untuk ikut acara tersebut.
Awalnya kenapa aku agak malas-malasan disebabkan panitia penyelenggara menurutku belum terlalu  niat membuat acara tersebut. Ada jarkoman yang bilang kalau aku harus kumpul di Alun-alun Serang jam 7 pagi, dengan semangat aku bergegas kesana dengan hati mantap, namun ternyata pertemuan yang telah menantang hatiku itu malah ada di jam 12 siang dan bertepatan bukan di alun-alun melainkan di KAMMDA Banten. Itu emmbuatku seidkit lesu dan merasa ingin mengurungkan diri dari acara tersebut.
Huft, tapi apa yang aku bayangkan tak sesuai dengan egoku saat itu. Aku terus mengikutinya dengan hati setengah semangat, saat aku mengikuti acara pertama aku sudah jatuh karena lemas kurang asupan makanan, mungkin terlalu lelah memikirkan hal yang seharusnya tak usah aku pikirkan saat itu. Namun sudah terlanjur, aku jatuh saat semua peserta acara sedang berbaris sigap. Sebelumnya aku menahan sakit yang aku rasa dibagian lambung dan ginjal yang sebelumnya dibawa lari dilapangan 5x putaran dengan kondisi masih haus (kurang minum), untung saja saat aku jatuh sudah banyak teman yang membopongku, dengan sekuat apa yang aku masih punya, aku berjalan membantu sang pembopong tubuhku yang kecil namun tak enteng ini.
Aku pun di beri minum susu hangat sambil di oleskan balsem ke bagian perut oleh para pantia Akhwat yang standby di dekat tenda panitia. Diabawah pohon rindang aku ditenangkan agar bisa lebih vit dengan segelas susu hangat dan telur bulat yang baru selesai di rebus hangat dan masih terasa mendidih, tak lupa aku minta obat masuk angin yang untuk orang pintar itu hehe, akhirnya aku pun fit kembali dan bisa mengikuti acara hingga usai.
Acara yang diselenggarakan tidak hanya untuk membina fisik yang kuat tetapi juga membina ruhiyah yang mungkin sudah lama ringkih atas khilaf yang tercipta sengaja maupun alfa. Muhasabah yang begitu indah terangkai dalam acara yang menurutku singkat tapi bermaknsa, karena acara hanya berjalan 2 hari 1 malam.
Endingnya pun so sweet, sampai aku merasa indah pada tingkat ukhuwah cintaNya, Alhamdulillah...
Lelah pun tak menjadi kenangan yang membekas, karena lebih membekas rasa hati ini kepada apa yang dihasilkan dari buah manis acara tersebut :)

7. Dan terakhir ini acara di KAMMI Komisariat Untirta yang mempertemukan ukhuwah islamiyah dengan teman-teman dari KAMMI Uhamka, banyak pelajaran yang didapat terutama pelajaran dalam pergerakan. Mereka sangat sulit sekali dalam membina  dan mengelola Komisariatnya yang disebabkan dilarangnya pergerakan mereka oleh kampusnya itu sehingga sampai sekarang pergerakannya masih sembunyi-sembunyi, karena dalam keterangannya jika ada organisasi lain (terutama eksternal) berada dikampus dengan segala kontribusinya lalu organisasi itu tak dapat keterangan resmi dari kampus lalu ada orang yang memakai jaket atau atribut lain dari organisasi tersebut akan ditangkap. Sungguh, hanya untuk berdakwah memang tak ada rintangan yang ringan, karena yang ringan hanya untuk para pemula, jika kita telah diberikan kesulitan yang berlebihan maka disana pula Allah menganggap kedewasaan atau kematangan seseorang/wajihah telah tertanam dan harus dihadapi dengan yang tak sekedar ringan-ringan saja.
Semoga acara ini bisa menjadi acara yang diterima baik dari kedua belah pihak (seolah hehe) dan bermanfaat untuk semua ya, Aamiin :)


Apapun kegiatannya, yang penting percaya bahwa Allah selalu menyertai setiap langkah ini dengan dekapan hidayah dan keringanan dalam lingkaran ukhuwah dakwah yang terajut dengan mudah dan indah Aamiin... ^_^

Wallahu'alam bi showab...



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS