Terbesit
Tiba-tiba aku termenung saat masih duduk didalam bus antar kota menuju kampusku, aku berangkat sendiri dari rumah, jadi tak ada kaqan untuk berbincang. Ada hal yang terlintas sesaat dalam pikiranku, namun tak mau hilang. Tentang apa yang aku lakukan, kemarin dan lalu. Semangatku tak jarang naik turun, fokusku tak heran sering teralihkan oleh yang lain. Hingga aku berpikir, apakah masih pantas amanah besar kupegang?
Sehari yang lalu aku mengikuti agenda yang isinya orang-orang yang sama-sama mau bermimpi, aku menadi koordinator acara. Dengan kualitas ingatanku, mendengar pembicara yang sudah tak asing lagi, yaitu ka' Oki Setiana Dewi yang hadir dalam serangkaian Festival Hijab, Tangerang Hijab Community. Aku mengingat caranya ia memberi pencerahan bagi pemuda yang notabene fans OSD, sungguh jelas dan enjoy. Ilmu yang biasa terasa berat untuk disampaikan, ini sangat mudah dan gamblang walau nyelekit, tapi tak ada yang protes, malah merespon dengan baik.
Hmmm... memang keberadaan dan kualitas si pembicara menjadi sebuah pengaruh perubahan. Namun, jika kita tak punya kemampuan yang baik dan peran yang penting, mungkin tak mudah melaluinya. Yaa, itulah dakwah. Berwarna.
Jika dakwah mudah, mungkin aku bisa merekrut 100 orang untuk bersama-sama dijalan Allah. Jika dakwah itu mudah, mungkin semua kawan-kawanku dikelas sudah memdungsikan hijab dalam keseharian. Jika dakwah itu mudah, mungkin hanya dengan satu kata saja sudah banyak orang yang menurut untuk berislam. Jika dakwah itu mudah, mungkin masjid maupun sepanjang jalan dikampus menyibukkan dirinya untuk membaca surat cinta dari Allah, Al Quran. Jika dakwah itu mudah, mungkin bangsa ini sudah menjadi surga yang nyata dalam kehidupan membina struktur pemerintahan yang baik.
Namun, dakwah memang tak mudah...
Benar, manakala kita bersama dalam dekapan ukhuwah, setiap tingkah kita akan otomatis menjaga diri dari kemungkaran. Aku merasa begitu. Kawanku yang cinta dengan kawannya akan mengingatkan kebenaran, jika ada salah walau hanya secuil maka akan ringan untuk ukhuwah mengingatkan penuh dengan cinta.
Pikiran yang mempengaruhiku saat ini adalah kisah-kisah dari sahabatku tentang manusia yang peduli dengan dakwah hingga ia tak mengingat dirinya sendiri. Yang ia ingat hanyalah ummat. Tapi, apakah semua dari kita bisa begitu?
Allah senantiasa melindungi kita, bagaimanapun posisi kita, namun masalahnya adalah apakah kita sudah memanfaatkan perlindungan yang Allah berikan kepada kita? Semua kembali pada keseriusan kita dalam ngokohkan ukhuwah islamiyah, dengan penuh harap apa yang kita lakukan untuk ummat memang semata-mata hanya untuk mendapatkan apa yang harus kita dapatkan untuk Allah Swt.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Singkongku Menjadi Bolu
Allah telah menghibur kesunyianku hari ini..
Sungguh nano rasanya. Saat pagi aku menteskan air mata jeritan lelah, menjelang siang aku dibuat geregetan karena tingkah kawanku yang tak paham sejarah, siang aku dibuat berdebar, sore aku dibuat lebih semangat dan mencoba hal baru, malam aku dibuat bahagiaaa..
Simsalabim... Singkong berubah menjadi kue boluuu... Namanya PELUMAS, a.k.a Pasti Enak boLU huMAS :3 *agak maksa sih hehe*
Yang harus dilakukannya kini hanyalah #bersyukur kepada sang kholik pencipta kebahagiaan. Alhamdulillah.., karena dalam satu hari Allah telah memberi rona warna yang tak diduga-duga.
Congratz buat all staff Humas yang ane sayangi dan banggakan karena Allah. Perjuangan singkat tadi menumbuhkan keceriaan dalam diri. Walau awalnya tak percaya dalam mempersiapkan pertarungan itu, namun berkat usaha dan ukhuwah kalian, semua menjadi indah luar biasa..
Humas menang lomba masak juara 1? hahaha agak lucu, namun ini nyata. Biasanya kita berkutik didepan laptop, memotret hal penting dan mengabadikan informasi ke media. Alangkah langkanya, ternyata kita juga bisa berkarya dalam kobaran api yang melingkar biru diatas kompor, dan kukusan kue yang ditaburi butiran misis.
Syukron Resti, Rena, Rahmat.. 3R luar biasa yang Allah takdirkan untuk kumiliki di Humas Batu Bata Peradaban, terutama hari ini. Keep fight yaa, karena besok kita kan bertarung kembali hehe..
Barakallah juga untuk Departemen Kaderisasi (juara masak ke-2) dengan kreasi kue goreng isi banyak rasa yang kreatif *hmm itu tadi namanya apa ya?*. Dan Departemen Kastrad (juara masak ke-3) telah menggelorakan risol isi sayur yang tak sempat kucicipi huhuhu. Semoga perjuangan kita ini bukan untuk memerangi SC, namun untuk bersama-sama menikmati keseruan nikmat ukhuwah yang Allah tuangkan pada kita di sore yang singkat tadi.
Syukron jazakumullah khoir juga untuk mujahidah-mujahidahku dari Departemen Kemuslimahan, karena berkat rangkaian acara yang diadakan hari ini, all personil Batu Bata Peradaban dapat mengakrabkan diri, walau sekedar menyalakan kompor. Aku rasa yang menang hari ini adalah Kemuslimahan, karena telah berhasil menyatukan ukhuwah dengan cinta, dalam waktu singkat. Dan berhasil mengubah hatiku yang kelabu menjadi merona bahagia.. :'))
@hestuSUGAR
Senin, 25 November 2013. Pukul 20:30 bbwi.
Bus Asli Prima AC, duduk di kursi tengah. Tol Serang - Tangerang.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Mie Ramen Naruto Menggugah Rasa
Awalnya cuma ikutan temen-temen liputan kuliner sambil mengisi kekosongan perut yang mulai kriuk-kriuk, tanda minta sesuatu untuk melabuh didalamnya. Dari namanya pun sudah kebayang, pasti Mie Ramen Naruto ini adalah semangkuk mie berkuah dengan rasa ramen yang khas. Setibanya di tempat makan Mie Ramen, tepatnya di jalan Ciracas dekat pom bensin yang pastinya itu berada di Kota Serang, aku langsung mengambil menu yang sudah disediakan dan langsung memilah-milih kira-kira mie ramen apa yang cocok dilidah.
"Naaaah, ini aja deh.. Sakura Ramen", sambil nunjuk-nunjuk ke menu aku katakan ke teman-teman sesama tim redaksi Pojok Gaul Magazine. Saat mas yang melayani kami datang, tiba-tiba bertanya "ini mau level berapa?". What?! Level? Haha aku baru tau kalau ada levelnya juga disana, yang pasti itu level kepedasannya. Hmmm karena baru awalan, jadi aku pesan level 5 dulu untuk coba-coba hehehe.
Pesanan pun datang, setelah hampir 10 menit menunggu dengan sabar. Yaa maklum, mie ramen proses pembuatannya nggak sekilat i*d*mi rebus yang hanya perlu waktu 3 menit untuk memasaknya. Cobain dulu kuahnya *srrruuup* hmm nyamnyam rasanya begitu menggoda untuk menikmatinya lagi lagi dan lagiiii hahaha.
Haaaah lumayan puas, karen aku juga bisa bertemu langsug dengan ownernya yang kreatif abisss. Tapi untuk obrolan kami dengan sang owner bisa disimak di Pojok Gaul Magazine next edition hehe. Pulang dari makan Mie Ramen Naruto, iseng share foto-fotonya di WA grup kelas, buat pamerrr dan satu lagi di Line buat sekedar eksiss haha. Nggak nyangka banyak yang respon.
"Mba, itu dimana belinya? Berapa harganya? Aku mau dooong #elapiler", yaa begitu kata-kata yang terlontar dari banyak kawan-kawanku yang melihat pesona semangkuk Mie Ramen menggugah selera. Hummm... Karena melihat banyak yang respon, aku iseng lagi share foto-fotonya di Facebook dan nggak lupa juga twitter. Huwaaaahhhh makin banyak yang pengen broooowww :D
Sempat mikir, kalo aku jadi humas di kedai makan itu mungkin aku akan dapat komisi yang menggiurkan, karena bisa narik massa sampai tingkat kecamatan haha (yang ini agak lebay). Nggak jarang malamku diganggu sama telepon dari kawan yang sedang berada di jalan mencari lokasi kedai mie ramen tersebut. Menggiurkan ternyata.
Semua sudah tau, tapi sayang dan mapang banget buat kawan-kawanku yang bukan berada di daerah Kota Serang, yang nggak sengaja liat beranda Fb atau TL tentang Mie ala Jepang itu. Sayangnya mie hemat tapi miliki rasa yang seru ini baru ada di Kota Serang. Kalo di kota atau daerah lain mungkin harganya udah sampai 25ribu keatas, kalo ini hanya berkisar 12-20ribu ajah.
Buat yang mau tau lebih lengkap tentang info Mie Ramen Naruto yang lezizzz abieezzz, bisa tunggu/beli edisi baru Pojok Gaul Magazine di abang-abang majalah terdekat hehehe #tetepPromo :P
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Banten Untuk Siapa? Banten Milik Siapa?
![]() |
| Gerbang KP3B | sumber gambar rumahdijual.com |
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Dakwah yang Tergadaikan
Pagi tadi rasanya aku begitu ceria, siang pun banyak kisah yang tertuang. Ini hari pertamaku kuliah di semester ganjil yang ketiga. Hingga tadi aku mendengar seruan ilmu yang mengingatkan aku dan kawan-kawan pada kitab suciNya yang diturunkan kepada Rasulullah Saw. Aku termenung mendengarnya, begitu menginspirasi, dari lidah sosok yang sudah biasa dikenal kami para pejuang kampus, Ust. Fadlullah (Dosen PAI FKIP UNTIRTA). Senyum-senyum kecil kepada sang pengabar kebaikan, terkadang tawa cerdas dan saling menyimak. Hingga sampai diakhiri dengan doorprize yang menggiurkan mata, walau aku tak mendapatkannya, tetap senang dan ceria.
Tetiba ada sosok lugu memanggilku sampai aku menghampirinya, menyapaku dengan manis dan penuh polos. Aku senang punya adik baru, kebetulan masa MABA (Mahasiswa Baru) masih harum tercium dari angin kampus. Akhirnya kami bercengkrama, hingga ada kata yang membuat kutersontak kaget lalu histeris sedikit. Penasaran. Ada kisah yang membuatku terasa kasihan dan khawatir, aku pendam dengan tenang, namun terpikir dahsyat. Sambil terdiam kuselinapkan kata untuk terus mencari tau kebenarannya, jika salah makna bisa berdampak aneh pada pikiranku. Langsung aku berdoa agar berita kemiringan itu tak benar adanya, untuk tetap jaga ukhuwah.
Aku sudah memendamnya walau masih terpikir. Aku melangkahkan kaki mungil ini menuju tempat yang memanggil kawanku, aku diajak bertemu sosok yang kedua usai sholat maghrib yang aku ikut masbuk saat itu. Langkah pasti ku gerakan, bertemunya aku dengan sosok yang kedua ini berawal santai dan penuh canda. Tak lama kemudian, berubah dengan nada marah kutanggapi. "Apa? jadi begitu?!!" tersontak kesalku terucap lantang. Ini masih tentang aktifitas dakwah. Aku dibuat kecewa, tentang aktifitasku yang kujaga, ternyata dirubah tanpa ada yang mengabari dengan gamblang, lalu aku baru tau saat ini dalam kondisi yang tak mendukung. Kesal. Langsung aku gerutu dengan kegondokan, sampai pada akhirnya aku bercerita ke sosok yang biasa disampingku (sosok ketiga/sudah beda orang lagi). Aku mengisahkan seluruh luapan pertanyaan hati yang tak sanggup aku pendam sendiri.
Dalam bis antar kota kami berdiskusi layaknya sidang yang sengit. Semua tentang kami dan ummat. Aku malu sungguh jika membicarakan keummatan yang sungguh belum aku raih dalam kondisi kampusku. Dengan konsidi yang berkecambuk dan nyaris membuatku lemas tak berdaya, namun aku tetap menguatkan tegaknya badanku, seperti yang diajarkan para pendahulu tentang bersabar dan tegar. Sangat banyak yang kami diskusikan hingga aku berharap diskusi ini menjadi ladang perubahan, walau kami sama-sama sempat kecewa.
Sedih, rasanya jalan ini tergadaikan dengan tingkah laku yang membosankan. Bukan hanya aku, banyak insan ternyata merasakan hal sama, namun, banyak insan itu hanya segelintir. Perubahan memang bisa diraih, seperti yang sempat kusinggung sebelumnya, bahwa perubahan cepat teratasi dengan kebersamaan yang kokoh. Sepertinya itu menjadi pupus jika dijabarkan. Pilihan kedapan itu terlalu banyak menguras ketenangan, tameng harus siap siaga dengan bermacam hal yang tak pernah dihadapi. Tapi memang harus dihadapi.
Tantangan dakwah telah dihadapan, rasanya aku masih bersama yang segelintir. Entah ini hanya perasaanku, namun sering kukaji ulang dan hasilnya tetap sama, kepekaan milik segelintir. Hingga hati menjerit, mata tak indah meneteskan kerisauan, teriakan mulut rasanya ingin segera keluar dari rongga tenggorokan. Tak sedikit juga dari segelintir mulai menepi kepinggir untuk mengibarkan bendera putih, kian segelintir dari segelintir. Memang bertahan adalah pilihan. Pilihan yang Allah tetapkan untuk segelintir dari segelintir, untuk insan yang masih diberikan kepercayan olehNya, untu insan yang terus kuat dan menjemput gelar mujahid.
Kekhawatiran begitu berkecambuk, sunyi hati ini memikirkan keberlimpahan problematika. Tak diherankan ada rasa ingin ikut melipir dan mengibarkan bendera putih, namun aku takut, aku menjadi insan yang tak bisa tepat dengan janjiNya dan mengecewakanNya jika aku ikut melipir kepinggir. Diskusi alot yang tak menghasilkan terus menjadi usaha. Membatin rasanya untuk berteriak "Haiiii..... apa yang kalian lakukaaaaan???". Banyak diskusi sedikit aksi menjadi tamparan besar. Landasan yang harusnya menjadi patokan perjuangan ternyata tak banyak yang menghiraukan, bahkan tak ada. Sudah banyak orang kejauhan yang mengingatkan "Perbaiki pemahaman antum!", namun rasanya itu hanya menjadi kicauan sesaat.
Rasa tanggung jawab menipis bagai lembaran rambut yang entah berapa inci. Tanggung jawab hanya menjadi sebuah penggugur saja, "yang penting ane selesaikan amanah ane, setelahnya biar yang lain saja". Apakah dakwah hanya pada sampai titik itu saja? Pertanyaan kotor pun terus terpikirkan dengan kualitas yang kini ada, "sudah pantaskah kita memimpin? jika belum, kenapa?", lagi-lagi pemahaman.
Keluh saat aku berada dihadapan mereka, jika kuluappkan semua pasti akhirnya aku akan tersedu sedan dan membanjirkan luapan emosi. Apakah aku tetap harus melakuakan itu? Kini hanya harap penuh kepada Allah agar setiap langkah yang menjalar pada titik perjuangan dapat diperbaiki, dan aku salah satu makhluk yang ikut memperbaikinya, semoga. Perjuangan kita masih jauh, amanah yang Allah berikan kepada kita seharusnya dapat membuat kita kuat, bukan melipir tak berdaya. Jika kegencaran gagalnya sebuah amanah, ukhuwah hingga puncak dakwah, maka ada perasaan yakin yang kutanam bahwa itulah yang cobaan cinta dariNya yang Allah titipkan untuk kita. Lari bukan jawaban. Bergerak adalah pilihan. Tergantikan, sebuah cerminan kekalahan.
Sebelum tidur, setelah berdiskusi dan diiberi secuil pengarahan tentang dakwah kampung, aku mendengar celotehan yang menggugah, dari sosok mas'ul di kampung halamanku. Hingga tak sadar menitikan luapan hati lewat mata kecilku. "Jangan lupa ruhiyah antum ditingkatin, karena sebagus apapun konsep kita kalo ruhiyahnya kendor, musnah semua deh. Tilawah antum dikencengin lagi. Ane bukan ngingetin antum aja, tapi antum biar ngingetin yang lain juga". Kata-kata sederhana itu yang tak aku dapatkan pada peradaban kampus mungilku.
Wallahu'alam bishowab.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Nulis Jalan-Jalan
Rasanya kalo kita ngomongin tentang nulis bakal banyak banget cerita dari tiap sosok yang menyampaikannya, atau banyak juga yang kita pikirkan. Salah satu yang kepikiran adalah mau nulis apa? Emang enak nulis itu saat mood lagi up dan suasana mendukung, tapi lebih menarik kalo kita nulis tentang suatu tempat yang kita hadiri, lalu tempat itu adalah yang keren luar biasa.
Seperti yang dijelaskan oleh Mas Gol A Gong dan Mba Tias Tatanka dalam acara Talk Show yang diadakabln oleh KAMDA Banten, dengan tema "Travel Writer Juga Entrepreneur". Pasangan yang saling melengkapi ini berkisah tetang perjalanannya berkeliling negara sambil menginspirasi untuk nulis. Hmmm keren banget dan hal ini bisa menggugah semangat orang yang membaca tulisan mereka, agar bisa termotivasi untuk jalan-jalan juga.
Gak munafik kalo kita menginginkan untuk jalan-jalan keluar kota hingga keluar negeri, tapi kendalanya adalah ya dana yaa dana hehe. Tapi kalo kita niat, kayaknya semua bisa terwujud. Acara yang diadakan di Aula RS. Sari Asih ini menjadi inspirasi buat para pemuda yang hadir, diantaranya para pelajar antusias dari daerah Cikande juga turut serta mendengarkan dengan seksama talk show ini.
Intinya, nulis itu kudu niat dan bukan karena mood juga, tapi karena tempat dan suasanannya yang mendukung juga mengakibatkan inspirasi terus ada untuk dituang ke dalam tulisan yang berarti bagi para pembaca.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Hutang Kita Kepada Para Syuhada
"Di wajihah xxx Universitas xxx"
Hmm begitulah sedikit perbincangan dari salah dua orang yang bertemu tiba-tiba disebuah masjid saat beristirahat ditengah perjalanan mudik lebaran. Karena merasa ketemu tampang yang nggak jauh beda, akhirnya saling tegur sapa. Sudah biasa rasanya kalau kita juga mengalami hal seperti ini, bertemu dengan sahabat dari beda Universitas namun dengan lebel wajihah yang sama. Itu sudah lumrah.
Banyak dari kita mungkin yang mengaku bahwa kita aktivis dakwah, baik dalam hati maupun sebuah pengakuan dengan lisan, namun belum paham isi dari konteksnya. Jika kita tersadar, maka mungkin kita akan ingat bahwa hutang untuk menjadi ADK/ADS/ADW (W = wilayah) itu sangatlah bergelimpangan. Apa lagi di Indonesia ini, masih banyak PR besar yang harus kita selesaikan bukan dengan hal yang ecek-ecek, melainkan dengan strategi yang matang dan arah pasti.
Buku-buku yang sengaja saya potret (lihat gambar), itu beberapa bekal untuk menjadikan kita lebih bersemangat dan tau arah (walau belum begitu lengkap dan masih banyak lagi santapan buku sebagai referensi para aktivis). Selain kita ahli dalam menguasai medan, kita juga harus memiliki bekal dan ahli dalam bidang ilmu atau bisa dibilang ini adalah salah satu pemantapan fikroh. Sudah sejauh mana kita menguasai? Apakah kita menyi'arkan islam dengan kemampuan seadanya dan untuk bekal sesaat saja, yang tak bisa menumbuhkan rasa antusias orang lain (yang kita syi'arkan) untuk tetap pada prinsip yang baik?
Tempo hari, saya berkumpul dengan beberapa sahabat di rumah, yang sama-sama gelisah dengan kondisi ummat saat ini. Kenapa saya sebut gelisah? Ya, karena kegelisahan inilah yang terpenting dalam dakwah. Saya sangat khawatir jika men-judge bahwa saya dan kawan-kawan adalah aktivis dakwah, karena sepertinya belum bisa dikatakan pada taraf itu. Kami sama-sama mengulas balik kisah para sahabat dengan kriteria perjuangannya masing-masing, yang tetap konsisten, yang pada dasarnya menempatkan semua karena Allah.
"Sudah sampai mana bacaan manhaj antum? Sudah selesaikah? Atau malah, masih belum selesai sama sekali (a.k.a belum dibaca)?" Tersontak pertanyaan dari seorang sobat itu hadir dalam keceriaan kami dan hanya sunyi yanga ada saat itu. Saat semua menjawab bergiliran, jawabannya nggak jauh berbeda dan penuh tampang malu. "Buku ini baru separo, kalo yang itu udah habis sih tapi itu juga PR dari MR plus syarat ikut dauroh, terus yang lain yaa sama masih separo-separo aja. Mungkin bacanya tergantung mood itu.." santai-santai malu memilukan, jawaban itu pun muncul seketika. Rata-rata jawabannya sama seperti itu. Akhirnya mengundang pertanyaan yang lain.
"Terus antum berdakwah berdasarkan apa? Al Quran dan As Sunnah aja?" ketawa-ketiwi hadir saat itu, namun tetap malu memilukan, huft... Lanjut.. "Antum gimana siap terjun untuk dakwah kalo bacaan antum masih separo-separo? Nanti yang ada mungkin apa yang antum sampaikan separo-separo juga lagi"
Dari pertanyaan yang nyentil itu menghasilkan banyak pemikiran, salah satunya bagaimana terus semangat dan memaksakan diri untuk membaca buku-buku itu, buku-buku yang memang disiapkan untuk mental pejuang dakwah yang sesungguhnya. Pikiran ini terus bercabang-cabang sampai memunculkan banyak ide-ide sederhana namun sepertinya bisa menjadi cara agar perjalanan indah ini terus berlanjut. Mungkin cara-cara yang terpikirkan ini sudah biasa dikalangan orang-orang terdahulu (para senior), namun sekarang, kemerosotan dakwah sangat terasa, bukan di satu tempat, melainkan banyak tempat di Indonesia yang meresakan hal tersebut karena beberapa faktor.
Para qiyadah yang kian sedikit bertoleransi mengingatkan jundi-jundinya akan kesadaran cita-cita bersama ini. Atau malah bekal qiyadahnya pun belum bisa dibilang cukup? Jika kita membayangkan posisi kita seperti saudara-saudara di Mesir yang sedang bergejolak saat ini, mungkin kita akan segera hancur lebur, karena masih mengartikan perjuangan ini untuk formalitas belaka. Masih ada diantara kita yang halaqoh karena untuk menggugurkan keberadaan di wajihah, lalu karena ada teman yang asik, karena ingin cari jodoh, karena untuk kekerenan aja saat berada di wajihah. Sebetulnya bukan itu yang diinginkan oleh para sahabat kepada kita. Kita diajak berkumpul bersama, untuk menumbuhkan pemikiran yang matang, yang jelas arahnya, kita disana diingatkan betapa pentingnya hidup antum untuk orang lain dan antum harus menguasai setiap ilmu untuk menjadi senjata ampuh, kita juga diingatkan bahwa setiap kita adalah pemimpin yang akan memajukan ummat. Jika dalam halaqoh saja hati-hati kita belum menyatu satu sama lain, maka bagaimana untuk menyatukan seluruh hati ummat muslim se-Tanah Air ini? Apa kabar Rabithah kita?
Apakah dakwah kita masih ecek-ecek? "Kalo nggak ada si ukhti, ane nggak mau dateng ah.. males nggak ada temen yang bisa diajak ngobrol" atau "Kalo ada si akhi, ane males dateng ke kajian lah, males ketemu dia" Itu kah dakwah kita? Mau beramai atau sendiri kita harus siap. Jika masih ada pemikiran cetek seperti itu, tak dipungkiri bahwa dakwahnya masih seujung rambut, belum sampai akar-akarnya dipahami. Astaghfirulloh.. Inikah kemerosotan ummat? Jika kita masih merasa, "ah kayaknya ane nggak kaya begitu, malah ane yang bergerak sendirian, ane masih bisa ko, tapi mereka itu mbok yaa sadar gitu lho.." Bagus kalo kita masih sadar dan bisa bergerak walau sendiri, tapi apakah dalam kesendirian mempercepat pergerakan? Atau hanya melejitkan nama saja? Sudahkah dengan kesungguhan mengajak kawan untuk sama-sama berbagi dengan yang lain? Atau mengandalkan secarik sms JARKOM atau TA'LIMAT yang kian diabaikan keberadaannya? Sudahkah bicara dari hati kehati?
Banyak sekali kekhawatiran, sampai diri ini pun bertanya "Ya Allah, sesungguhnya sudah sampai mana taraf dakwahku ini? Apakah aku pantas dikatakan seorang aktivis dakwah? Ataukah aku masih setaraf dengan orang yang aku dakwahi? Berikan hidayahMu, dan jika memang pantas, jadikanlah aku salah satu penggerak keluarga, sahabat, adik-adik dan orang-orang disekitarku dalam berislam.."
Para syuhada bukanlah orang yang ecek-ecek, para syuhada adalah orang-orang pilihan Allah, para syuhada adalah penggerak yang tangguh dan mengayomi setiap langkah untuk kesejahteraan ummat. Para syuhada adalah yang tak pernah takut untuk mati dalam kondisi berjihad, para syuhada adalah insan yang yakin akan bertemu Allah jika mereka menyerahkan seutuhnya kepada Allah. Mental mereka adalah mental baja, fikroh mereka adalah fikrohnya fikroh. Apakah kita sudah sampai pada titik itu?
Ikhwah fillah, ini mungkin hanya segelintir jeritan hati yang ingin segera terluapkan dengan pasti. Entah output apa yang akan diterima, namun harapannya sebuah pergerakan nyata. Saya hanya ingin kita disini sama-sama berpikir, sama-sama memuhasabahkan diri bahwa, sudah sampai mana posisi dakwah kita hari ini? Jika kita sangat menikmati keleha-lehaan dihari ini, maka sampai kapan perubahan yang diimpikan itu tercapai? Ataukah impian bangkit itu sama sekali tidak pernah ada didiri masing-masing kita? Jika itu yang terpikirkan, maka hutang kita pada para syuhada untuk meneruskan perjuangan mereka akan kian menumpuk, mungkin hingga membusuk.
Wallahu'alam bishowab..
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Cuma Bisa Mikir "Masa Sih?" Sambil Senyum
Dunia anak-anak memang nggak ada yang tau. Mau kita bilang salah juga mereka anggap masih bener. Yaa itulah anak-anak. Setiap mereka mendengar satu kata dari kita aja, itu baginya adalah ilmu baru yang kudu mesti di update dalam otaknya, sehingga menjadi bahan baru untuk dikeluarkan sewaktu-waktu.
Anak, adik, keponakan memang kudu kita jaga bener-bener supaya penjerumusan otak mereka menjadi baik. Sering kita menemukan, ada anak-anak yang bercerita diluar akal sehat orang dewasa dan langsung lah kita bilang "Masa sih?" sambil kasih senyum manis penuh heran. Misal, "kucing dirumah aku bisa ngomong tau", atau "Aku punya pohon uang, baru aku tanem tadi", atau "Aku punya sayap, tadi malam aja aku terbang, tapi sayapnya udah gak ada lagi sekarang". Muka polos penuh pamer itu perjuangan banget bagi mereka, karena mereka akan mikir keras untuk mengarang sejuta cerita, namun tetap unik walau tak masuk akal.
Tapi semua dari kita pernah mengalami itu, karena faktor gak mau kalah dan mau jadi pusat perhatian. Itu biasa. Hmmm sebetulnya bisa sih hal yang seperti itu diatasi, terlebih orangtua yang berperan penting.
Sangat mencengangkan kalo anak umur balita tapi udah bisa hafal Qur'an. Amazing banget. Seperti yang ada di tayangan sebuah stasiun televisi baru-baru ini (dimulai bulan Ramadhan), anak-anak berwajah polos dengan lantang dan lancar muroja'ah surah yang belum tentu kita semua hafal.
Walau begitu, kita gak boleh ngelarang mereka untuk berimajinasi. Tapi cerdas-cerdasnya kita membimbing mereka dengan hal yang positif untuk perkembangan hidup mereka.
*eh.. Kenapa bahas anak ya? #baruNyadar #bukanKode :D
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Pengaruh Gadget saat Lebaran
Nggak tau kenapa lebaran kali ini malah diwarnai dengan sama-samaan gadget, malah sampe saing-saingan gadget. Mungkin emang ini kali ya yang dinamakan perkembangan zaman? Tapi kaya agak nggak seru gimanaaaa gitu..
Hari pertama lebaran itu kerumah budeh (kakaknya papa), kebetulan nenek lagi ada disitu. Disana ada para sepupu yang riwayatnya emang kebanyakan cewe daripada cowo. Huuu pokoknya dandanan ala lebaran ditanpilin kece deh... Udah salaman, udah maaf-maafan. Eh ko ada yang beda, nggak kaya dulu. Dulu biasanya kalo abis samalan dan maafan kita langsung curhat-curhat gitu tentang apa aja deh. Namanya juga udah lama gak ketemu gitu kan. Tapi tetiba mereka langsung duduk manis dan rapi (bejejer kaya ikan pepes dijemur) dan fokus sama gadget masing-masing. Huft...makin ngikutin zaman ternyata -_-
Aye emang seneng juga sih ber-gadget ria, tapi kalo wayahnya ketemu sodara ya bicara lah nyata. Haha.. Agak kesel sih, tapi yaudah lah.. Malahan sering kejadian, udah ketemu tatap muka, eh malah ngobrol via twitter. Oh Em Jih banget kan -___-
Selama ini kita memang sudah sangat terpengaruh sama yang namanya gadget, sampe-sampe, kalo lupa dibawa tuh gadget, langsung deh berasa gak bawa nyawa 9. Semoga apapun gadgetnya gak mempengaruhi kualitas silaturahim yang sesungguhnya, karena, terlalu saklek sama gadget juga bukan pilihan yang tepat.
Wallahu'alam
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Lebaran Serempak
Alhamdulillah... Tahun ini lebaran serempak, walau awalnya memang ada saja kontroversi yang melanda (berasa apaaa gitu kontroversi hehe). Lebaran tahun ini rasa-rasanya sangat menyentuh bagiku, karena telah menjalankan shaum dibulan Ramadhan yang begitu terlimpah berkah, sampai-sampai terasa cepat dilalui.
Semua terasa cepat dilalui, mungkin karena terlalu banyak agenda juga. Hmm tapi tidak juga. Mungkin ini kali rasanya Ramadhan yang "ngena" banget. Sedih sangat saat mengetahui Ramadhan berakhir, entah air mata timbul dari benak mana dan sebab apa, keluar begitu saja.
Indah Ramadhan kali ini rasanya terlalu indah, sampai aku ingin selalu berada dibulan yang penuh kesejukan dan disiplin itu. Bulan yang mengajarkan betapa pentingnya hidup sehat dan rapi dalam beribadah.
Semoga aku dan kamu kamu sekalian, bisa bertemu keindahan dalam Ramadhan selanjutnya, dan merasakan betapa nyamannya ada dibulan itu.
Wallahu'alam bi showab.. :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
TAKBIRAN... KELILING...
Kalo lagi takbiran begini, jadi inget masa-masa di Rohis Prudent School..
Setiap kita memekikan kata "TAKBIR", langsung takbir selantang-lantangnya "Allahu Akbar..."
But after it, always dikasih kata-kata ending yang agak menggelitik, yaitu "TAKBIRAN ?" dan serempak kita jawab "Keliling..."
Hahaha.. biasalah itu, kerjaan para ikhwan untuk mengisi masa muda mereka yang mungkin kesepian, akhirnya mengisi kekosongan dengan hal tersebut. Tapi akhwatnya jadi pada ikutan latah ngomong "Keliling..." kalo kalo ada yang bilang "TAKBIRAN.." :D Ini pun dialami hingga sekarang, walau sudah ganti beberapa dekade..
Nah, itu dulu, kalo sekarang malah miris, takbiran keliling malah menjadi larangan. Agaknya seperti pembodohan berkedok aturan, atau memang ini salah satu cara untuk mengurangi yang lebih ditakutkan ketimbang kebersamaan yang lebih terlihat saat ummat muslim keliling saat malam takbiran. Atau su'udzonnya, pihak aparat gak mau pusing-pusing buat ngawasin warga yang berkeliling, karena (husnudzonnya) sang aparat mau ikut berkumpul juga dengan keluarga tercinta di rumah :)
Ane sendiri belum begitu faham apa alasannya. Tapi yang jelas kalo lebaran gak boleh keliling, tahuun baru juga dong.. Malah tahun baru bikin banyak kemaksiatan merajalela (menurut hemat saya). Mereka yang melaksanakan malam tahun baru merasa bebas dengan situasi tersebut, padahal dengan adanya malam tahun baru belum tentu tuh hutang pada dilunasin secara tiba-tiba sama para piutangnya.
Yaa ini cuma pendapat ane aja, sebagai WNI yang butuh pemaparan yang jelas mengenai suatu penetapan. Semoga kita bisa sama-sama dewasa dalam menyikapi setiap keputusan, semoga apa yang kita jalani tetep lempeng dan bermanfaat untuk semuanya.
Karena ane cuma manusia biasa dan cuma Allah SWT yang bisa mengukur seberapa jauh ane baik.. So, dengan sadar ane mau menyampaikan salam maaf sedalam-dalamnya kepada teman-teman, kali aje ada kesalahan atau kekhilafan ane yang nyantol dihati, mohon segera dimaafkan. Karena ane ngeri kalo sampe ada dendam yang nggak terhapuskan, biasa berabe urusannya sampe akhirat :)
Taqabballahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kullu'aamiin wa antum bi khoir... Ied Mubarok 1434 H..
@hestuSUGAR ^_^
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Menatap Wanita Indonesia
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Husnudzon? Ihsanudzon bahkan!
Suatu ketika ada seseorang datang kepada Nabi namanya Maiz bin Malik, dia berzina. dia berkata:
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Mengungkap KAMMI Unitrta
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Corak Cemarut
Terdengar kabar dikesunyian malam
Terhempas bagai kebiasaan angin
Perlahan terperhatikan hingga sadar
Ada ksiah yang belum ku kenal
Serasa ego ku memuncak
Walau belum kenal
Terus cari tau hingga buntu
Tak menyerah dengan suram
Sampai tibanya ku tau apa yang ku ingin tau
Kau berdiri disampingku
Menembus pemahamanku hingga takluk
Terbius hingga patuh
Terlihat indah namun rapuh
Corak cemarut kehisupan bernostalgia
Mengulang kebiasaan bodoh yang sama
Hingga kehidupan sebenarnya terabaikan
Berpikir untuk menumpas tak terkesudahan
Usai ku tumpas akan ku buang jauh
Janji dalam benakku
Semut menggigit hingga dalam
Memaksaku untuk bangkit dan berkaca dengan tenang
Aku dan diriku memasuki alam yang mencekam
Walau pada akhirnya ku dapat sabuk cinta yang tak lekang
AKu harus tetap bertahan
Mengalah bukan sebuah pilihan
Aku tetap tegak pada diriku tajam
Mengapa aku lahir dalam corak cemarut alam
Semangat pun tak diperbolehkan memudar
Begitu pun alam sekitar yang harus tetap tegar dalam peradaban
Berhenti tak berarti
Dari tiada hingga tiada lagi
Diriku dan corak cemarut peradaban
Membawaku pada keharusan perjuangan
Mengajak ku paham pada kebiadaban kemanusiaan
Membawa aku pada berpikir tajam hingga capai impian
Ini usahaku
walau carut cemarut tak tak henti tak buntu
Menjadi diri berideologi pun mampu
Harapan terus menyatu
Kelak surga menjadi kediamanku
Inilah kehidupan belum menentu
Sabda-sabda berbisik padaku
Carut cemarut bisa bisu
Setelah anganku sampai masaku
Bekal yakin menjadi pemicu
Karena kau dan aku dalam padu satu
Sabtu, 13 April 2013. 17:33 wib. Kediamanku. Senja. Untuk sahabat dan kehidupanku
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Memori Tumpah
Apa aku?
Tak tau
Aku
Hubunganku dahulu
Hubunganku waktu itu
Hubunganku kini
Hubunganku esok
Terukir dengan mimpi dan kosong
Tertata dengan janji dan dusta
Tertatih dengan berlari dan jatuh
Terhempas dengan angin dan badai
Tak henti aku mencari diriku
Menukar kasih sayang yang egois
Menambah jerit suara angkuh
Menerpa kesunyian yang buta
Semua pun telah menyatu
Bisik cinta kasih tak terbalas dengan sungguh
Beribu kisah terlewati tak sudah
Basah dan panas mencekam mengguyur jiwa
Pertahanan hanya dalam kehidupan
Efek samping yang membuat terlelap tak berkata
Senang menjadi susah
Susah tak lupa aku senang
Tinggi menjadi musnah
Musnah berbalik mencuat tinggi
Kebaikan berubah maksud
Keburukan tak terlihat
Aku beridiri lalu belari tak kesudahan
Mencari apa yang kucari
Walau yang ku cari masih menjadi pencarian
Ceritaku tak henti hanya padamu
Ukiran keburukan pun aku lakukan karena khilaf
Mencoba terus menjadi baik adalah impian
Terus mencoba hingga akal hampir habis dibuatnya
Mengingat masa lalu membuat tumpah
Berharap masa lalu mengantar pada kemenangan
Aku teringat sosok mungilku yang suci
Kini telah menjadi diri yang terlihat berarti
Dari hanya punya ayah bunda
Hingga punya kerabat dan saudara
Kisah dalam kasus banyak yang belum terpecahkan
Usaha serta hembusan tasbih mengantar jiwa
Hanya indah yang ada dalam bayang
Tertaih walau ingin mengejar pasti
Terus ku lakukan walau suara sumbang menghampiri
Egoisku berkata dalam diri yang sendiri
Aku mampu walau kau didepanku
Aku tak ingin menjadi burukku
Tetap menjadi abadi penyayang ummat
Kelaparan dan kehilangan membuat mengemis
Sadar akan kebersamaan tetap terjalin
Bukti nyata berkobar hidup
Hanya aku dan memori
Tersimpan rapi walau perih
Ku tak bisa gapai apa yang harus ku cegah
Merasa paling tinggi membuat aku rapuh
Dinamis yang tak berkesudahan
Kadanga ku bertanya pada benak
Mau apa aku dalam memori ini?
Berdiri, berlari, berdiskusi
Makanan sehari-hari yang kadang acuh
Langkah demi langkah menemani memori
Dengan cinta yang ku dambakan untuk menang
Memori kian menjadi memori
Tergerus oleh detik yang tak tau hingga kapan
Percaya adanya Ilahi tak boleh musnah
Omong kosong yang harus musnah
Aku dalam sunyi sendiri
Menata hati kian pasti
Gapai apa yang ada dalam relung hati
Rasa tak mampu terus menghampiri
Namun ku yakin dapat menata memori..
@hestuSUGAR
Sabtu, 13 April 2013. 17:06 wib. Kediamanku. Senja. Teringat memori hati.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Aku dan Berdiriku
Aku berdiri di negeri yang kelam
Terhembus angin yang tak tau kabar pagi
Apa yang ku tatap tak sama dengan hatiku inginkan
Beribu kisah yang terjadi
Namun tak ada titik kemerdekaan
Negeri ini sudah merdeka pun menjadi omong kosong
17 Agustus hanya menjadi memontum hari kemerdekan
Bukan yang abadi namun sementara
Penjajahan bangsa tak berhenti
Moral dan kesucian diri terenggut dengan warna asing
Sepi, semu, senyap yang ada pada peradaban
Hanya terlihat ramai namun kosong
Hanya terlihat damai namun ricuh
Hanya terlihat syahdu namun terombang-ambing tak menentu
Hingga kini belum usai
Perjuangan para pahlawan yang kini tertanam dalam kubur tak menghasilkan
Tekad kokoh pahlawan sejati musnah ditelan peradaban
Lalu apa yang harus dibanggakan?
Isi bangsa yang acak-acakan tak peduli
Para penganut jabatan tak henti memberi senyum siksaan
Rakyat yang seharusnya berpikir untuk esok tak punya kesempatan
Terjerat, terampas, hanya bisa diam
Lalu dimanakah para jiwa pahlawan?
Aku berdiri dari tiada hingga saat ini
Aku berlari dari melangkah hingga terhampas arus kencang
Aku berteriak dari sunyi hingga sesak
Namun tak ada nyata yang terbukti
Bukan satu, namun beribu massa
Begitu sulit menaklukan paradigma sang penjaga negeri
Terasa sesak dan menyesakan
Daya yang dipupuk belum menemukan hasil
Ketar-ketir hati tak kunjung sirna
Menanti kapan kau merdeka
Perjuangan demi perjuangan terukir
Tetap masih belum ada titik pasti
Ada yang sungguh-sungguh
Tetap ada yang acuh walau hati menunggu
Terpikir posisiku
Berdiri walau bukan dengan diriku
Berlari walau bukan dengan kakiku
Terbang walau bukan dengan pilotku
Terukir nama sebuah harap
Tinggal nama dalam saksi bisu
Peluang nyata begitu kejam
Kebenaran menjadi bukti penindasan
Namun aku tetap berdiri
Walau ombak kian kencang menebas pasir damai
Lama ku berpijak
Ibu Pertiwi bagai tumpuanku
Belum ada celah barang sedikitpun yang terlihat
Tetap suram, tetap buram
Seperti malamku yang berpikir sunyi
Sudah sejauh apa ku melangkah pun tak terlihat
Ini nyataku
Ini Negeriku
Ini Indonesiaku
Aku dan Berdiriku...
@hestuSUGAR
Sabtu, 13 April 2013. 16:25 wib. Kediamanku. Dalam hati yang sengau, untuk Indonesia..
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Belajar Tulus dari Sang Penjual Tissu
Mungkin jika anda berkunjung ke daerah Tangerang, tepatnya di halte Kebon Nanas yang mengarah/sejalan menuju ke tol jakarta-merak, akan bertemu dengan sosok itu. Memakai peci putih sulaman, tinggi, berkulit hitam, mungkin usianya sekitar 40 tahun lebih. Ia memiliki senyum yang ikhlas dan membawa seperangkat dagangannya untuk ditawarkan pada yang membutuhkan. Entah siapa namanya, yang pasti aku sering bertemu dengannya setiap menunggu bis yang akan aku tumpangi menuju kampusku di Serang Banten.
"Untirta ya, dek?" suaranya khas yang membuat aku tak perlu berpikir suara siapa itu. Senyum ikhlasnya pun menyapaku ditiap pertemuan, seakan mengotomatiskan bibirku untuk ikut tersenyum. "iya pak, sudah ada yang lewat kah?" tanyaku penuh harap, "Insya Allah sebentar lagi, dek. Tadi sudah ada yang lewat, paling 3 menit ada lagi. Ditunggu aja ya, dek"
Awalnya, saat aku baru memasuki masa kuliah, aku berpikir bahwa bapak ini sedang berusaha cari perhatian agar dagangannya laku. Namun, setelah aku sering menemuinya, dia tak pernah menawarkan dagangannya kecuali saat ia beroperasi di tiap bis-bis yang lewat. Ternyata bukan hanya aku? ujar hati ini yang terdecak kagum melihatnya mempersilahkan setiap orang yang lewat untuk menunggu/menaiki bis yang akan ditumpangi. Ia pun tau setiap orang mau kemana dan naik bis apa, hingga setiap orang yang menunggu bis disana tak segan menyapanya dan malah berharap agar ia ada untuk memberikan informasi angkutan antar kota yang akan ditumpangi.
Takjub pun tak berhenti sampai disana, saat ada orang yang menunggu sahabatnya lalu sang bapak ini tau bahwa sahabat dari orang itu sudah berangkat, jadi orang itu tak perlu lagi menunggu lama penuh harap, atau ia tau sahabat dari orang yang ia temui itu menunggu dimana. Bukan satu atau dua orang yang ia perlakukan seperti itu, tetapi banyak, mungkin aku pun termasuk didalamnya. Ia bukan dukun yang mengetahui segalanya dengan ilmu tak jelas, ia mengetahui semua karena sering menyapa dan membantu orang-orang yang berada disana. Pernah juga, saat aku sudah duduk di bis tujuanku, tak sengaja aku melihatnya dengan sigap membantu nenek buta untuk masuk ke bis tujuan sang nenek, padahal disana banyak orang yang tidak sedang repot membawa dagangan.
Saat keseringanku menatapnya disetiap pagi menjelang keberangkatanku menuju kampus, tiba-tiba terbesit dan terbayang dalam benak bahwa akhirnya ia akan ikut berbaris diantrian masuk orang-orang yang dipanggil untuk masuk SurgaNya, lalu memberikan senyuman tulusnya itu pada setiap orang yang ada di padang Mahsyar. Hingga sampai pada titik kagum yang tertinggi, aku berdoa kepada Allah SWT, jika memang ia termasuk orang yang beriman kepadaMu, masukkanlah ia kedalam SurgaMu, semoga...
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Sejarah Namaku :D
Dengan sejarah ini yang sebelumnya dikisahkan prosesi kelahiranku, maka disitu pun aku berpikir bahwa, dulu aku nyusahin juga ya, sampai membuat rasa mulas selama 3 hari berturut-turut. Pokoknya selalu cinta bangeeet banget cinta sama mama karena Allah :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |
Liburan, Ajang Penambah Ghiroh Dakwah dan Ukhuwah
Setelah menjalaninya, menjadi salah satu koreksi diri juga dalam mengenal dan berinteraksi dengan teman-teman dari rohis di sekolah lain, walau aku sudah menginjak dunia kampus, namun akan ada kesan luar biasa bagi pribadiku tentang perkembangan rohis di Tangerang.
Sahabatku pun langsung mengajakku untuk makan sebentar disalah satu tempat makan ala italy, Alhamdulillah kenyang ^_^
2. Tak disangka saat itu aku hanya ingin ke kampus untuk mengumpulkan tugas Fotografiku ke salah satu teman sekelompokku untuk pengambilan nilai UAS semester 3. Sms pun datang, nadanya mengajakku untuk ikut blusukan ke salah satu daerah banjir di Banten, kebetulan sekali aku memang tidak ada kegiatan lagi setelah itu dan pas sekali saat itu aku membawa De'SeLiR (sebuatn untuk kamera DSLR ku hehe), akhirnya tanpa basa-basi pun aku langsung meng"iya"kan ajakan itu.
Banyak ilmu, pelajaran, kenangan, rasa bersyukur amat mendalam, senang, sedih, haru, semangat dan semuanyaaa menjadi satu rasa yang kuat pada saat itu. Aku serasa ikut merasakan penderitaan saudara-saudara disana yang sedang merasakan banjir itu, semnagat untuk terus membantu pun ada, dan besar harapan ini agar apa yang aku dan teman-teman bawa yang itu pun hasil kami mencari sumbangan dari masyarakat Banten ini bisa menjadi manfaat yang luar biasa untuk korban banjir.
Disana banyak terselip dugaan baik pada Allah SWT, bahwa Allah masih menyayangiku yang masih diberi rasa aman dikala hujan menjalar kerumah tanpa ada keluargaku yang merasakan banjir, Alhamdulillah :)
3. Acara JAMBORE LSP PAI yang diadakan kampus pun mewarnai kebahagiaan diliburan kali ini. Aku senang bisa berkontribusi dengan teman-teman panitia dalam acara tersebut. Banyak keceriaan dan pengalaman indah dari acara itu, yang pasti terasa eratan ukhuwah menyerambah pada diri ini dengan adanya kebersamaan saat itu.
Semoga terus tercipta kebersamaan itu, harapan besar.
4. Lanjut dengan kegiatan syuting
Semoga acara ini bisa menjadi acara yang diterima baik dari kedua belah pihak (seolah hehe) dan bermanfaat untuk semua ya, Aamiin :)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
|Free Template Blogger | BERITA'KU | Indo Tutorials | SEO |














